kini khaotung berada di kamar first ahh bukan itu sudah jadi kamar milik mereka berdua, khaotung hanya diam melamun menunggu first kembali pulang
ini sudah jam 1 malam tapi first tak kunjung datang, khaotung meneguk kasar air putih di tangannya lalu mendengar suara ketukan pintu lalu segera khaotung buka
bau alkohol yang menguar di hidung khao membuat khaotung menyeringit dan memapang tubuh yang lebih besar dari dirinya hingga first memegang pinggul khaotung dan menyeringai menatap wajah merah khaotung
"khaotung" nada berat first membuat khaotung memutar bola matanya malas hingga first tak sadar kan diri ia pingsan di bahu khaotung, khaotung berusaha membaringkan tubuh first
membuka pakaian nya satu persatu hingga hanya menyisakan celana dalam, air hangat dan handuk kecil yang kini membersihkan tubuh first
khaotung telaten dan sampai di paha first ia dapat melihat suatu yang gembul di dalam sana, khaotung menghela nafas dan menghiraukan nya lalu pergi membersihkan handuk kecil itu lalu membawa air minum beserta obat di letaknya di atas meja
khaotung menguap tak tahan kantuknya namun ia masi harus memakaikan first baju, khaotung menutupi tubuh first dengan piyama berwarna hitam lalu mematikan lampu kamar dan ikut tidur di samping first
ini sudah jam 8 pagi pasangan itu tak kunjung bangun malah berpelukan satu sama lain, tubuh mungil khaotung benar benar habis di lengan first
first duluan bangun dan ia meregangkan tubuhnya dan melihat khaotung yang begitu cantik saat tidur "cantik, apalagi kalau ada di bawah gua haha" gumam first dan melirik tubuhnya "khaotung yang ganti? maybe" bilang first dan kembali melirik khaotung
"buset jam 8,gapapa etdah ambil libur" first beranjak dari kasur lalu pergi membersihkan dirinya
❍❍❍
khaotung akhirnya bangun, ia membuka matanya perlahan dan reflek melotot saat melihat first telanjangan dan membekap mulutnya lalu berpura pura tidur kembali
first tak menyadari khaotung ia hanya memasang bajunya dan duduk kembali di atas ranjang mengusap rambut khaotung lembut
"bangun khao" ucap first tapi pelan, khaotung membuka kembali matanya tak menatap first dengan jantung berdegup kencang ia memberanikan diri melirik first dan bernafas lega saat ini first memakai bajunya
"gausa pura² tidur, itu cuman singkat sekarang kita ambil libur aja lagian juga uda telat" first melirik khao yang tampak bingung "sudah minta izin? " tanya khaotung lalu first tersenyum tipis "ga perlu, ortu gua bakalan paham ko. paham kalau lu gabisa jalan" first tertawa tipis "BANGSAT, KELUAR GA LU? " teriak khao dengan wajah yg bersemu merah
first menggeleng kepalanya "mau mandi? gerah" first kembali membuka bajunya "duluan" ucap khao tanpa melirik first sedikit pun lalu dengaan sigap first menggendong khao
khao terkejut bukan main bahkan hampir saja bibirnya mencium bibir first dan merengek untk di lepas kan
ᥫ᭡ᥫ᭡
dikamar mandi kini mereka sudah bertelanjang dengan dibaluti beberapa miliknya dengan cd lalu khao dapat memperhatikan saat first berdiri melihat segembulan di balik cd tsbt
"gua mau keluar" saat khao ingin berdiri dari bathub nyaa terlebih dahulu first mengunci pergerakannya
khao menghela nafasnya dan memasang wajah memelas lalu melihat first memasuki bathub bersamanya dann mulai menikmati dinginnya air
khaotung memiliki nyali yg tekat ia sengaja menggerakkan kakinya pada 'milik' first membuat first menggerang dan menatap tajam khao "sengaja? alright" first langsng beranjak pergi mendekati khao
KAMU SEDANG MEMBACA
la vie est belle || firstkhao~
Подростковая литератураjangan lihat dari covernya, lihat dari isi dalam nya.