SC-5

227 24 2
                                    

Bell pulang sekolah berbunyi, seluruh murid mulai berkemas. Namun Renjun tidak, karena dia masih mencatat materi didepan. Setelah selesai dia membereskan barang barang nya.

Di saat sedang membereskan badangnya, Yeonjun menghampiri Renjun. Tangannya menepuk pelan bahu Renjun, membuat si empu berjengit.

"Eh? Ada apa?" tanya Renjun bingung.

"Ak-ku...?" ucap Yeonjun ragu.

"Apa Jun? Kamu kenapa?"

"Itu aku ingin?"

"Cepat katakan Jun, aku harus segera pulang"

Yeonjun menghela napas sejenak lalu memberanikan menatap tepat kedua mata coklat Renjun.

"Itu, aku ingin mengajak mu pulang bersama. Boleh kah?"

"Maaf Jun, mungkin lain kali saja. Aku sudah dijemput oleh kakakku"

"O-oh baiklah. Kalau begitu hati hati Ren"

"Iya aku duluan"

Renjun pun segera berlari kecil keluar dari kelas. Meninggalkan Yeonjun yang terdiam sambil menatap punggung Renjun yang audah hilang dibalik pintu. Sepertinya dia harus berkerja lebih ekstra lagi.

Renjun yang sudah sampai diparkiran pun menatap keluar gerbang, disana terdapat mobil Jaemin. Dia segera memepercepat larinya. Setelah sampai dimobil Jaemin, dia segera masuk dan mengambil napas.

Jaemin segera menyodorkan air putih untuk Renjun. "Lainkali jangan lari lari. Aku tidak akan pergi meninggalkanmu" ucap Jaemin.

"Huh, akuh... takut mas nunggu lamah..." ucap Renjun masih mengatur napasnya, dada nya terasa sakit karena dibawa berlari.

Setelah beberapa saat, napas Renjun pun sudah kembali normal. Dia pun menoleh kearah Jaemin lalu menyetir. Lalu mulai memasang satblet.

"Ayo mas, nanti mama nunggu lama" ucap Renjun setelah selesai memasang sabuk.

Jaemin pun menjalankan mobil nya. Keadaan menjadi hening, hanya ada suara dari mesin mobil. Mereka sibuk dengan pikiran masing masing.

Tangan Renjun bergerak menyalakan radio. Memilih milih saluran radio yang menurutnya bagus. Selang beberapa menit dia mematikan radio itu.

"Kenapa dimatiin?" tanya Jaemin yanh bingung dengan kelakuan istrinya.

"Gak mood denger radio" jawab Renjun yang sedang melihat handphonnya.

Setelah hampir 15 menit, mereka pun sampai di rumah keluarga Na. Membunyikan klakson untuk mengode satpam membuka gerbang. Setelah gerbang dibuka, mobil itu pun melaju masuk.

Renjun segera berlari keluar saat Jaemin selesai memarkirkan mobilnya. Masuk kedalam rumah di ikuti beberapa maid yang tadi menyambutnya.

"MAMA!! RENJUN SUDAH PULANG!!" teriak Renjun sambil menatap atas.

Tak lama seorang wanita paruh baya terlihat menuruni anak tangga. Senyum nya segera merekah saat matanya bertemu dengan mata sang menantu kesayangan.

"Renjunnie!! Mama kangen banget sama Injun. Injun jadi jarang kesini. Sesekali nengokin mama dong sayang" tutur Irene, mama Jaemin sambil memeluk erat Renjun.

"Hehe maaf mama, Renjun lagi banyak tugas, Mas Jaem juga lagi sibuk. Nanti aku akan lebih sering main deh"

"Nah gitu dong. Menantu mama makin cantik deh, makin imut juga"

"Makasih ma, mama juga cantik kok. Cantikan mama lho padahal"

"Ah, bisa aja kamu"

"Ekhem, ini Jaemin nggak dipeluk juga ma?" celetuk Jaemin membuat kedua mertua menantu itu menoleh kearah Jaemin.

Second ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang