6. Tidak Ada Petunjuk

327 77 20
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Mungkinkah itu dia?"

Pertanyaan pertama di sebuah ruangan keamanan keluar dari mulut Jungie. Saat ini, Jungie dan Victory sedang berada di salah satu toko yang memperlihatkan rekaman CCTV. Dalam sebuah CCTV, tampak terlihat seorang yang sangat misterius dengan jaket hitam, topi hitam, dan juga menggunakan masker hitam.

"Bisa jadi. Dia keluar dari arah jam sembilan. Itu lebih tepat ke arah pintu belakang podium pernikahan kitakan," ujar Victory turut menduga bahwa dia juga termasuk seorang pelaku.

Jungie dan Victory saling tatap, seolah berbicara melalui telepati mereka berdua. Pikiran mereka berdua seolah berkata-kata terkait dugaan kasus yang seolah petunjuk itu nyata benar.

"Tapi jangan terlalu dini menyimpulkan suatu fakta." Ucap Jungie dan Victory berujar secara bersamaan.

Tanpa mereka sadari tersenyum kecil yang tiba-tiba terbit dari kedua sudut bibir mereka. Siapa yang menyangka pikiran mereka menyatu, meski memang sudah umum menemukan satu pikiran dalam penangkapan kasus. Dan terlebih lagi ini kasus yang sangat membuat mereka harus putar otak mencari pelaku utama dari dalang semua masalah yang musuh kacaukan diacara pesta pernikahan mereka kemaren.

Senyum kecil yang sempat ada, kini tiba-tiba berubah menjadi wajah serius kala mengingat kasus tersebut. Tak ada waktu lagi untuk memikirkan soal asmara selain waktu yang begitu banyak terkuras untuk memikirkan kasus. Kasus yang harus diberantas dengan sesegera mungkin bagaimanapun caranya akan segera tuntas itu yang ada didalam pikiran mereka berdua.

Drrrttt!!! Drrrttt!!!

Deringan ponsel bergetar di sebuah ruangan itu. Deringan itu berasal dari ponselnya Jimin yang mana tertera pada layar ponsel Victory.

"Sudah kamu selidiki?" tanya Victory langsung pada intinya.

"Sudah. Saya dan beberapa Petugas Polisi lain sudah mendapatkan sidik jarinya."

"Bagus."

Jimin memang sedang diutuskan oleh Victory untuk memeriksa beberapa sidik jari pada pistol yang ditemukan tersebut. Sementara Jimin memeriksa sidik jari tersebut, Victory dan Jungie juga sibuk melihat beberapa rekaman CCTV yang sekiranya mereka mencurigai.

Bagaimana dengan penyelidikan di sana? Apa sudah ada petunjuk?"

"Kami sudah menemukan satu orang yang menurut kami sangat mencurigakan. Tapi tidak bisa mengambil kesimpulan terlalu cepat."

"Bagaimana jika kita berkumpul di kantor polisi untuk membahas kasus ini lebih lanjut".

"Ya."

"Tut...tut...tut...!!!"

Sambungan telepon dimatikan oleh Victory, menciptakan keheningan kembali antara Victory dan juga Jungie akibat tak ada perbincangan lagi. DiDalam ruangan yang begitu hening masih ada Jungie dan Victory yang beradu saling pandang.

POLICE LOVE CUFFS (TAEKOOK'GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang