SC-29

166 20 2
                                    

Skip dua tahun...

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan berganti tahun. Tak terasa dia sudah dua tahun menjadi mahasiswa. Kuliahnya lancar lancar saja, tapi semakin hari, semakin banyak yang mendekatinya. Kadang ada yang menggoda nya secara terang terangan di depan umum, kadang ada yang hanya mengirim surat atau makanan atau barang di lokernya.

Kalau boleh jujur, dia cukup risih. Apalagi beberapa hari yang lalu dia mendapat perlakuan menjijikan. Jadi, ada seorang seme yang memang gencar sekali mendekatinya. Ganteng sih, tapi dia mesum. Dan, beberapa hari yang lalu dia datang tiba tiba entah dari mana langsung megang lengannya dan mengelusnya sensual. Hey, siapa yang tidak jijik coba?

Dia saja tidak pernah seperti itu dengan Jaemin, padahal mereka sudah sah. Tapi, dia dengan seenak dengkulnya megang megang. Renjun rasanya mau muntah.

Okee, back to cerita.

Hari sudah pagi setengah siang, jam menunjukkan pukul 09.42. Renjun dan si kecil Minji sekarang sedang bersiap siap. Mereka akan pergi ke mall, jalan jalan.

"Pake jaket atau nggak ya?" tanya Renjun pada dirinya sendiri.

"Minji nggak pakai, yaudah deh pakai aja"

Renjun pun memakai jaketnya lalu menghampiri Minji yang duduk anteng diatas kasur. Mengangkatnya lalu menggendongnya dan berjalan keluar.

"Ayo kita berangkat. Lets goooo!!" seru Renjun.

Pemuda manis itu turun dari tangga dengan hati hati. Netra cantiknya melihat dua orang beda umur yang sedang menunggunya.

"Cantiknya Minji!!" seru Yura.

"Hehe, makacih kaka" balas Renjun dengan suara yang dibuat seperti anak kecil.

"Ini yang bayi yang mana ya? Yang ini nggak sih?" ucap Yura lalu menunjuk Renjun.

"Ihh, bisa aja deh" ucap Renjun tersenyum malu malu.

"Haha, udah udah. Ayo kita berangkat, keburu siang" ucap bibi Kwon.

Mereka pun bergegas keluar rumah dan berangkat ke mall.







"Da!! Huu!! Huu!!" seru Minji sambil menunjuk boneka hiu.

"Apa? Hiu? Minji mau ini?" Tanya Renjun lalu mengambil boneka tersebut.

"Da!! Huu!!" seru Minji sambil mengangguk semangat.

"Okee, nih. Ayo kita cari lagi"

Mereka pun kembali berkeliling di toko boneka di mall. Melihat lihat boneka disana hanya berdua, karena bibi Kwon dan Minji sedang di toko baju. Renjun yang menyuruh, kata nya dia ingin sesekali mentraktir bibi Kwon dan Yura karema sudah setia menemninya, suka maupun duka. Btw, sudah ada tiga boneka termasuk boneka hiu di keranjang belanja. Satu boneka rubah yang pertama kali ditunjuk oleh Minji, lalu boneka kelinci, dan terakhir boneka hiu.

"Minji. Mau ini nggak? Ini namanya ha-ri-ma-u" ucap Renjun memperlihatkan boneka harimau. Namun, Minji menggeleng dan menunjuk kearah depan.

"Nggak mau? Yaudah deh, ayo kita keliling lagi"

Mereka kembali berkeliling lagi. Setelah sepuluh menit, akhirnya Renjun memutuskan untuk pergi kekasir dan membayar. Setelah selesai dia keluar dan duduk di kursi yang sudah disediakan, menunggu bibi Kwon dan Yura.

"Daa!! Paaa..." seru Minji mencebik.

"Eh? Papa lagi pergi sama mama. Minji sama kakak dulu"

"Paa huhuu..."

"Eh eh? Kok malah nangis sih, udah cup cup cup. Sama kakak dulu ya, jangan nangis lagii" ujar Renjun panik.

"Kak Renjun? Minji kenapa?" tanya Yura yang baru saja datang dengan ibunya.

"Nggak papa. Cuma nyariin papa nya doang kok"

"Maaf ya, nyonya. Kami lama" ucap bibi Kwon.

"Eh, gapapa bi. Aku juga baru aja keluar" ucap Renjun, dia lalu menurunkan pandangannya dan melihat Yura hanya memegang satu totebag berukuran sedang.

"Kalian cuma beli itu?"

"Iya kak"

"Nggak kurang?"

"Hng? Nggak kok kak. Ini udah pas, aku satu ibu satu"

Renjun mengerutkan dahinya, "Kenapa cuma ambil satu? Rugi dong aku ajak kalian belanja di mall kalo kalian cuma beli satu" ucap Renjun.

"Maaf, nyonya. Bukan bermaksud menolak, hanya saja kami sungkan" ucap bibi Kwon.

"Lainkali, kalau aku ajak kalian ke mall. Harus belanja minimal lima barang. Kalau nggak aku bakal bilang papa Suho buat pecat kalian"

"Tapi-"

"Nggak ada tapi tapian. Aku nggak nerima penolakan. Sekarang, ayo kita ke toko khusus bayi. Aku mau beli baju buat Minji" ucap Renjun lalu berjalan lebih dulu.

Pasangan ibu dan anak itu pun menyusul Renjun dengan mengobrol.

"Gimana bu? Aku ngerasa nggak enak banget. Aku udah nyusahin kak Renjun. Utang kita berapa ya bu ke kak Renjun?"

"Ibu juga nggak tahu Ra. Dia selalu memenuhi kebutuhan kita, itupun pake uang dia sendiri. Ibu jadi merasa nggak tau diri"

"Sama bu. Kok bisa ya kak Renjun baik banget? Tapi, dia malah dapet suami kayak tuan. Kasian kak Renjun"

"Semoga nyonya Renjun selalu dilimpahi kebahagiaan"

"Iya, semoga kak Renjun selalu bahagia. Nggak akan pernah ngeluarin air mata kecuali air mata kebahagiaan"




𝗧𝗕𝗖

𝖧𝖺𝗂𝗂𝗂, 𝖺𝗄𝗎 𝗉𝖾𝗋𝖼𝖾𝗉𝖺𝗍 𝖺𝗅𝗎𝗋𝗇𝗒𝖺 𝖻𝗂𝖺𝗋 𝖼𝖾𝗉𝖾𝗍 𝖾𝗇𝖽. 𝖤𝗁 𝗂𝗒𝖺, 𝖺𝗄𝗎 𝗅𝗎𝗉𝖺 𝖸𝗎𝗋𝖺 𝗍𝗎𝗁 𝗎𝗆𝗎𝗋 𝖻𝖾𝗋𝖺𝗉𝖺 𝗌𝗂𝗁? 𝖳𝖾𝗋𝗎𝗌 𝗄𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝖺𝗄𝗎 𝗌𝗄𝗂𝗉 𝖽𝗎𝖺 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇, 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗎𝗆𝗎𝗋 𝖬𝗂𝗇𝗃𝗂 𝖻𝖾𝗋𝖺𝗉𝖺? 𝖲𝖺𝗍𝗎 𝖺𝗍𝖺𝗎 𝖽𝗎𝖺 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇? 𝖪𝖾𝗄 𝗇𝗒𝖺 𝖽𝗎𝖺 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇 𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁 𝗅𝗂𝗆𝖺 𝖻𝗎𝗅𝖺𝗇? 𝖠𝗇𝗀𝗀𝖺𝗉 𝖺𝗃𝖺 𝗎𝗆𝗎𝗋𝗇𝗒𝖺 𝗌𝖾𝗀𝗂𝗍𝗎 𝗒𝖺.

𝖬𝗂𝗇𝗃𝗂 𝗎𝗌𝗂𝖺 𝖽𝗎𝖺 𝖻𝗎𝗅𝖺𝗇 𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁 𝗅𝗂𝗆𝖺 𝖻𝗎𝗅𝖺𝗇
𝖸𝗎𝗋𝖺 15 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇

𝖧𝖺𝗉𝗉𝗒 𝗋𝖾𝖺𝖽𝗂𝗇𝗀, 𝗌𝖾𝗆𝗈𝗀𝖺 𝗌𝗎𝗄𝖺 𝖺𝗇𝖽 𝗌𝖾𝖾 𝗒𝗈𝗎𝗎𝗎𝗎𝗎 ♡︎

𝖱𝖺𝖻𝗎, 31 𝖩𝗎𝗅𝗂 2024
—𝖫𝗎𝗇𝖺 ☽︎

Second ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang