Happy Reading
Keesokan harinya Vania sekolah seperti biasa, Vania pun sedang bercermin sambil memakai baju batik kebanggaan sekolahnya. Kebetulan hari ini hari rabu. Setelah memakai baju Vania pun memasukkan buku pelajaran dan baju olahraga ke dalam tas nya. Memang hari rabu bagian pelajaran olahraga kelas XII MIPA 3. Setelah selesai Vania pun bergegas turun ke bawah menuju ruang makan.
"Mah, aku ga sarapan deh nanti aja di sekolah," ujar Vania kepada Saras.
"Yaudah gapapa tapi bawa bekal ya," ujar Saras menawarkan.
"Iya mah," jawab Vania sambil duduk menunggu sang ibu menyiapkan bekal untuknya.
Beberapa menit kemudian sang ibu datang sambil membawa bekal untuk Vania bawa. Bersamaan dengan itu Adit sang ayah datang ke ruang makan dan menanyakan kenapa Vania tidak mau sarapan.
"Loh kamu tumben bawa bekal, biasanya juga gamau," ujar Adit kepada anak sulungnya.
"Hehe aku ga mau sarapan Pah makanya bawa bekal," jawab Vania sambil memasukkan bekalnya ke dalam tas.
"Kenapa ga mau sarapan?" tanya Adit.
"Belum laper aja sih Pah, aku juga mau berangkat sendiri aja," jawab Vania memberi tahu.
"Emang kamu udah berani naik motor ke jalan raya?" tanya Adit kembali dengan nada menggoda.
"Ya berani dong Pah," jawab Vania dengan wajah kesalnya.
"Udah ah aku mau berangkat dulu," ujar Vania sambil mencium tangan kedua orangtuanya.
Setelah selesai berpamitan Vania pun bergegas menuju parkiran dan mulai mengeluarkan motor matic nya. Setelah mengeluarkan dan memanaskannya Vania pun mulai menjalankan motornya menuju sekolah tempat dia menimba ilmu.
Sekitar 15 menit Vania pun sampai di parkiran sekolah yang sudah ramai dengan selamat dan mulai memarkiran motornya disana. Setelah selesai Vania mulai memasuki area sekolah dan berjalan menuju kelas nya. Sesampainya di kelas Vania mengikuti pelajaran seperti biasa hingga bel istirahat pertama berbunyi.
Kring kring kring
"Tugasnya lanjutkan di rumah saja," ujar guru matematika sambil beranjak keluar dari kelas.
"Iya Pak," jawab semua siswa sambil membereskan buku-bukunya dan memasukkannya ke dalam tas.
"Ini kita mau makan dulu atau ganti baju dulu?" Naura bertanya kepada mereka bertiga.
"Ganti baju dulu aja deh, kantinnya juga masih rame," Vania menjawab sambil menunjuk ke arah kantin yang sangat ramai.
"Yaudah ayo ganti dulu," ujar Egis sambil membuka tas untuk mengambil baju olahraga.
Mereka bertiga menganggukkan kepalanya dan mengambil baju olahraga pada masing-masing. Setelah itu mereka berempat berjalan menuju toilet untuk berganti baju. Setelah selesai mereka bergegas kembali menuju kelas.
"Nanti mau jajan apa nih?" tanya Bela kepada ketiganya.
"Aku mah ga jajan, soalnya bawa bekel," jawab Vania sambil menunjukkan bekalnya.
"Ih ko bawa bekel ga ngasih tau kita sih?" Egis bertanya dengan raut wajah kesalnya yang di tunjukkan kepada Vania dan di angguki oleh Naura dan Bela.
"Hehe ya maaf tadi ngedadak soalnya," Vania menjawab dengan cengengesan. "Yaudah ayo ke kantin nanti keburu mapel PJOK," ujar Vania sambil membawa kotak bekalnya dan mulai berjalan ke arah kantin di ikuti ketiga temannya.
Sesampainya di kantin Vania langsung menuju tempat yang kosong, sedangkan ketiga temannya sedang mengantri makanan. Vania pun duduk sambil memainkan handphone untuk mengusir kebosanan menunggu temannya yang sedang membeli makanan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unrequired Love
Teen Fiction"Gue ga bakalan pernah suka sama lo Van," ucap Wildan dengan sarkas "Tapi kenapa kamu pacarin aku?"jawab Vania dengan menahan tangis