encantar

81 5 4
                                    

pada saat bel berbunyi, first tak kunjung bangun lalu khao mendorong dorong lengan first agar ia terbangun, namun mustahil yang didapat kan oleh khao hanya lah sebuah rengekan dari first

"bangun, guru gw bklnn datang. bangun bgst" tekan khao lalu first membuka matanya, ia melihat 2 kancing baju khao terbuka dan menatap dengan binar mata first melihat leher khao yg putih mulus

"ahh iya iya, cerewet amat si" ucap first dan mengucek ucek matanya, khao sinis dan mendorong first dari tempat duduk "pergi sana hus lu bukan anak kelas gw" ucap khao sambil melambaikan tangannya bermaksud untuk mengusir first

"setan, awas bae lu nanti pendek" ucap first lalu pergi menuju keluar kelas , khao hanya diam karna first sangat menyebalkan, "cuih, ini katanya preman sekolah? jagonya cumn adu mulut doang" gerutu khao dan tak lama kemudian neo datang

"watsupp khao, apa kabar? kangen bgt gwe" ucap neo dan duduk di sebelah khao, khao merinding "baru aja setengah jam udh kangen, lebay lu" ucap khao sembari mengeluarkan buku yang akan di pelajari

"ngapain keluarin buku segala? kita jamkos" ucap neo dengan senyum datarnya "jamkos apaan lagi? jamkos mulu perasaan" sebal khao, karna khao yakin sudah banyak pembelajaran yang tertinggal

"lupa lu? kan pak jirawat lagi hamil" ucap neo lalu bersandar pada kursi namun kakinya ia letakkan di atas meja layaknya bos besar (BOSTON SI KATA GW) "bukan hamil ajg, tapi bininya!! kakinya turunin ga sopan bgt lu' ucap khao dengan nada yg cukup marah, entah kenapa saat ini mood khao ingin sekali marah namun khao tidak tega jika ia tak sengaja berkata kata yg sangat kasar alhasil nanti timbulnya pertengkaran

"eh khao, lu taukan kita udh temenan 4 tahun" ucap neo lalu menghadap ke langit langit kelas, khao mengiyakan neo lalu neo tersenyum tipis "gw suka sama lu khao... " ucap neo lalu menatap mata khao, khao yg diam saja mencerna apa yang baru saja di katakan oleh neo lalu khao ikut menatap neo "hah? apaan? " tanya khao lalu neo menggeleng menandakan tidak apa apa

"kau ingin aku ngomong atau langsung mau bukti? " tanya neo lalu kembali duduk spt semula dan menatap khao menunggu jawabannya "ngomong aja lahh" ucap khao lalu
"gw suka-" "  "khao ini makanan utk mu" ucap neo terpotong krna mark baru saja membagikan makanan utk khao, khao berterima kasih kepada mark lalu mark pergi ke tempat duduknya

"eh sori neo, kenapa tadi? " ucap khao merasa bersalah, ah tidakk... khao sebenarnya tau tapi dia hanya saja ingin menghindari kata kata yg ingin di lontarkan neo ia blm siapp utk memberikan jawaban nya pada neo

"ga, gjdi. makanan apa tuh? minta" ucap neo lalu merampas makanan tsbt, terdapat cake dan cookies di dalam toples mini lalu neo membukanya "ayolahhh itu blum gw makan, coba!! " ucap khao dan merampas kembali toples tsbt

neo melirik mark yg tak jauh dr nya, mark langsung mengalihkan pandangannya, neo pun sadar bahwa sedaritadi mark memperhatikan mereka berdua.. ah tidak mark memperhatikan khao yang sangat menawan, banyak orang yg menginginkan khao tapi tak satu pun seseorang yg dpat meluluhkan hati khao

jam pulang pun tiba, khao pergi ke parkiran menunggu sang mama nya datang untuk menjemput nya namun seiring berjalannya waktu mama khao tak kunjung datang dan khao mengecek hp nya 

"sayang, mama tidak akan menjemputmu kau bisa kan cari teman yang lain? atau kau bisa dengan neo maaf ya sayang mama harus keluar kota selama beberapa minggu mungkin jaga diri mu baik baik ya sayang, cek rekening kamu mama sudah tf uang utk kamu kalau kurang bilang ke mama ya, mama sayang kamu nak. " pesan mama khao, khao tersenyum dan meletakkan hp nya di saku

khao bingung pulang dg siapa tiba² saja first datang menghampiri khao "woi pendek, naik" ucap first di atas motor nya "naik? hah? " ucap khao polos membuat first tertawa tipis "naik aja, gw tau lu ga di jemput kan udh ah naik aja " ucap first lalu khao naik. first menancap gas motornya dg kencang membuat khao reflek memeluknya

la vie est belle || firstkhao~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang