brengsek

82 9 9
                                    

di kamar yang hanya di terangi oleh lampu remang² kini kedua sosok tunangan itu sedang hanya hening, canggung dan terasa aneh

tak ada yang membuka suara dluan, khaotung hanya diam mencerna semua hal yang terjadi pada dirinya ia merasa di permainkan takdirnya tak lama air mata jatuh terus terusan, tangisan tanpa suara sungguh tangisan yang menyakitkan bahkan first sendiri tidak sadar bahwasannya sang tunangannya itu sedang menangis

first sedang melamun tak memikirkan apapun, pemikiran yang kosong dan juga tatapan yang tak bisa di artikan ia berbalik badan melihat khao dan hanya menghela nafas

"apa apaan ini, bahkan kita belum menikah sudah berada dalam 1 kamar dan juga first kau sangat kejam padaku. apa ortu mu tau kalau kau pria brengsek yang kutemui kau benar² brengsek setelah kau menggores penuh luka di hatiku tak ada niat sedikit pun utk kau obati sekarang lihat kita dijodohkan paksa dan perjodohan itu kaulah pelakunya sialan " khaotung berkata panjang lebar dan hanya dibalas senyuman oleh first

first masi tersenyum merasa tak bersalah dan berdiri lalu mendekati khaotung bahkan mendekat kan wajah nya kini deruhan nafas antar berdua sang tunangan itu terasa satu sama lain

"aku sudah mengikat kaki, tangan mu tapi sepertinya mulutmu butuh di ikat juga" first diam sejenak melihat reaksi khaotung dan melanjutkan ucapannya "dengan mulutku"

"apaan anj gw ah brengsek apa tidak ada di alam bawah sadar mu kalau mphhhh" ahh sial kini khaotung benar benar di bekap oleh first "diam dan nikmati saja, kau aman bersamaku" bilang first dan membelai rambut khao

khao benar² marah, emosi, sedih semuanya bercampur begitu saja ketika first telah melepaskan tangannya dan pergi entah kemana khao dengan cerdas teringat bahwa di dalam kaos kakinya terdapat cutter kecil dan berusaha sekeras mungkin mengambil cutter tsbt

ini cukup susah mengambil cutter nya hingga saat khao mendapatkan nya dengan sigap ia memotong tali terutama di bagian kakinya ini benar² susah sekali

saat kakinya bebas ia berusaha untuk melanjutkan tali di tangannya , khao berhasil namun aliran darah di tangannya tak berhenti

khao tidak peduli tujuan utamanya adalah kabur dari penjara yang luas yang terasa seperti neraka ini, khao mulai melihat jendela kamar yang tertutup oleh gorden namun saat khao berdiri ia sempat mengambil tali bekas di ikatnya tadi

khao melihat pemandangan di balik kaca tsbt, "ahh ezz ini mah" khaotung mulai membuka jendela dan saat ia ingin mendekat lebih dekat ke jendela lagi seseorang segera mnutup jendela dengan tekanan kuat dan keras

khao sontak kaget dan panik tak karuan, seseorang tadi mulai menarik khao kasar dan menutup gorden jendela lalu mulai mendorong khao ke kasur

khaotung hanya bisa pasrah kini pria bertubuh besar dan bertenaga lebih besar dari khao juga hanya menindih khao "tanganmu nih ck, mana cutter? " nada berat first kini terdengar kembali oleh khaotung

"hmm nih" tak bisa berbicara lama lama khao benar benar sudah tidak tahan saat first ingin meraih cutter tsbt khao lebih dulu menggores lengan first hingga kini darah bertetes di baju khao

first kaget dan memegang lengannya sambil berdiri dengan sigap khao mendorong kuat first dan membuka pintu kamar siap untuk kabur

nyali khaotung memang besar saat ini ia turun tangga dengan cepat lalu menemukan pintu keluar dari rumah tsbt

khao membuka pintu tsbt terdapat banyak orang yang berpakaian jas hitam, seperti pakaian formal dengan pistol di tangannya

bodyguard first menjaga khao agar tidak kabur khao benar benar panik dan saat khao melangkah mundur terasa ia menabrak seseorang

la vie est belle || firstkhao~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang