SC-17

148 16 14
                                    

Keadaan didalam ruangan VIP disebuah restoran sangat mencekam. Ditambah oleh Jaemin yang baru saja tiba dengan seorang perempuan yang menggendong anak.

Jaemin melangkah masuk dan membungkuk singkat, "Maaf kami sedikit terlambat" ucapnya.

"Duduk" ucap Suho.

Jaemin menoleh kebelakang menatap perempuan itu. Merangkulnya dan menuntunnya untuk duduk. Renjun mengalihkan tatapannya dari mereka.

"Ekhem. Sebel-"

"Kita makan terlebih dahulu" potong Chanyeol cepat lalu mulai menyantap hidangan yang sudah disediakan.

Akhirnya mereka pun makan terlebih dahulu.

"Renjunnie mau yang mana?" tanya Wendy pada anaknya.

"Steak aja ma"

"Itu aja?" tanya Wendy yang dibalas anggukan Renjun. Dia pun menyerahkan piring berisi steak kearah anaknya. Namun, piring itu digeser oleh Chanyeol. Pria paruh baya itu memotong steak menjadi kecil kecil agar sang anak tidak kesusahan memotong. Setelah selesai dia menggeser lagi kedepan Renjun.

"Jika ingin tambah katakan saja ya Renjunnie. Makan yang banyak" ucap Irene.

"Iya mama"

Setelah itu hening, hanya ada suara dentingan sendok dan piring yang saling bertemu. Sampai setengah jam, mereka telah menyelesaikan makan malam. Para pelayan segera masuk dan membereskan meja. Setelah selesai mereka membungkuk singkat dan keluar.

Chanyeol berdehem singkat, tangannya terulur untuk mengusap rambut lembut Renjun.

"Anak baba sangat cantik, sangat sangat cantik, seperti mama. Tapi sepertinya baba salah memilih pasangan untuk mu. Sehingga anak baba yang sangat cantik ini disia siakan oleh seenggok bajingan tidak tau diri. Maafkan baba dan mama ya?"

Mereka semua hanya diam, tidak ada yang bersuara. Lalu tatapan Chanyeol tertuju pada Jaemin.

"Siapa yang kamu bawa itu Jaem?" tanya nya.

Jaemin yang ditanya pun berdehem, gugup tiba tiba melanda karena perkataan mertua nya tadi. Tangannya bergerak perlahan menggenggam tangan wanita disampingnya. Dan itu semua tidak luput dari netra tajam Chanyeol.

"Perkenalkan, dia Kim Minju, pacar saya. Dan, anak itu, adalah anak kami, Na Minji" ucap Jaemin.

"Na Minji? Nama yang cantik. Berapa usia nya?" ucap Chanyeol.

"Empat bulan"

"Empat bulan ditambah sembilan bulan, berapa Hyung?" ucap Chanyeol lalu menatap Suho.

"Tiga belas bulan?" jawab Suho ragu.

"Hm, setahun lebih. Umur pernikahan mu dengan anakku belum setahum. Jadi, saat kau menikah, wanita itu hamil? Hyung sepertinya kau salah. Seharusnya nikahkan anakmu dengan wanita itu, bukan dengan anakku. Karena yang dihamili oleh anakmu itu wanita itu dan bukan anakku. Kasihan sekali Renjunku harus menikah dengan anakmu yang bajingan dan tidak tau diri"

"Sekarang, jelaskan siapa wanita itu" titah Chanyeol pada Jaemin.

"Dia, pacar ku, cinta pertamaku. Orang yang selalu berada disisiku dan menerimaku apa adanya-"

"Apakah Renjun tidak selalu berada disisimu dan menerimamu apa adanya sehingga kau tetap memilih wanita itu daripada anakku? Padahal dia istri sah mu" potong Chayeol.

"Jaemin, silahkan dilanjutkan" titah Wendy.

"Kami berpacaran sejak kelas satu SMA. Dan terus berlanjut hingga-"

Second ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang