Pagi ini Win dan Gulf sudah bersiap untuk pulang ke desa, mereka hanya tinggal menunggu Bright datang menjemput karna Win menolak di antar oleh Mew dan alhasil Mew hanya bisa gigit jari.
"Nanti jika sudah musim liburan sekolah, Win datang lagi kerumah nenek ya,"
"Iya nek, nanti Win berkunjung kerumah nenek lagi saat sudah liburan sekolah,"
"Kau tenang saja, jika kakek ada waktu senggang kami akan mengunjungi mu," Ucap Tuan Jong.
"Tidak perlu repot mengunjungi kami, biar kami saja yang mengunjungi kakek dan nenek,"
"Nenek juga ingin tau dimana tempat tinggal Win, sepertinya Win sangat betah tinggal disana,"
"Disana tempatnya sangat bagus nek, ada perkebunan teh dan danau besar,"
"Benarkah?"
"Disana nanti nenek bisa berkunjung ke klinik uncle, mereka dokter kandungan dan dokter anak,"
"Apa Win sering bermain di klinik itu?"
"Win sering bermain di klinik, karna Win sangat suka saat melihat para ibu hamil dan para bayi yang sedang di imunisasi oleh uncle,"
"Apa Win tidak punya teman di sana?"
"Ada tapi Win jarang keluar rumah,"
"Kenapa?"
"Win lebih suka menemani Papa di toko,"
Nyonya Jong merasa sedih sudah pasti Gulf susah payah mengurus Win sendirian, apa lagi ia harus bekerja keras untuk mencari uang untuk membiayai hidupnya dan cucunya.
"Tidak bisa kah jika kau dan Win tinggal disini saja, maksudku biarkan Win sekolah disini," Ucap Mew dengan menatap Gulf yang sejak tadi membelakangi nya.
"Aku tidak bisa, dan Win akan tetap sekolah disana,"
"Jika kalian tinggal disana bagaimana aku bisa dekat dengan Win, yang ada nanti dia semakin bersikap dingin padaku,"
"Kau bisa menghubunginya lewat ponsel, dan kau pun bisa mengunjunginya setiap minggu, itupun jika kau mau,"
"Apa kau belum bisa memaafkan aku?"
"Memaafkan? Aku sudah memaafkanmu bahkan jauh sebelum itu, tapi maaf, aku tidak bisa melupakan apa yang kau lakukan pada malam itu,"
"Gulf!"
"Apa saat itu kau memikirkan bagaimana perasaan ku? Tidak bukan. Kau hanya memikirkan kesenangan mu bersama teman-teman mu, kurang apa aku padamu Phi, KATAKAN KURANG APA AKU PADAMU, hiksss... Hingga kau tega menyakitiku,"
Bukankah dulu Mew pernah mengatakan jika ia akan selalu setia pada Gulf, lalu apa yang membuat Mew tega mengkhianatinya.
"Bertahun-tahun aku berusaha melupakanmu, melupakan semua tentang mu namun dengan bodohnya setiap hari aku semakin merindukanmu, kau begitu menyiksa ku hingga rasanya aku ingin mengakhiri hidupku apa kau tau itu? Aku membencimu sangat membencimu, hiksss..."
"Tidak Gulf, maafkan aku sungguh maafkan aku, semenjak kau pergi hidupku pun tidak pernah bahagia, aku berusaha mencarimu namun begitu sulit untuku menemukanmu,"
"Kau bohong, kau pasti bohong jika kau tidak bahagia kau tidak akan menikah dengannya, dan hidup bersamanya selama bertahun-tahun,"
"Aku menikah dengannya karna terpaksa, karna saat itu Jenie mengandung dan mau tidak mau aku harus bertanggung jawab,"
"Lalu, bagaimana denganku?"
Mew tidak bisa lagi menjawab pertanyaan yang Gulf berikan, semua salahnya ia sudah menghianati nya bahkan membuat orang yang paling ia cintai harus mengalami kesusahan dalam hidupnya karna ulahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesalahan Yang Sama (Tahap Revisi)
RomanceCerita cinta yang begitu rumit dan membuat emosi... Akankah berakhir happy ending?