Apa suka beneran yah?

63 29 4
                                    

                            Happy Reading

Seperti yang di ucapkan Naura waktu lalu, sekarang mereka berempat sudah kumpul di rumah Vania untuk pergi menonton bioskop di salah satu mall yang ada di kota mereka.

"Nanti kita mau nonton apa nih?"Egis bertanya sambil menghidupkan motornya.

"Nonton sakaratul maut aja dah,"jawab Vania sambil naik ke atas jok untuk duduk.

"Yaudah deh itu aja, nanti makan nya beli gacoan aja yah,"ujar Bela kepada ketiga temannya.

"Iyaaa,"jawab mereka dengan kompak.

Kemudian kedua motor langsung menjalankan motornya menuju tempat tujuan. Kebetulan mereka kesana hanya menggunakan dua motor dengan Egis dan Bela yang menyetir lalu Vania dan Naura yang di bonceng.

Sekitar jam 12.30 mereka sampai di parkiran mall itu dengan selamat. Kemudian mereka langsung menuju tempat bioskop dan langsung pergi memesan tiket agar tidak kehabisan. Setelah memesan mereka pun akan berjalan-jalan keliling mall terlebih dahulu sambil menunggu film di mulai.

"Kita ke time zone dulu aja yah sambil nunggu film nya mulai,"ajak Vania sambil menggandeng tangan Bela.

"Gas aja lah,"ujar Egis sambil berjalan mendahului.

Sesampainya di sana Vania pun mengisi saldo terlebih dahulu. Setelah selesai mereka pun bermain beberapa permainan seperti basket, capit boneka, bom-bom car. Sekitar jam 13.05 WIB mereka berempat pun berhenti bermain
dan akan kembali ke bioskop lagi, karna film akan dimulai 10 menit lagi.

"Eh ini 10 menit lagi mau mulai, ayo cepet kesana,"ujar Naura sambil melihat jam.

"Yaudah ayo kesana,"jawab Bela sambil mulai berjalan meninggalkan area permainan.

Sesampainya di sana mereka pun segera masuk ke dalam studio dan mulai menonton film tersebut.

Kurang lebih satu setengah jam menonton akhirnya mereka berempat keluar dari studio dengan muka ketakutan.

"Anjir film nya serem banget woy,"ujar Vania sambil bergidik ketakutan.

"Iya anjir, tadi juga aku liatnya sambil nutupin mata,"timpal Bela yang juga bergidik ketakutan.

"Aku juga takut woyy, mending kita makan aja yu udah laper banget,"ujar Egis mengajak temannya agar segera beranjak dari sana.

"Yaudah ayo aku juga udah laper banget,"jawab Naura sambil berjalan dan menggandeng tangan Egis.

Mereka berempat pun segera menuju parkiran dan akan menuju ke gacoan untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan. Sesampainya di parkiran mereka langsung menaiki motornya dan keluar dari area mall menuju ke gacoan.

Sesampainya di area parkiran gacoan mereka disambut dengan gacoan yang seperti biasa sangat ramai. Mereka pun segera mengantri dan menunggu. Mereka pun mengobrol untuk mengusir rasa bosan.

"Nanti abis ini langsung pulang atau mah kemana dulu nih?,"tanya Naura sambil mengetuk-ngetuk meja.

"Langsung pulang aja lah cape, udah sore juga,"jawab Vania sambil mengedarkan pandangannya dan dibuat terkejut dengan seseorang yang dia lihat. Lagi-lagi untuk kesekian kalinya Vania bertemu dengan Wildan. Sesuatu mulai bergejolak dalam diri Vania seperti jatuh cinta mungkin?.

"Kenapa aku harus ketemu Wildan lagi sih? padahal gacoan ini rame loh lagi-lagi mata aku malah nemunya dia,"Vania bertanya pada dirinya sendiri dengan raut bingung.

Vania pun mengenyahkan pikirannya sendiri, dan kebetulan pesanan mereka sudah datang dan mulai memakan makanannya. Setelah selesai mereka berempat segera pulang menuju rumah. Sekitar jam 5 sore Vania sampai di rumah. Dia segera bergegas masuk ke dalam rumah dan mulai membersihkan diri.

✨✨

Sekitar jam 8 malam Vania sudah rebahan sambil memainkan handphone nya. Seketika bayangan Wildan terlintas di benaknya. Vania terheran-heran kepada dirinya sendiri kenapa selalu ada bayangan Wildan yang melintas di otaknya. Begitupun dengan dadanya yang semakin berdetak tidak karuan saat bayang itu terlintas.

"Apa aku beneran suka ya sama dia?"monolog Vania sambil melamun.

"Dia masuk terus ke pikiran aku, tapi dia emang ganteng sih terus lucu juga apa aku emang beneran suka ya? tapi kaya nya engga deh tapi kaya nya iya juga,"monolog Vania kembali dengan senyum-senyum sendiri.

"Tapi kaya nya aku beneran suka deh sama dia,"tanya Vania sambil menggigit gulingnya dan tiba-tiba bayangan Wildan kembali masuk ke dalam pikirannya.

"Tuh kan kaya nya emang beneran suka deh," ujar Vania yang semakin menggigit guling dengan keras. Setelah sibuk dengan pikirannya sendiri akhirnya Vania pun tertidur.

Keesokan harinya Vania terbangun seperti biasa dan bersiap-siap untuk sekolah, dan kebetulan hari ini hari senin jadi Vania akan berangkat lebih awal agar tidak kesiangan. Setelah selesai bersiap Vania pun bergegas turun ke bawah untuk sarapan.

"Selamat pagi semuanya,"ujar Vania dengan semangat.

"Selamat pagi juga,"Saras menjawab sambil menyiapkan makanan.

"Aku mau makan roti aja deh mah, lagi males makan nasi,"ujar Vania dengan mengambil roti.

"Yaudah gapapa yang penting sarapan,"jawab Saras.

"Iya mah,"Vania menjawab sambil memakan rotinya. Setelah selesai dia segera berpamitan kepada orang tuanya.

"Aku duluan ya Mah, Pah, Assalamualaikum," ujar Vania sambil mencium tangan kedua orang tuanya.

Kemudian dia bergegas menghidupkan motornya dan mulai menjalankan motornya menuju ke sekolah.

Sesampainya di sekolah seperti biasa Vania berjalan menuju kelasnya dan mengikuti pelajaran seperti biasa. Jam istirahat pun berbunyi semua siswa berbondong-bondong keluar menuju kantin. Begitu dengan Vania dan teman-temannya.

"Ayo ke kantin,"ajak Naura.

"Kalian berdua duluan aja, aku sama Bela mau ke kamar mandi dulu,"jawab Vania sambil mengajak Bela untuk ke kamar mandi.

Egis dan Naura pun mengangguk dan mulai berjalan menuju kantin meninggalkan mereka berdua.

"Bel aku mau ngomong sama kamu, makanya aku ajak kamu ke kamar mandi,"ujar Vania memberi tahu.

"Kamu mau ngomong apa Van, ko cuma aku aja yang di ajak?,"jawab Bela dengan heran.

"Nanti aku kasih tau yang lain juga ko, tapi aku mau ngomong pertama nya sama kamu dulu," ujar Vania sambil menggandeng tangan Bela untuk menuju kamar mandi.

"Jadi gini, udah sekitar 2 bulan aku ketemu sama cowo yang aku temuin di kantin. Kirain aku ya cuma ketemu sekali doang ya abis itu ga bakal pernah liat lagi, apalagi kan aku ngga tau dia siapa,"ujar Vania bercerita.

"Iya terus gimana?"tanya Bela menunggu ucapan selanjutnya.

"Terus aku tuh malah jadi sering ketemu sama dia, entah di kelas, di kantin, atau pas lewat depan kelas. Bahkan pas kita di gacoan juga aku ketemu dia. Terus pas kapan ya aku tuh liat dia masuk ke kelas XII MIPA 2 dan aku iseng cari dia di ig kelasnya terus ketemu tuh, dan namanya tuh Wildan. Terus anehnya juga si Wildan-Wildan ini tuh suka tiba-tiba ada di pikiran aku, terus nanti tiba-tiba aku jadi deg deg an gitu loh, Menurut kamu gimana Bel?"tanya Vania kepada Bela.

"Menurut aku sih kaya nya kamu suka cowo itu deh Van, soalnya kan dia suka tiba-tiba ada di pikiran kamu ya itu maksudnya apa kalo bukan suka,"saran Bela.

"Oh gitu ya, tapi aku juga ngerasa nya juga gitu  sih Bel,"ujar Vania kembali dan mulai keluar dari area toilet.

"Emang si Wildan-Wildan itu yang mana orang nya?"tanya Bela penasaran.

"Nanti deh kalo dia lewat aku kasih tau,"ujar Vania sambil senyum-senyum sendiri.

"Ayo deh pasti Nau sama Egis udah nungguin kita,"ujar Vania sambil menarik tangan Bela agar berjalan lebih cepat.

Sesampainya di kantin mereka pun langsung menuju ke tempat Naura dan Egis berada, dan langsung memakan makanan yang sudah di pesankan oleh mereka berdua.

Tbc

Minggu 04 Agustus 2024

Unrequired Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang