SC-19

118 13 4
                                    

Dua minggu kemudian...

"Sudah siap?" tanya Wendy pada anaknya.

Renjun hanya mengangguk pelan. Pemuda mungil itu tampak manis dengan balutan kemeja putih, jas hitam dan celana hitam. Memakai sepatu pantofel hitam dan dasi kupu kupu senada dengan sepatunya.

Wendy juga tampak cantik dengan rambut sebahunya yang berwarna blonde dan gaun panjang berwarna putih dengan pernak pernik.

Mereka pun keluar dari kamar Renjun dan berjalan kearah depan yang sudah ada Chanyeol yang duduk dilantai teras sambil merokok. Di depan juga sudah terdapat mobil. Dia juga memakai pakaian seperti Renjun namun dia memakai dasi panjang.

"Yeol-ie!!" panggil Wendy.

Pria paruh baya yang masih tampan itu menoleh kebelakang dan dapat dilihatnya Wendy dan Renjun yang berdiri berjejer.  Chanyeol mematikan rokoknya dan membuangnya.

"Ayo, nanti kita terlambat" ajak Chanyeol.

Wendy dan Renjun melangkah mendekat. Wendy melepas genggamannya pada tangan Renjun lalu menepuk baju suaminya yang sedikit kotor karena duduk dilantai.

"Lainkali jangan duduk dibawah, lihat baju mu kotor"

"Iya iya, maaf. Ayo berangkat"

Mereka pun masuk kedalam mobil. Mobil itu pun melaju pergi dari rumah sederhana dibawah bukit.

Semenjak dua minggu yang lalu Renjun pulang kerumah orang tuanya karena masalah yang menerpa rumah tangganya.







"Selamat ya Renjun. Semangat belajarnya dan pertahankan prestasimu. Semoga kau diterima di universitas yang kau inginkan" Ucap Kepala sekolah.

Renjun membungkuk singkat, "Terimakasih pak" ucapnya lalu berjalan pergi.

Renjun berjalan turun dari panggung dan kembali ketempat duduknya. Hari ini adalah hari kelulusannya. Dia bahagia sekaligus sedih. Karena hari ini juga suaminya akan menikah lagi dengan pacarnya. Dia bersyukur karena hari itu bertepatan dengan hari kelulusannya. Jadi dia punya alasan untuk tidak hadir di acara tersebut.

Satu jam kemudian, acara pun selesai. Mereka sudah diperbolehkan pulang. Renjun berjalan cepat menuju kedua orang tuanya. Saat sudah dekat dia menambah kecepatannya dan langsung menerjang kedua orang tuanya dengan pelukan.

"Mama, baba!! Renjunnie lulus!!" serunya.

"Selamat Renjunnie!!"

"Selamat untukmu sayang. Baba bangga padamu"

"Terimakasih mama, baba. Berkat dukungan kalian aku lulus dengan nilai terbaik. Aku sangat sangat sayang kalian!!"

"Sudah tugas kami. Semangat terus ya?"

Renjun mengangguk heboh. Semakin mengeratkan pelukannya.

Cekrek

Pelukan itu terlepas saat mendengar suara jepretan kamera.

"Hallo paman, bibi. Maaf mengganggu. Kami adalah teman Renjun. Saya Lee Donghyuck, salam kenal!!" seru Donghyuck. Dia berdiri ditengah Jeno dan Yeonjun. Dan yang memotret tadi adalah Jeno.

"Saya Lee Jeno paman, bibi. Dan maaf sudah memotret tanpa izin"

"Saya Choi Yeonjun"

Mereka bertiga membungkuk bersama.

"Hallo juga. Nama bibi Huang Wendy dan ini baba Renjun, Huang Chanyeol. salam kenal juga" ucap Wendy.

"Boleh lihat hasilnya?" Tanya Chanyeol.

Second ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang