Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.
Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.
Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.
••☆••♡♡♡••☆••
Setelah bebersih, makan, dan kenyang, akhirnya ketegangan mulai mereda. Kedua remaja itu akhirnya memutuskan kalau Hantu tak akan mereog saat matahari terbit.
"Hantu itu nocturnal nggak sih?," Lio mencoba menghipnotis diri sendiri dan bersikap cool. "Be te we, mumpung lagi di sini gue mau liat primadona baru lu dong"
Ujung bibir Archer terangkat sedikit, Primadona pale lu!. "Nggak usah ya, Odi itu introvert. Alergi buaya,"
"Oh jadi namanya Odiii...," Lio mengangguk sambil mengintil di belakang Archer yang membuka pintu kamar kedua di apartemennya.
"Maan, elit banget piaraan lu. Maennya bukan kandang lagi tapi kamar," celetuk Lio saat melihat ruangan yang dipakai Archer untuk peliharaannya. Tentu saja kasur dan seluruh kelengkapannya masih ada, tapi ada satu area khusus yang di sekat untuk dijadikan kandang dan tempat bermain sang hewan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Waduu, uri gongjunim!!," Lio tertawa melihat treatment Odi yang seperti Princess. Cowok itu dengan antusias mendekat pada sang landak mini yang tetap tenang melihat mereka berdua masuk.
"Jangan pegang-pegang," Archer menepis tangan Lio yang mencoba meraih Odi dan membuat cowok itu cemberut.
"Posesip amat elah, macem ke cewek sendiri," gerutunya tapi tetap tak menyerah untuk meraih si hewan kecil.
Tidak mau Odi kenapa-kenapa, akhirnya Archer setuju membiarkan sang sahabat bermain sebentar dengan peliharaannya. "30 detik," putusnya
Meski sebal, Lio bermaksud menggunakan waktunya sebaik mungkin. Sama seperti Julia, cowok itu juga menangkup si hewan mini dengan kedua tangan dan mengangkatnya sampai setara wajah,
"Annyeong Odi, Lio Choi imnidaaa," menurut Lio, berhubung nama sang hewan berasal dari bahasa ibunya— Korea, maka sepatutnya lah perkenalan mereka memakai Bahasa Korea juga.
Odi tentu tak menjawab perkenalan ramah tadi, tapi kaki hewan mungil itu menggaruk sedikit permukaan telapak tangannya yang Lio anggap sebagai sapaan balik. "Odi is a very good girl, well mannered princess!!"
Sang pemilik yang jadi ilfil memutuskan menyudahi kesenangan cowok choi itu, "Time's out!,"
Lio mencoba mempertahankan fun time nya sebentar lagi ketika tiba-tiba hewan kecil itu batuk yang membuat Archer menghentikan pergerakannya dan Lio membeku. Dengan wajah bingung, cowok itu menoleh ke arah sang sahabat,