SC-15

154 17 5
                                    

Pagi ini Renjun sedang berada di dapur untuk memasak. Dia sangat senang hari ini, karena nanti dia dan Jaemin akan menginap dirumah orang tuanya selama tiga hari. Dia sudah tidak sabar, dia sangat rindu dengan orang tuanya.

Ditengah acara memasaknya, teriakan sang suami dari atas mengejutkan Renjun. Segera pemuda manis itu mematikan kompornya dan berlari menuju kamar suaminya.

Brakk

"APA?! KENAPA MAS?!" teriak Renjun setelah membuka pintu dengan kasar.

Di dalam kamar terlihat Jaemin yang baru bangun tidur duduk diatas ranjang sambil menatapnya. Dia lalu bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.

"Nggak papa. Mas mau mandi" ucap Jaemin lalu masuk kedalam kamar mandi. Meninggalkan Renjun yang masih berdiri diambang pintu, menatapnya cengo.

"Makin kesini makin aneh aja sih!!" gerutunya lalu kembali turun kedapur.

"Kirain ada apa, ternyata nggak papa. Bikin orang panik aja!!"

Renjun pun kembali melanjutkan acara memasaknya sambil sibuk menggerutu karena kelakuan Jaemin yang aneh.

"Apa tadi mas Jaem kesurupan ya? Hiii takut banget lohh"

"Takut apa?"

"Astaga!!"

Renjun segera membalik badannya dan terlihat sang suami yang berdiri dibelakangnya. Renjun mengelus dadanya yang sakit karena terkejut.

"Mas ini kok kebiasaan banget sih muncul tiba tiba!! Pake aba aba dong!!"

"Kamu ini gimana? Masa mas harus bilang 'Renjun, mas mau nyamperin kamu. Jangan kaget ya' masa gitu?!"

"Mas duduk dulu sana. Aku lagi nggak mood berantem sama mas" ucap Renjun lalu mendorong tubuh sang suami.

"Jangan dorong dorong!! Kebiasaan banget!!" omelnya lalu pergi keruang makan.

Renjun kembali melanjutkan acara memasaknya yang tertunda, dia sudah sangat lapar.







Sekarang Renjun dan Jaemin sudah berada di dalam mobil. Tujuan mereka adalah rumah orang tua Renjun yang berada di salah satu desa di bawah bukit. Kenapa kok terpencil sekali? Terserah orang tua Renjun lah.g

Setelah Renjun menikah dengan Jaemin, orang tuanya memutuskan untuk pindah kedesa. Katanya ingin menikmati masa tua dengan indah bersama. Makanya memilih desa dibawah bukit.

Untuk perusahaan, mereka serahkan kepada Jaemin. Jadi, menantu mereka yang mengelola.

Perjalanan ditempuh selama tiga jam. Selama perjalanan pula, tidak ada habisnya mereka bertengkar kecil. Seperti saat ini, mereka sedang bertengkar.

Awal mulanya, di tengah pelajaran, Renjun merasa lapar akhirnya dia mengambil tas nya yang berada di jok belakang yang berisi beberapa snack. Jaemin yang melihat pun merengek meminta snack. Namun, Renjun menolak, dia menyuruh Jaemin mengambil sendiri. Dia tidak mau berbagi, alhasil mereka bertengkar.

"Ini kan masih ada mas!! Jangan punya ku!!"

"Punya kamu aja yang udah dibuka!! Nanti punya mas nggak habis gimana?!"

"Ya, gapapa. Aku habisin"

"Nggak!! Punya kamu aja!!"

"Nggak mau!!"

"Dasar pelit!!"

"Biarin, wlee" ucap Renjun lalu menjulurkan lidahnya, mengejek Jaemin.

"Bagi, Njun!!"

Second ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang