🧟 Chapter 18

14 3 0
                                    

‼️️Typo(s) everywhere

‼️️tw | blood, death

Chapter 18 - Monster 7-7 (14)

Toilet lantai satu.

Tubuh Li Ying tergeletak di lantai. Lantai yang kotor itu dipenuhi dengan darah yang mengalir dari leher Li Ying.

Ada lubang yang mengeluarkan darah di sisi kanan leher Li Ying. Di tempat selebar dua jari di samping tulang tenggorokan terdapat arteri karotis.

*[tulang tenggorokan ini mungkin maksudnya tulang hyoid. Tulang hyoid adalah tulang berbentuk mirip tapal kuda yang terletak di sekitar leher antara dagu dan kartilage thyroid. (source: mbah gugel)]

**[arteri karotis adalah sepasang pembuluh darah di dalam leher yang menyalurkan darah ke otak dan kepala. (source: mbah gugel)]

Berdasarkan ukuran dan bentuk luka, cukup mudah untuk menyimpulkan bahwa senjata yang membunuhnya adalah sumpit yang hilang saat sarapan.

Qin Zhou berjongkok untuk memeriksa mayat itu. Kepala Lin Yi terasa agak berdengung. Mayat dengan posisi yang tidak wajar, mirip dengan Wang Duo, tersenyum lebar ke arah Lin Yi.

Tidak ada orang lain yang bisa melihat ini, termasuk Qin Zhou yang sedang mencari petunjuk kecil dari jarak sedekat itu.

Lin Yi menatap mayat itu, pertanyaan yang sedang berkecamuk di kepalanya mengurangi keanehannya karena ditatap oleh mayat itu.

Li Ying sudah mati?

Mengapa Li Ying mati?

Mengapa Monster 7-7 membunuh Li Ying?

Jika Cheng Yang adalah Monster 7-7, maka Li Ying adalah target kecurigaan yang dia buat, dan dia juga cukup berhasil membuat kecurigaan itu. Lin Yi dan Qin Zhou tidak pernah berani menghapus kecurigaan mereka terhadap Li Ying.

Tapi sekarang, Li Ying sudah mati?

Ada kebingungan untuk beberapa saat di dalam pikiran Lin Yi. Dia hampir tidak dapat mengarahkan pandangannya ke Cheng Yang dan Zhou Lingling tanpa mengubah ekspresinya. Zhou Lingling terlihat gemetar, matanya memerah. Dari waktu ke waktu, dia akan melirik ke tubuh Li Ying dan kemudian memalingkan pandangannya kembali dengan ketakutan setelah melihatnya.

Cheng Yang juga terlihat sedikit ketakutan. Tapi dia sudah diperintahkan oleh Qin Zhou untuk menenangkan Zhou Lingling, jadi dia berpura-pura tetap tenang.

Zhou Lingling adalah orang pertama yang menemukan mayat Li Ying, tapi mereka tidak bisa mendapatkan jawabannya. Zhou Lingling sangat gelisah dan ketika Qin Zhou mencoba untuk menanyainya, dia hanya memeluk kepalanya dan menjerit.

Pada saat itu, Cheng Yang bertanya kepada Zhou Lingling, "Lingling-jie, aku... aku akan mengantarmu kembali ke kamarmu dulu."

Tetap di sini hanya akan membuatnya semakin merasa tertekan. Belum lagi darah yang menggenang di sekitar tempat itu, hanya dengan bau darah yang menyengat saja sudah cukup untuk membuat orang merasa tidak nyaman.

Zhou Lingling melirik tubuh Li Ying dengan matanya yang merahnya. Dia terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu kepada Li Ying. Bagaimanapun, mereka sudah sangat dekat selama beberapa hari terakhir. Tapi pada akhirnya, Zhou Lingling tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya mengangguk dengan lemah dan setuju dengan usulan Cheng Yang.

Melihat hal ini, Cheng Yang berkata kepada Lin Yi dan Qin Zhou, "Bos, Lin Yi-xiong, aku... aku akan mengantar Lingling-jie ke kamarnya dulu..."

Qin Zhou menoleh dan menatap mereka berdua. Namun, dia tidak memberikan komentar apapun.

BL | Aku Membongkar Satu Lagi Urban Legend KampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang