Author pov
Sepertinya banyaknya doa dan harapan kini mendapatkan jalan bertemunya. Rasanya semua hayalan yg kiranya tak menjadi nyata kini terpampang jelas terasa.
Di perguliran waktu semua kini berjalan lebih baik meski harus merangkak menuju sebuah kedamaian.
Perlahan, kata orang semua baiknya terjadi perlahan daripada stuck dan diam di tempat tanpa melakukan pergerakan apapun.
Begitupula yg terjadi pada kebahagian yg nyatanya terasa lambat berjalan dalam kehidupan.
Semua ingin bahagia tentu saja, siapa yg tak mendambakannya?. Bahkan seluruh makhluk menginginkan hal serupa.
Dan jennie menjadi satu diantara milyaran manusia yg menginginkan hal itu.
Baginya sedikit cercahan harapan sudah membuat hatinya dilanda bahagia luar biasa. Dapat menikmati sarapan dengan kedua semangat hidupnya juga sebuah kasih tuhan yg kiranya tak ingin diingkari.
Tak ada yg banyak berubah, tapi sedikit terasa melegakan saat lily dan lisa tampak begitu lengket dan tak ingin berjauhan.
Jennie merasa kebahagiaan sudah cukup untuknya. Sedari dulu senyum tulus putrinya menjadi dambaan yg ia raungkan pada tuhan untuk dikabulkan.
Bagaimana dengannya?.
Pertanyaan yg rasanya tak dapat ia jawab sendiri.
Ia tak peduli lagi akan cintanya yg terbalas. Ia tak menginginkan permohonan maaf lisa atas semua yg terjadi dalam 5 tahun terakhir kehidupan mereka.
Berlalu, ia hanya ingin semua kenangan kelam berlalu terbawa pergi bersamaan dengan kabut kelam bernama kesalahan.
Bukankah ia bahagia lisa kembali?
Pertanyaan unik yg jawabnya ada pada benak siapapun saat ini.
Pasangan mana yg tak bahagia jika mendapat belahan jiwanya kembali pulang.
Meski tanpa rasa yg diharapkan. Jennie sudah cukup bahagia mendapati lisanya pulang dan memilih anak mereka.
Kini biar tuhan bekerja dengan garis takdirnya. Jennie berserah namun juga berusaha agar impian keluarga menjadi sebuah kenyataan untuknya.
Jennie menikmati semua waktu yg mereka habiskan bersama. Terasa lambat namun hangat.
Dimulai dengan kecanggungan. Meski begitu terasa menyenangkan.
Ia bagaikan baru saja kembali merayu lisa agar kembali pada pelukan miliknya yg telah lama hilang.
Ia tak ingin mengeluh, rasanya kebaikan tuhan sudah begitu besar ia rasakan untuk segalanya.
....
Sedang disisi lisa, ia baru membuka lembaran hidupnya yg baru. Kembali pada mereka yg lama ditinggalkan terasa begitu canggung.
Setelah semua yg terjadi, ia hanya ingin memulai segalanya kembali. Ia ingin memeluk tubuh kecil putrinya hingga sang buah hati beranjak dewasa. Ia ingin menjadi yg terbaik, entah bagi lily.....maupun jennie.
Ia tak dapat memaksa hatinya yg masih terasa abu, ia menginginkan jennie. Hanya tak dapat dipungkiri melupakan kekasihnya adalah hal yg membutuhkan waktu lama.
Meski terdengar picik, lisa hanya ingin memulai segalanya dengan perlahan. Mulai memandang jennie tak hanya sahabat dan mencoba melepaskan sang hati yg harusnya tak ia miliki lagi.
Di pertengahan senja yg baru beranjak lelah, sang hujan mulai turun membasuh segala resah yg tertitip di permukaan bumi.
Seolah ingin sang air melepaskan segala penat yg melekat disetiap tubuh lemah penghuni bumi. Dan berharap dinginnya malam dapat menghantar lelap pada semua jiwa yg telah berjuang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mon Amour Brisé
FanfictionJika kau tanya alasanku.... jawabannya masih sama..... ~J~