Author pov
Waktu berjalan cepat terasa, segalanya tenti tak akan sama seperti sebelumnya. Manusia tumbuh dan berkembanh seiring dengan perputaran masa.
Kesedihan tak selalu melingkupi hati manusia, ada masa dimana tuhan merasa makhluknya sudah cukup merasakan sebuah penderitaan.
Bukan dengan cara mengubah sesuatu secara drastis, ada kalanya tuhan memberikan sedikit perubahan yg akan menjadi pemanis dalam cara manusia menjalani kehidupannya.
Dan tampaknya tuhan berbaik hati pada jennie dan lily. Kedua manusia baik hati itu kian hari menikmati waktu yg terasa cepat berlalu.
Jika dahulu lily adalah gadis playground kini sebentar lagi ia akan segera memasuki jenjang sekolah dasar. Kepintaran dan kepandaiannya berbaur menjadikan ia mendapat rekomendasi untuk segera memasuki jenjang pendidikan yg lebih baik.
Orang tua mana yg tak bangga mendapati putrinya tumbuh dengan baik, tak terlepas dengan jennie yg begitu bahagia mendapati lily yg berkembang begitu cepat.
Gadis manisnya kini pun sudah lebih tenang untuk menghadapi keadaan. Ia sudah tak heran jika sang ibu tak berada dirumah dalam waktu yg lama.
Apalagi semenjak kehadiran jisoo yg selalu menemaninya ketika sang amma ataupun kalek neneknya tengah disibukkan dengan pekerjaan.
Dengan jisoo, lily seperti mendapatkan banyak kasih sayang yg selama ini hanya menjadi angan²nya.
Disuapi, dipeluk, dimanja, bahkan bertengkar dan diomeli jisoo membuat lily merasakan bahagia pada sisi hatinya yg lama hampa.
Jennie juga merasa kehadiran jisoo banyak membantunya. Dengan murah hati jisoo membantunya untuk mendapatkan mitra bisnis baru dan juga beberapa sponsor yg membuat bisnisnya semakin memiliki nama
Bahkan dalam beberapa bulan lagi jennie akan segera meresmikan cabang cafe floristnya di busan.
Jika bertanya tentang lisa. Ia banyak berubah.
Entah apa yg ia rasakan setelah kejadian di ruang kerja jennie kala itu, yg pasti setelah hari itu lisa menjadi jarang pulang bahkan tak pulang dalam waktu yg lama.
Ia menghabiskan seluruh waktunya untuk terkurung dengan semua tumpukan berkas dan tak memperdulikan apapun.
Bahkan selama 1 bulan sudah rose tak bisa bercengkrama dengan lisa. Panggilan, pesan dan semua akses yg mengarah pada lisa tak dapat ditembus. Seolah lisa tak ingin berbaur dengan dunia luar lagi.
Jennie tak dapat melakukan apapun, bahkan ketika meminta bantuan mertuanya. Kedua paruh baya iti juga mendapati jalan buntu.
Khawatir tentu saja bersarang di hatinya, namun ia tak dapat memaksa lisa jika ia sendiri yg memutuskan semua jalan menuju padanya.
Rose yg kala itu datang menemui jennie berakhir pasrah dan membiarkan lisa menikmati waktunya yg siapapun tak akan pernah tahu kapan hal itu berakhir.
Jika rose pasrah dengan lisa, maka jennie masih berharap suatu keajaiban terjadi pada istrinya.
Terhitung hampir 3 bulan ini jennie hanya 2 kali mendapati lisa dirumah, bahkan ia tak dapat melihat istrinya dengan baik.
Lisa masuk dengan tergesa dan kurang dari 30 menit kembali pergi dengan tanpa menumpahkan satu kalimat pada jennie.
Kini jennie memutuskan untuk mencari keberadaan lisa yg ia tahu ada dibalik pintu besar bewarna hitam itu.
Pintu itu terkunci dan jennie bahkan sekretaris lisapun tak bisa mengakses apapun agar pembatas ini terbuka
KAMU SEDANG MEMBACA
Mon Amour Brisé
FanfictionJika kau tanya alasanku.... jawabannya masih sama..... ~J~