Khao sampai dirumah dengan selamat dan berterimakasih kepada neo karna telah menemaninya, khao melambaikan tangan saat neo akan pergi dan memasuki rumahnya
pandangan pertama yang ia lihat adalah podd, khao terkejut, dengan reflek khao mundur 2 langkah. podd smirk lalu mendekati khao dan menutup pintu rumah khao
"kau tidak merindukan ku? " tanya podd sambil menggengam tangan khao, khao cepat melepaskan tangan podd lalu mendorong podd dan berusaha untuk menyingkirkan nya
"persetan dengan rindu, ada apa kau kemari dan mengapa bisa kau ada disini? " tanya khao dengan tatapan tajamnya, namun di mata podd? sungguh terlihat menggemaskan. "owhhh kecil, apa kau tidak rindu dengan panggilan itu? aku selalu menjadi alarm favorit mu bahkan aku adalah atm berjalanmu kecill, kembalilah padaku aku akan memberikan mu segalanya" ucap podd dengan penuh keyakinan
khao merinding "bullshit, minggir" ucap khao lalu berjalan namun di tahan oleh podd membuat khao geram dan berteriak pada podd " minggir brengsek, apa kau tidak dengar? percuma kau banyak uang tapi kau juga banyak simpanan" ucap khao dengan beraninya lalu berusaha melepaskan tangganya
podd sedikit geram dan mencengkram kuat tangan khao lalu mendekati wajahnya pada wajah khao, podd dapat merasakan nafas yang hangat namun tergesa-gesa membuat podd ingin melahap pada sesuatu yang ingin ia pandang sekarang, yaitu bibir khao. podd menelan air ludahnya dan berusaha sadar agar tidak kelepasan
"khao aku tidak akan mengulangi kesalahanku lagi aku berjanji, kembali lah padaku khaotung thanawat' ucap podd menatap dalam mata khao " teruslah berharap sampai kau tersiksa, minggir aku ingin kekamar"ucap khao dan mendorong kuat badan podd. podd tersenyum mengerikan namun khao hanya mengabaikan nya lalu berjalan menuju kamar
namun saat khao melangkah beberapa langkah tiba tiba saja podd bilang "lihat saja, neo yang kau anggap teman itu akan mati di tanganku khao, hanya balikan denganku itu semuanya akan damai lebih baik kau renungkan dengan baik kecilku. " ucap podd dengan suara berat nya
"obsesi amat ajg, gausah gila " ucap khao yang bersandar pada sofa yang ada di belakangnya dan menatap sinis podd "kau pikir aku bodoh? kau pikir aku takut? " ucap khao membuat podd tersenyum
"SIAL APA YANG KA-UMPH" podd membaringkan tubuh khao di sofa dan membekap mulut khao dengan tangannya, "kenapa cantik? kau bilang kau tidak takutkan? lalu sekarang kenapa kau berteriak ketakutan sayang? " ucap podd dan sedikit tertawa menggemaskan , bagaimana tidak? khao sedang berada di bawah tubuhnya
khao pasrah dan melepaskan tangan podd dari mulutnya, podd membiarkan mulut khao terbuka kembali namun kini tangan khao di tahan oleh podd dan podd mendekati wajahnya pada wajah khao "sialan, lepaskan atau ku panggil polisi? " ucap khao
"bagaimana kau menelfon polisi sedangkan kau di bawah kendali ku sekarang" ucap podd dan mengalihkan pandangannya pada bibir khao "bisa saja atau aku berteriak yang keras seka--umphh ngh" owh? kini perkataan khao kembali terpotong karna podd melahap bibir khao sekarang dengan sedikit kasar, dan podd kembali menikmati bibir yang manis itu
khao memukul mukul dada podd, khao kehabisan nafas dan meneteskan air matanya. podd yang mengerti lalu melepaskan ciumannya "ughh sial, berhenti bgst apa yang kau lakukan. aku membenci mu" ucap khao dan melap bibirnya yg bengkak itu lalu menatap sinis podd yang tersenyum
podd tertawa lalu mengusap pipi khao "ingat kau hanya milikku, selamanya " ucap podd lalu mencengkram pinggul khao membuat khao tidak nyaman dan tak sengaja satu tangannya memegang bahu podd
"milikku milikku pea, lepasin. geli ajg" ucap khao membuat podd semakin gila dan menjadi jadi. "kau lucu saat sedang seprti ini, bagaimana jika kau telanjang khao? aku menantikan itu" ucap podd dan menatap dada khao
KAMU SEDANG MEMBACA
la vie est belle || firstkhao~
Novela Juveniljangan lihat dari covernya, lihat dari isi dalam nya.