bagian 45

1.9K 132 22
                                    

𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍 - 𝐁𝐫𝐨𝐮𝐠𝐡𝐭 𝐭𝐡𝐞 𝐇𝐞𝐚𝐭 𝐁𝐚𝐜𝐤
___________

Berlian terbangun seorang diri. Dengan matahari yang sudah mulai membumbung tinggi.

Zafran meninggalkannya?

Bangun dari tempat tidur lalu mulai membersihkan diri sebelum mencari suaminya. Bercermin. Lalu menghela nafas pasrah. Begitu tau banyak bercak yang tertinggal di sekitar tulang selangkanya. Berlian menyentuhnya. Berarti semalam bukanlah mimpi.

Jarinya mulai naik menelusuri leher lalu terhenti di bawah dagunya. Merasakan sakit. Dan setelah dilihat jeli ada satu tanda yang tertinggal di sana. Zafran benar-benar.

Keluar dari kamar mandi. Mengganti kaos kebesaran milik Zafran di tubuhnya dengan terusan. Mengambil sisir lalu mulai menyisiri rambut hitamnya yang bergelombang, sampai matanya menangkap kertas di atas buku usang berwarna coklat miliknya di nakas. Berlian segera menaruh sisir sembarang lalu mengambil kertas itu.

Membaca tulisan yang tertanda Zafran sebagai penulis surat itu.

Kalau nanti kamu bangun dan gak ada aku di sampingmu itu artinya aku sudah pergi. Lumayan jauh. Entah sampai kapan. Mungkin sampai papa Surya puas terhadap apa yang ingin ia balas pada Javier. Aku harap kamu gak cari tau aku dan papa ada dimana. Diam di rumah dengan Ruby. Kalau kamu sayang dan cinta sama aku harusnya kamu patuh. Ya 'kan babe?! Jawabannya harus iya. Nanti kita ketemu di rumah baru kita. Sampai jumpa.

-bambimu yang manis, Zafran💙


Berlian sedikit khawatir. Sedih juga. Padahal dirinya sudah mengikhlaskannya. Tapi, ayahnya memang punya tekad sendiri. Berlian harap ayahnya nanti bisa berlapang dada dan memaafkan Javier. Di hidupnya sekarang yang dirinya inginkan hanyalah kedamaian. Tanpa ada perseteruan apapun itu.

Lalu tangannya mengambil buku usang itu. Membuka setiap lembaran. Yang isinya penuh dengan pertanyaannya. Lalu salinan yang berasal dari surat pengagumnya dahulu. Sampai Berlian tersadar ada tulisan lain selain dirinya. Di lembar terakhir, dengan pena yang baru tergores. Segala pertanyaannya yang akhirnya terjawab. Sampai matanya mulai berkaca-kaca. Terharu.

Mulutnya terbuka dengan lidah yang mulai membaca dengan pelan dan perasaan yang hangat.

"Kita itu takdir. Kamu cinta aku sedari kecil dan aku pun sama. Hanya terhalang kesalahpahaman kecil. Kamu mulai tertarik dengan seseorang yang mengagumimu lewat tulisan dan kata indahnya. Pikiranmu tergerak, tapi hatimu mengatakan apa bisa aku melupakan cinta masa kecilku itu? Bagaimana aku bisa mengkhianatinya? Lalu dari lubuk hatimu yang terdalam kamu berharap si cinta masa kecil inilah yang ternyata mengaguminya. Meski dengan harapan yang hampir tak ada, karena tahu sudah lama kita terpisah.

Mulai putus asa dengan pertanyaan yang seolah hilang jawabannya. Padahal jawabanmu tak hilang hanya terpendam. Si lelaki terlalu pengecut untuk muncul. Malah menjadi bayangan yang tak pernah disadari kehadirannya. Terlalu bodoh.

Tapi, kamu tau Berlian? Benang merah kita sudah terjalin meski puluhan tahun kita terpisah benang itu tak terlepas. Kamu bisa menjalin hubungan dengan siapapun tapi takdirmu tetap aku. Hanyalah Zafran Prayudha. Aku mengagumimu sedari dulu. Menulisnya sebagai perantara akan perasaan yang sulit untuk diungkapkan. Mencintaimu sedari kecil sampai kita menua bersama."

***

Zafran Prayudha. Hanya terdiam sejak dirinya memasuki mobil yang dirinya setiri dengan Surya yang berada di sampingnya. Pagi-pagi buta mengetuk pintu meminta mengantar ke tempat dimana Javier sekarang tinggal. Zafran menyanggupi. Tanpa kata meninggalkan Berlian agar wanitanya tak banyak tanya dan mencegahnya. Hanya meninggalkan surat yang pastinya akan dibaca istrinya

𝐏𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐭𝐢𝐧 𝐏𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐧𝐭𝐢 (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang