Mereka bertiga akhirnya di tangkap dan saat ini berada di penjara yang berbeda. Xiaobao terbangun dalam penjara yang di sebelahnya adalah Di Fei Sheng dan di depanya ada Li Lian Hua.
“Kau sudah bangun?” Tanya Li Lian Hua yang saat itu duduk dan melihat Xiaobao.
“Kita tertangkap.” Balas Xiaobao.
“Yah, tampaknya ada seseorang yang mungkin ilmunya lebih tinggi dari kita bertiga.” Lanjut Li Lian Hua bercanda.
“Tidak mungkin.” Jawaban itu di terima Li Lian Hua bersamaan dari Xiaobao dan Di Fei Sheng.
“Aku hanya menduga, kenapa kalian tidak terima?” protes Li Lian Hua.
“Sudahlah, jangan berdebat. Bagaimana sekarang? Apa yang harus kita lakukan?” kali ini Xiaobao yang bertanya.
“Lu Wan pasti mencari kita. Setidaknya nanti malam dia akan bertindak.” Jelas Di Fei Sheng tenang.
“Hmph, kau tau. Bagaimana saat menghadapi bawahanmu yang ternyata Tuanya sendiri tertangkap? Aku mungkin akan malu.” Ejek Xiaobao, mendengar itu Li Lian Hua malah menghela nafas kesal. Dalam keadaan seperti ini mereka masih sempat bertengkar. Itu tidak berguna.
“Aku tidak sebodoh dirimu.” Lawan Di Fei Sheng.
“Jika saat ini kau di luar penjara, maka kau tidak bodoh.” Lanjut Xiaobao.
“Apa kalian tidak ada pembahasan lain selain bertengkar?” Li Lian Hua protes.Saat beberapa detik suasana tenang. Ada seorang pengawal masuk dengan dua anak buahnya. Dia menuju penjara Li Lian Hua dan membukanya. Xiaobao berdiri dan mendekati mereka dengan wajah yang kebingungan.
“Sedang apa kalian?” Tanya Xiaobao.
“Kami akan membawa temanmu.” Jawabnya singkat.
“Apa yang kalian lakukan padanya?” Xiaobao kembali bertanya karena khawatir.
“Itu urusan kami. Kalian hanya tinggal diam dan mengikuti semua yang akan kami lakukan pada kalian, jika kalian ingin hidup.” Xiaobao mencoba melawan lagi, tapi Li Lian Hua menggeleng. Dia memakai telepati untuk memberitau Xiaobao dan Di Fei Sheng.
“Tidak apa-apa. Aku akan mengikuti mereka, lagi pula mereka tidak akan berani membunuhku.” Xiaobao akhirnya diam dan melihat Li Lian Hua di bawa pergi oleh pengawal Tabib Luo.
------
Yale dan Chu Shu yang berhasil menghindari Yanan kini berada di gubuk Selatan yang Yale katakana. Disana ada sepasang suami istri yang cukup tua tinggal bersama.
“Paman? Bibi?” panggil Yale saat dia melihat orang yang dia panggil Paman dan bibi terlihat sedang memasak bersama di depan rumah.
“Yale?” Panggil sang bibi mendekatinya.
“Kau anakku Yale? Bagaimana kabarmu? Apa yang kau lakukan di sini? Kenapa kau lama sekali tidak pernah datang menjenguk kami?” Tanya bibinya sambil memukul tangan Yale karena merindukan anak yang selama ini mereka rindukan.
“Maafkan aku bi.” Jawab Yale yang merasa bersalah.
“Siapa yang kau bawa?” Tanya bibinya lagi melihat Chu Shu tidak jauh dari Yale.
“Ah, dia keponakanku. Namanya Chu Shu.” Jawab Yale.
“Nenek.” Sapa Chu Shu.
“Jangan mengobrol di depan, cepat masuk.” Paman Fu dan Bibi Fu adalah orang yang pernah tinggal dengan Yale sejak dia keluar dari Huan Yu. Saat itu Yale terluka parah dan di rawat oleh mereka. Setelah lima tahun tinggal bersama dan mereka menganggap Yale adalah anak mereka sendiri, Yale memutuskan untuk pergi karena keberadaan Yale saat itu tidak aman bagi mereka. Dan sudah hampir lima tahun lebih mereka tidak bertemu hingga saat ini, Yale terpaksa datang menghampiri mereka.
Di dalam mereka di sambut hangat dan di berikan makan dan minum. Bahkan Chu Shu sudah berganti baju yang di berikan oleh Bibi Fu. Dulu mereka mempunyai anak perempuan muda dan cantik seperti Chu shu, tapi dia meninggal karena sakit usianya pasti saat ini akan sama dengan Yale jika dia masih hidup.
Paman Fu cukup dingin dan tidak banyak bicara, tapi kenyataanya dia tampak senang melihat Yale datang kembali pada mereka.
“Apa yang terjadi?” Tanya Bibi Fu sambil memberikan makanan untuk Chu Shu.
“Aku ingin menitipkan keponakanku sebentar di sini.” Jelas Yale. Chu Shu yang mendengar itu tersedak dan batuk. Bahkan bibi dan Paman Fu kebingungan memberikan air pada Chu Shu.
“Pelan-pelan saja.” Ucap Bibi sambil menepuk punggung Chu Shu.
“Kenapa aku di tinggalkan?” Tanya Chu Shu kesal.
“Aku tidak meninggalkanmu. Aku hanya menitipkanmu, aku akan kembali menjemputmu setelah urusanku selesai.” Penjelasan Yale membuat wajah Chu Shu semakin kesal, tapi dia kembali menikmati makananya. Yale tidak bisa bicara tentang Sekte Huan Yu pada mereka. Jadi, Yale terpaksa menitipkan Chu Shu demi kebaikanya sendiri. Sedangkan Paman dan Bibi Yale hanya bisa menerima keputusan itu tanpa bertanya alasanya.
-----
JINZI
Sebuah organisasi yang di bentuk oleh Yale atau Xu Cheng bernama Jinzi saat ini telah berkumpul. Orang-orang mendengar jika ada sepuluh orang yang saat ini masih di dalam organisasi tersebut. Salah satunya adalah Ding, Ou, Khu. Sisanya ada Lang, Mai, Yueli, Hanzi dan Gu. Dua di antara mereka Mai dan Yueli adalah seorang perempuan.
“Bagaimana Liu dan Muran?” Ding dan yang lain duduk bersama di sebuah kursi yang kosong dengan meja kayu yang panjang. Tidak ada yang tau dimana tepat markas tersebut, hanya terlihat seperti sebuah gua dengan dinding batu dengan pintu di beberapa bagian. Ding saat itu bertanya tentang Liu dan Muran, dua orang yang tidak ingin bergabung dengan Jinzi dan memilih untuk hidup bebas dan menjadi rakyat biasa.
“Mereka tidak melakukan hal aneh, mereka juga tidak pernah bertemu dengan ketua.” Jawab Yueli.
“Apakah mereka masih tidak ingin bergabung dengan kita?” Ding kembali mempertegas.
“Tidak, bahkan sekarang Muran jadi penjual sayur biasa dan Liu menjadi pelayan toko.” Yue Li kembali menjelaskan situasi mereka.
“Tetap pantau mereka. Dan Khu, Ou. Kalian cari cara agar kita bisa bertemu dengan ketua.” Perintah Ding.
“Baik.” Ding adalah kakak bagi mereka, diantara mereka Ding yang paling tua dan paling di hormati, dia adalah murid pertama Xu Cheng. Sedangkan murid yang Xu Cheng beri wewenang terhadap Huan Yu adalah murid yang dia dapat di luar Organisasi.
-------
Sekte Huan Yu atau lebih tepatnya, Tabib Luo saat ini sedang bertemu dengan Li Lian Hua. Li Lian Hua di jamu oleh Tabib Luo dan di persilahkan untuk makan dan minum bersama. Bahkan Tabib Luo menjelaskan situasi saat ini pada Li Lian Hua.
“Mungkin, ini aneh bagi anda Tabib Li. Tapi ini demi kelangsungan hidup. Semua yang ada di Huan Yu telah di bayar dan di beri tempat yang layak. Tentu saja itu semua tidak gratis. Darimana datangnya uang jika kita tidak meminta pada mereka dan menawarkan jasa? Bukankah begitu, Tabib Li?” jelas Luo pada LI Lian Hua yang duduk dan di persilahkan meminum air yang sudah di sediakan. Li Lian Hua tersenyum mendengar Tabib Luo tanpa membalasnya.
“Untuk itu, saya menawarkan diri untuk mengobati anda. Tapi, anda juga harus memberi saya imbal balik atas niat baik saya ini.” Lanjut Tabib Luo bernegosiasi.
“Apa maksud anda, tentang kemampuan saya?” tebak Li Lian Hua.
“Anda benar-benar sangat pintar Tabib Li.” Puji Tabib Luo.
“Bukankah anda sudah mendengar, jika saya bukanlah seperti dulu lagi. Kemampuan saya sekarang mungkin telah hilang dan tidak bisa mengobati orang lain dengan ilmu tenaga dalam.” Jelas Li Lian Hua.
“Untuk itu saya perlu pengalaman anda sebagai seorang tabib. Jika anda bisa bergabung dengan saya, saya akan mengusahakan apapun agar anda bisa pulih kembali.” Tabib Luo masih terus mendesak Li Lian Hua untuk bekerjasama denganya. Li Lian Hua sempat diam dan meneguk air minumnya.
“Apa anda ingin saya membuat sebuah racun?” Mendengar itu Tabib Luo terkejut dan tertawa.
“Anda benar-benar pintar. Saya menyukainya.” Sekali lagi Tabib Luo memuji Li Lian Hua.
“Anda bermaksud menyebarkan racun itu pada warga agar anda bisa mendapat pekerjaan dari mereka dan Sekte Huan Yu bisa di pandang menjadi penyelamat mereka. Untuk itu anda mencobanya pada salah satu pelayan anda, sayangnya itu tidak berhasil.” Penjelasan itu semakin membuat Tabib Luo bangga pada orang yang akan dia ajak kerjasama.
“Anda benar. Racun itu harus bertahan selama tiga hari, jika racun itu tidak bisa di obati maka pasien harus mati. Dari situ kita akan bekerja keras untuk membantu mereka. Bagaimana? Apakah anda setuju?” Li Lian Hua menatap tajam pada Tabib Luo yang melebarkan senyumnya. Ada rasa yang muak pada wajah tua yang menurut Li Lian Hua pasti bukan murid dari Xu Chang, tapi dimana murid aslinya? Bagaimana Tabib Luo bisa menjadi ketua Sekte Huan Yu? Itulah yang harus Li Lian Hua cari tau.
“Baik. Saya setuju.”
To be Continue………
KAMU SEDANG MEMBACA
(FF) Mysterious Lotus Casebook : Golden Hours
FanfictionMemulihkan Bela Diri Li Lian Hua adalah tujuan utama Fang Duobing atau Xiaobao. Tapi perjalana tidak semudah yang mereka pikirkan. Xiaobao yang di temani Di Fei Sheng membawa Li Lian Hau berobat harus bertemu dengan berbagai kejadian ganjil seperti...