Rencana mereka akhirnya di mulai. Di Fei Sheng yang memeriksa bagian belakang menuju arah dapur yang di curigai Li Lian Hua, dia memeriksa setiap makanan yang di konsumsi para anggota Sekte Huan Yu tersebut. Tapi tidak ada yang aneh. Hanya saja tiba-tiba Di fei Sheng menemukan seorang wanita yang tertidur di lantai dapur tanpa alas ataupun selimut.
Awalnya Di Fei Sheng tidak memperdulikan hal itu, tapi tampaknya pelayan itu sudah tidak sadarkan diri. Tanganya memeluk tubuhnya sendiri dengan wajah yang pucat pasih. Perlahan Di Fei Sheng mendekati pelayan wanita tersebut lalu memberikan tenaga dalamnya untuk menghangatkan tubuh pelayan itu.
Di luar juga tampak keadaan yang hampir sama, Xiaobao tidak menemukan kecurigaan apapun sampai dia tiba-tiba berpapasan dengan seseorang.
“Kau…..”
“Sssttt! Kenapa kau ada di sini?” Tanya Yale yang membungkam mulut Xiaobao.
“Itu pertanyaanku.” Jawabnya lirih sambil melepas tanganya.
“Aku, mengambil sedikit makanan di dapur.” Jawab Yale
“Kau kira aku bodoh?” Ucap Xiaobao.
“Siapa disana?” Seseorang ternyata hampir melihat mereka dan mereka terpaksa kabur dari tempat itu dan keluar kearah halaman belakang.Beberapa pengawal bahkan sempat mengejar mereka, tapi Yale tiba-tiba menyuruh Xiaobao pergi agar dia yang menjadi tersangka.
“Cepat pergi!”
“Tidak, kita masih bisa kabur.” Tolak Xiaobao.
“Aku punya rencana, cepat pergi. Jangan merusak rencanaku.” Yale bahkan mendorong tubuh Xiaobao yang saat itu berada di dekatnya. Dengan wajah sinis, Xiaobao memilih pergi dan mengikuti rencana Yale.
Di kamar Li Lian Hua, suara gaduh terdengar, beberapa orang mengatakan jika ada penyusup yang masuk. Li Lian Hua segera membuka pintu kamarnya dan pura-pura bertanya.
“Apa yang terjadi?” Tanya Li Lian Hua pada salah satu pengawal yang lewat.
“Ada penyusup. Dimana kedua teman anda?” Tanya mereka yang mengintip ke dalam kamar Li Lian Hua. Li Lian Hua membuka lebar pintu kamarnya dan mereka berdua muncul dari dalam.
“Ada apa?” Tanya Di Fei Sheng.
“Maaf kami mengganggu, ada penyusup, harap kalian berhati-hati jika ada yang mencurigakan segera melapor.” Jelasnya lalu pergi setelah mendapat anggukan dari Li Lian Hua. Di Fei Sheng pun langsung menutup pintu dan mereka duduk bersama.
“Aku bertemu Xu Cheng, ah bukan, Yale.” Jujur Xiaobao.
“Dia di sini?” Tanya Li Lian Hua.
“Iya, sepertinya dia juga menyelidiki sesuatu.” Jawab Xiaobao.
“Bagaimanapun juga, ini adalah Sekte yang dia bangun. Pasti dia merasa curiga tentang kejadian yang menimpa Huan Yu.” Tambah Di Fei Sheng menjelaskan.
“Apa perlu kita melihatnya?” usul Xiaobao.
“Tidak, biarkan saja. Dia tidak akan semudah itu tertangkap, jika memang dia di tangkap itu pasti sengaja.” Larang Li Lian Hua karena dia sudah menduga pada situasi yang saat ini cukup membuat mereka harus berhati-hati.
“Di dapur aku menemukan sesuatu. Seorang pelayan wanita yang tidak sadarkan diri, tidak ada bekas pukulan atau hal yang aneh, hanya saja di tubuhnya berbau arak.” Di Fei Sheng menjelaskan situasi yang dia temui saat berada di dapur.
“Arak? Apa dia minum, kemudian mabuk dan tidak sadarkan diri?” kali ini Xiaobao mencoba menebak.
“Tidak, aku mencoba mencari tau dari tenaga dalam yang aku alirkan padanya, tapi tidak ada hal aneh.” Jawab Di Fei Sheng.
“Kita bicarakan lagi besok. Sekarang kita istirahat dan….” Li Lian Hua melihat sekitar, “kamar ini cukup luas, lebih baik kita tidur di sini.” Lanjutnya, tanpa di perintah Xiaobao sudah menempati tempat tidur dan memakai selimut. Di Fei Sheng dan Li Lian Hua hanya melihatnya dari jauh.
“Selamat malam.” Pamit Xiaobao.
“Kau tidak bertanya apapun pada Xu Cheng? Tentang kematian Paman Da Ci?” kalimat dari Li Lian Hua itu membuat mata Xiaobao melebar, dia baru ingat orang yang selama ini dia cari adalah Xu cheng bagaimana bisa setelah dua kali pertemuan dia tidak sempat memikirkan hal itu. Xiaobao terbangun dan duduk.
“Benar, kenapa aku tidak ingat?” dan respon itu langung mendapatkan ekpresi wajah kesal dari Di Fei Sheng dan Li Lian Hua.
“Sudah, tidurlah.”
-----------
Yale tampaknya berhasil kabur, dia kembali ke penginapan dan tiba-tiba berpapasan dengan Yanan yang mencari Chu Shu malam itu. Yale segera menuju kamar Chu Shu dan memberitau gadis itu agar pergi dari penginapan itu secara diam-diam.
“Chu Shu, kita pergi dari sini.” Panggil Yale di samping Chu Shu.
“Kenapa?” Tanya Chu Shu yang baru membuka matanya.
“Pamanmu sudah di bawah.” Jawab Yale
“Hah? Kita harus cepat pergi dari sini.” Chu Shu buru-buru membangunkan diri bahkan membawa beberapa makanan di atas meja. Lalu mereka keluar penginapan dari belakang untuk menghindari Yanan.
“Geledah semua tempat!” Perintah Yanan pada anak buahnya yang mulai menggeledah penginapan itu.
Tapi, ternyata Yale sudah membawa Chu Shu keluar dari penginapan, sayangnya salah satu anak buah Yanan melihat mereka lari kearah Hutan belakang dan mereka akhirnya mengejar Yale dan Chu Shu.
“Chu Shu!!” teriak Yanan. Chu Shu dan Yale sementara berhenti, Chu langsung bersembunyi di belakang Yale.
“Kembali, apa kau tidak ingin mewujudkan semua keinginan orang tuamu? Kau bisa memberikan banyak hal untuk mereka, kau bisa menjadi ketua Oram, kenapa kau memilih semua ini?” Ucap Yanan yang mencoba bernegosiasi. Mendengar hal itu Chu Shu hanya tersenyum.
“Omong kosong! Semua ucapan yang kau katakan sama halnya dengan pisau yang menusuk orang lain dari belakang, karena dari depan tidak akan ada yang tau siapa yang menusuknya hanya karena kau yang menopang raganya.” Ucap Chu Shu kesal.
“Beraninya kau mengatakan itu pada Pamanmu sendiri! Jika begitu, aku tidak punya pilihan lain. Tangkap dia! Hidup atau mati!” perintah Yanan pada anak buahnya dengan wajah yang cukup kesal mendengar kebenaran kata-kata Chu Shu.
“Pergilah duluan, ada gubuk di selatan hutan bersembunyilah sementara disana.” Ucap Yale.
“Tapi, Paman….”
“Percayalah padaku.” Chu Shu mengangguk, lalu dia pergi sedangkan Yale langsung menghadang anak buah Yanan.
Yale yang mencoba melindungi Chu Shu tidak membutuhkan waktu yang lama untuk meringkus anak buah Yanan, hanya beberapa saat Chu Shu pergi anak buah Yanan sudah terpental jauh di hadapan Yanan. Yanan yang melihat begitu terkejut, dia tidak menyangka ada orang yang sangat hebat di hadapanya saat ini.
“Siapa kau?” Tanya Yanan.
“Kau tidak perlu tau. Aku hanya ingin mengatakan padamu satu hal, jauhi Chu Shu, sekarang dia adalah tanggung jawabku.” Setelah mengatakan itu Yale pergi, Yanan bermaksud untuk bertanding denganya, tapi Yanan mengurungkan niatnya saat melihat Ou dan Khu yang saat itu bersembunyi di belakang pohon dan melarang Yanan melakukan hal itu.
Chu Shu yang berlari menuju tempat yang Yale katakan tiba-tiba terkejut dan berhenti karena ada seseorang yang berada di depanya. Memakai jubbah dan topeng yang sama seperti Ou dan Khu, tapi topengnya berwarna merah bata sedangkan Ou dan Khu berwarna hitam.
“Siapa kau?” Tanya Chu Shu.
“Hmph, kita tidak harus berkenalan, aku cukup senang bisa bertemu denganmu, kunci Jam Emas.” Ucapnya.
“Apa maksudmu?” Chu Shu heran.
“Aku tidak suka bicara panjang lebar, ikutlah denganku.” Baru saja laki-laki itu mendekati Chu Shu tiba-tiba Yale datang dan mengambil Chu Shu dari hadapanya. Laki-laki itu sengaja diam dan tidak melawan saat Yale membawanya pergi. Tapi seulas senyum terlihat di bibir yang tampak merah di cela topengnya.
“Ding ge!” Ou dan Khu datang dari arah Yale dan berhenti di depan laki-laki yang mereka panggil Ding.
“Ketua benar- benar membawanya atau hanya memanfaatkanya?” Tanya Ding.
“Saat ini kita tidak bisa berbicara dengan mudah bersama ketua, setidaknya kita harus punya rencana untuk bertemu denganya.” Saran Ou.
“Benar, kita harus bertemu denganya. Harus.” Jelas Ding.
-------
Paginya Xiaobao, Li Lian Hua dan Di Fei Sheng di ajak ke sebuah Balai pengobatan di Sekte Huan Yu. Sebuah tempat yang berada di dalam Aula, cukup luas dan banyak berbagai obat yang di jajar dalam rak kayu seperti buku. Macam-macam rak ada berbagai jenis obat sesuai dengan kegunaan. Mereka bertiga tidak hanya datang, tapi mereka juga memperhatikan beberapa hal aneh di sekitar tempat itu.
“Karena ini pengobatan awal, saya tidak bisa langsung melakukan penyembuhan. saya hanya akan memberikan ini pada anda Tuan Li.” Tabib Luo memberikan sebuah obat dalam botol pada Li Lian Hua. Dia tersenyum sambil menerimanya.
“Terimakasih Tabib Luo,” ucap Li Lian Hua.
“Dan silahkan anda berendam di dalam air hangat yang sudah kami siapkan di dalam. Dalam air tersebut saya sudah campurkan beberapa obat pemulihan fisik anda.” Tabib Luo mempersilahkan Li Lian masuk ke dalam ruangan yang sudah di persiapkan. Li Lian Hua langsung setuju, dia baru saja akan melangkah ke dalam ruangan itu, Xiaobao langsung memegang tangan Li Lian Hua.
“Kami juga harus ikut.” Ucap Xiaobao.
“Silahkan….” Jawab Tabib Luo. Dan merekapun pergi ke dalam ruangan itu.Saat pintu di tutup udara tampak pengap, uap air panas itu menyebar ke dalam ruangan dan tiba-tiba Li Lian Hua mengambil sapu tangan di dalam bajunya, begitu juga Xiaobao dan Di Fei Sheng.
“Tampaknya, mereka tau jika kita mencurigai tempat ini.” Ucap Di Fei Sheng. Dan benar, pintu terbuka lebar dan mereka sudah mengepung tempat itu.
“Tuan Fang, awalnya saya percaya pada anda, tapi anda yang mengkhianati saya. Untuk itu kami tidak bisa meneruskan pengobatan ini.” Ucap Tabib Luo.
“Itu bagus.” Xiaobao malah melepas sapu tanganya dan mengeluarkan pedangnya.
“Percuma, uap ini telah melumpuhkan indera kalian. Jadi, kalian tidak akan bisa melawan kami.” Ucapan Tabib Luo membuat tangan mereka tiba-tiba lemas, Xiaobao terduduk dan mulai melihat ruangan itu dengan pengelihatan yang tidak jelas, begitu juga Li Lian Hua dan Di Fei Sheng.
“Kita terjebak.” Ucap Li Lian Hua lirih kemudian dia pingsan.To be Continue......
KAMU SEDANG MEMBACA
(FF) Mysterious Lotus Casebook : Golden Hours
Hayran KurguMemulihkan Bela Diri Li Lian Hua adalah tujuan utama Fang Duobing atau Xiaobao. Tapi perjalana tidak semudah yang mereka pikirkan. Xiaobao yang di temani Di Fei Sheng membawa Li Lian Hau berobat harus bertemu dengan berbagai kejadian ganjil seperti...