04. Lelaki Misterius

257 51 12
                                    

Cukup pagi Li Lian Hua bangun dan melihat Xiaobao masih tertidur pulas. Dia duduk dan menuangkan air untuk dia minum. Tidak lama saat Lian Hua terjaga, Gu Feng mengetuk pintu kamar mereka. Lian Hua menuju pintu dan membukanya.

"Apa aku datang terlalu pagi?" Tanya Gu Feng saat melihat Xiaobao masih tidur.

"Tidak. Ada apa?"

"Kalian kedatangan tamu. Sepertinya ingin memberikan informasi pada kalian." Ucap Gu Feng. Li Lian Hua kemudian mengikuti Gu Feng ke arah tamu yang di maksud.

Sesuai yang Li Lian Hua tebak, tamu yang Gu Feng maksud adalah Di Fei Sheng yang sudah di jamu dengan makanan dan minuman oleh Pelayan Gu Feng.

"Tidak biasa, kau datang melalui pintu." Sindir Li Lian Hua sambil duduk di kursi dekat Di Fei Sheng.

"Bagaimanapun juga Gu Feng adalah anak Perdana Menteri. Jika aku masuk melalui jendela, apa kau tidak memikirkan reputasinya?" Jawab Di Fei Sheng sambil memakan kue yang di sediakan Gu Feng.

"Baguslah, jika kau mengerti hal ini." Balas Li Lian Hua.

"Dimana muridmu?" Tanya Di Fei Sheng melihat sekitar.

"Biarkan dia tidur. Ada apa? Pasti kau membawa kabar, tidak mungkin kau datang kemari dengan cuma-cuma." Li Lian Hua tidak banyak basa-basi dan meminta Di Fei Sheng menjelaskan kedatanganya secara tiba-tiba.

"Da Chi di bunuh."

Gu Feng dan Li Lian Hua sangat terkejut mendengar perkataan Di Fei Sheng.

"Di bunuh? Tapi, bagaimana bisa? Maksudku apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Gu Feng heran.

"Lu Wan menemukan mayat Da Chi di dekat sungai. Di sampingnya ada kain berwarna kecoklatan yang sudah rusak dan terkena darahnya. Itu adalah kantong uang milikmu, Gu Feng." Jelas Di Fei Sheng.

"Jadi ini adalah Pencurian?" Tebak Gu Feng.

"Bukan." Jawab Di Fei Sheng.

"Ada sayatan pedang di dada Da Chi. Jika  ini pencuarian biasa, pasti ada bekas perlawanan atau tusukan bukan sayatan." Di Fei Sheng memperinci keadaan Da Chi yang membuat mereka masih kebingungan atas kejadian yang menimpa Da Chi.

"Apa Lu Wan menyelidikinya?" Tanya Li Lian Hua.

"Benar." Jawab Di Fei Sheng.

"Dia akan kemari jika mendapatkan petunjuk." Lanjut Di Fei Sheng.

"Aku ingin ke lokasi mayat Da Chi di temukan." Di Fei Sheng mengangguk dan membawa Li Lian Hua dan Gu Feng menuju tempat Da Chi yang masih berada di dekat sungai.

Mayat Da Chi di tutup oleh kain dan di tunggui oleh beberapa anak buah Di Fei Sheng.

Li Lian Hua mendekati mayat Da Chi dan memeriksa sekitar tubuh Da Chi selain sayatan di dadanya. Benar kata Di Fei Sheng, tidak ada bekas luka lain. Jadi Da Chi tidak melakukan perlawanan, atau bahkan tidak bisa melawan. Berarti, orang yang membunuh Da Chi adalah seseorang yang mempunyai ilmu bela diri tinggi.

Mata Li Lian Hua tertuju pada luka Da Chi yang berada di dadanya, dia melihat ada tusukan ujung pedang di bagian awal sayatan pedang itu. Li Lian Hua mengerutkan keningnya sambil memikirkan penyebab di balik kematian Da Chi.

--------

Di tempat Xiaobao sendiri, dia baru saja bangun dan tidak menemukan Li Lian Hua di dalam kamar. Xiaobao keluar dan mencari gurunya itu dengan wajah yang cukup panik.

"Paman, dimana Li Lian Hua?" Tanya Xiaobao pada Penjaga tempat itu.

"Tuan Muda dan Tuan Li tadi keluar sebentar. Ada tamu yang datang, lalu mereka keluar bersama." Jelas Paman Lang.

"Tamu?"

"Benar, Tuan."

"Dia tinggi? Wajahnya menyeramkan? Dan tidak banyak bicara?" Tebak Xiaobao.

"Anda benar, begitu ciri-ciri tamu yang tadi datang. Bagaimana anda tau? Apa anda juga mengenalnya?" Tanya Paman Lang.

"Tidak. Kalau begitu aku ingin menemui anak-anak. Apa mereka sudah bangun?" Tanya Xiaobao.

"Tentu. Sejak tadi pagi, Tuan. Anda yang bangun kesiangana." Mendengar Paman Lang, Xiaobao baru sadar jika dia tidur cukup lama. Dengan seulas senyum Paman Lang membawa Xiaobao ke tempat A Ling dan yang lain.

A Ling sedang menggendong A Yun sambil melihat Fufu dan Lian yang bermain, sedangkan Ye Chen terlihat membantu pelayan sedang membenahi tanaman yang tidak jauh dari mereka. Bahkan anak-anak yang lain sedang bermain dan menikmati tempat yang membuat mereka nyama.

Saat mereka asyik bermain, tiba-tiba seseorang datang dari atap dengan memakai penutup wajah seperti sosok yang menyerang Da Chi. Dia menggunakan jurus terbang dan mengahampiri A Ling yang sedang mengupas buah di depan A Yun. Laki-laki itu langsung membekap mulut A Ling dan membawanya pergi. Semua anak-anak berteriak, bahkan Ye Chen berusaha mengejarnya, tapi tidak bisa. Mendengar keributan itu Xiaobao dan Paman Lang berlari ke arah mereka.

"Ada apa?"

"Paman, A Ling Jie jie di bawa pergi!" Teriak Fu Fu.

Tanpa banyak kata Xiaobao langsung naik ke atap dan mencari jejak A Ling. Dia melihat laki-laki itu membawa A Ling sambil berlari dan masuk ke dalam hutan belakang.

Merasa ada yang mengejar, laki-laki itu semakin mempercepat langkahnya, tapi sayang dia tertangkap oleh Xiaobao. Dan akhirnya mereka saling bertarung membawa A Ling.

"Jangan mendekat!" Ujar laki-laki itu mencekik A Ling.

"Lepaskan A Ling!" Tegas Xiaobao.

"Kau pikir aku bodoh mau menurutimu?" Suara parau itu terdengar di balik penutup wajah kain berwarna hitam hingga menutupi hidungnya.

"Apa mau mu?" Tanya Xiaobao.

"Dimana Xu Cheng?" Tanya laki-laki itu.

"Hah? Siapa yang kau tanyakan?" Xiaobao tidak paham dengan pertanyaan laki-laki itu.

"Tampaknya kau tidak tau. Dimana Xu Cheng?" Laki-laki itu melihat ke arah A Ling sambil terus mencekiknya.

"Aku tidak tau." Jawab A Ling ketakutan.

"Jangan berbohong!" Tangan laki-laki itu menekan leher A Ling.

"Hentikan! Aku.... aku tau dimana Xu Cheng. Tapi lepaskan A Ling." Ucap Xiaobao berbohong demi menyelamatkan A Ling. Sedikit lengah, Xiaobao langsung ambil tindakan dan mengambil A Ling dari tangan laki-laki itu.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Xiaobao pada A Ling. A Ling hanya menggelengkan kepalanya sambil memegang lehernya.

"A Ling....." Dari jauh Ye Chen mengejar mereka.

"Ye Chen, bawa A Ling pergi."

"Tapi, Paman....."

"Pergi." A Ling dan Ye Chen pergi sedangkan Xiaobao kali ini berhadapan dengan lelaki misterius itu.

"Dimana Xu Cheng?" Sekali lagi pertanyaan itu membuat Xiaobao tersenyum.

"Kau bodoh atau mudah di bohongi? Bahkan namanya saja aku baru mendengarnya. Dan kau percaya aku mengenalnya?" Xiaobao yang mempermainkan laki-laki itu terlihat geram. Dia menyerang Xiaobao tiba-tiba dan mereka terlibat pertarungan.

Selama beberapa pukulan, Xiaobao cukup terkejut. Tenaga dalam dan pukulan orang itu sangat kuat hingga membuat Xiaobao mundur. Dalam pukulan itu ada rasa angin yang seperti menusuk tubuh Xiaobao.

"Siapa kau sebenarnya?" Tanya Xiaobao saat mereka bertatapan muka dan mengunci pergerakan masing-masing.

"Kau tidak perlu tau. Yang harus aku lakukan hanya membunuh Xu Cheng." Jawabnya dan langsung menggunakan tenaga dalamnya untuk memukul mundur Xiaobao, tapi tidak akan semudah itu Xiaobao mengimbangi tenaga dalam miliknya hingga membuat mata laki-laki itu melebar kaget.

"Yangzhouman?" Tebak laki-laki itu.

To be Continue......

Note :
Jangan Lupa Vote atau Koment ya

Terimakasih sudah menunggu
Maaf terlambat
Love you All ❤️❤️

(FF) Mysterious Lotus Casebook : Golden HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang