Alpha punya dua

283 33 12
                                    

Big Boy. 12

***

"Hoy Theodore sialan kenapa gak bilang kalau anak kita kembar?"

Terdengar dengusan dari seberang telepon, "Makanya hidupmu jangan cuma kerja bodoh, buntut mu sudah dua, sana urusi Gabriel dengan benar."

Sebastian bingung ingin bereaksi seperti apa, dia senang, sudah pasti tapi juga agak terkejut dan di sisi lain dia banyak merasa bersalah pada Gabriel.

Ini kali pertamanya mengantar Gabriel untuk cek rutin. Kalau biasanya dokter yang datang untuk memeriksa, tapi yang ini Gabriel sendiri yang minta ditemani.

Sebastian bolak-balik melihat Gabriel yang sedang asik makan eskrim lalu ponselnya dengan nama Theodore tertulis di sana.

"Usianya berapa?" Tanya Sebastian agak berbisik.

Kalau ada nominasi suami yang tidak perhatian mungkin Sebastian bisa masuk line up. Maka sengaja dia pelankan nada bicaranya supaya Gabriel tidak dengar.

"Di buku Gabriel kan ada dungu, sudah jangan ganggu aku. Sana main dengan Gabriel."

"Si sialan ini."

"Lama sekali, membahas apa sih?"

Sebastian mengeluarkan sapu tangan dari kantongnya, dia jadi ragu kalau Gabriel yang makan eskrim saja masih berantakan itu membawa dua nyawa bersamanya.

"Theodore katanya pulang besok."

Mendengar nama Theodore disebutkan Gabriel reflek memeluk Sebastian.

"Benar kan?! Theo besok pulang!" Pekiknya kegirangan.

Sebastian mengangguk, dia bawa Gabriel pada pelukannya. Mungkin seperti ini hidup yang selalu dia bayangkan. Dan keputusannya untuk menikahi Gabriel adalah keputusan terbaik yang pernah dia buat. Meski harus berbagi, tapi setidaknya sekarang Sebastian punya dua orang untuknya pulang.

***

"Theoo~"

Dari gerbang suara Gabriel sudah bisa Theodore dengar. Mobil yang dia tumpangi saja belum sepenuhnya masuk gerbang rumah.

Begitu kakinya menginjak paving, dia disambut dengan Gabriel yang melambaikan tangan dengan Sebastian disampingnya.

"Aku rindu~"

Kalau saja Theodore gak sigap menangkap tubuh Gabriel, mungkin mereka sudah berbaring diatas paving.

Yang perutnya sudah mulai tampak buncit, mengerucutkan bibirnya. Kepalanya mendusali Theodore bak anak kucing.

Theodore mengulurkan tangannya pada Sebastian, laki-laki itu menyambut jabatan tangan Theodore dengan cuma-cuma tanpa sedikitpun firasat kalau Theo akan menariknya, kini mereka bertiga tengah berpelukan di depan rumah.

Ya biarlah, rumah juga milik mereka, kan?

"Ayo masuk, apa Theo sudah makan? Aku tadi memasak lho!"

"Kebetulan, aku lapar."

***

Ini harusnya ga begini njir alurnya, tapi yaudah lah gaskin aja

Bukan poliamori ya ges, emang dua aja suaminya gaby

Big BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang