Mulai mendekati

59 21 7
                                    

Happy Reading


Saat ini Vania sedang rebahan di kamar nya sambil se croll tiktok. "Fyp aku kenapa yang kek gini semua sih," gerutu Vania.

"Jadi pengen pacaran deh, kalo punya pacar gimana yah?" tanya Vania sambil memikirkan jika ia memiliki pacar.

"Kek nya seru deh tapi yang mau sama aku siapa ya? eh Wildan lagi apa ya?" lanjut Vania tiba-tiba.

"Apa aku coba chat Wildan ya, tapi chat apa ya yang kira-kira bagus," bingung Vania.

"Tapi tadi aku ga liat-liat dia deh, apa jangan-jangan dia ga sekolah ya?" tanya Vania kepada dirinya sendiri.

"Udah ah aku coba chat aja nanya dia tadi sekolah apa engga," ujar Vania sambil membuka aplikasi Instagram nya.

@llyra

hai wil
tadi kamu ga sekola ya?

@wldan
iya

@llyra
oala pantesan aku
ga liat kamu

Setelah menunggu sekitar 5 menitan dan ternyata tidak ada tanda-tanda Wildan membalas chat nya Vania pun kembali melanjutkan scroll tiktok nya.

(⁠´⁠∩⁠。⁠•⁠ ⁠ᵕ⁠ ⁠•⁠。⁠∩⁠'⁠)

Hari hari berlalu Vania lalui seperti biasa, setiap hari Vania selalu berkhayal bagaimana kalau dia bisa berpacaran dengan Wildan si anak kelas sebelah itu.

Makin hari Vania makin tergila-gila dengan si anak kelas sebelah itu, ada-ada saja kelakuannya seperti sekarang Vania sedang menstallking akun milik Wildan padahal tidak ada yang berubah dari awal Vania melihat akun milik Wildan.

"Wildan ko ganteng banget sih, gimana ya biar bisa pacaran sama Wildan?" gumam Vania sambil melamun.

Egis yang melihat itu menatap Vania dengan aneh "Van kamu kenapa sih senyum-senyum sendiri, ga jelas banget."

"Apasih kepo banget," decak Vania.

Egis yang mendengar jawaban Vania hanya bisa berdecak dan kembali melanjutkan kegiatannya.

Vania yang masih tidak jelas itu menolehkan pandangannya ke jendela dan ternyata ada Wildan dan teman-temannya yang sedang berjalan menuju kantin.

Vania yang melihat itu makin tambah melebarkan senyumannya sambil terus memandang ke arah anak kelas sebelah.

"Anjir Wildan ganteng banget woy," jerit Vania dalam hati.

Egis yang melihat Vania seperti itu makin terheran-heran, "Ni anak ga jelas banget dah," pikir Egis dalam hati.

"Nau liat dah temen kamu itu ga jelas banget senyum-senyum sendiri."

"Bukan temen aku itu mah, temennya si Bela noh," tunjuk Naura dengan dagunya.

"Bukan temen aku juga," sambung Bela dengan memandang Vania dengan aneh.

Vania yang mendengar teman-temannya sedang membicarakannya hanya acuh dan kembali melanjutkan kegiatannya itu.

"Kek nya ada yang ga beres sama ni anak," ujar Egis tidak habis pikir. "Udah lah mending kita ke kantin, tinggalin aja si Vania mah," lanjut Egis.

"Ayo," ujar Naura sambil berdiri di ikuti dengan Bela.

Mereka bertiga mulai berjalan keluar kelas meninggalkan Vania yang masih senyum-senyum tidak jelas itu.

Vania yang masih belum sadar bahwa dia di tinggalkan oleh ketiga temannya masih senyum-senyum tidak jelas.

Unrequired Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang