Hai
JANGAN LUPA TEKAN BINTANG DI POJOK KANAN BAWAH 🌟 DAN TINGGALKAN JEJAK DENGAN CARA KOMENTAR💬
SELAMAT MEMBACA
02. BENDERA PERMUSUHAN
____________
***Warung mang Ari
Disini adalah tempat dimana anggota EGRION kabur dari materi pelajaran yang sangat dibenci. Terutama jika mereka sedang dalam perasaan sedih dengan hati yang kacau, mereka akan memilih pergi untuk mengembalikan suasana hati yang sedang rapuh atau patah di warung ini.
Warung mang Ari adalah salah satu warung yang berada dibelakang gedung sekolah yang sangat aman jika digunakan untuk bolos.
"Ada bidadari nyasar kesini, bos" teriak salah satu anak EGRION kepada Lengkara.
Lengkara menaikkan satu alisnya, ia melirik ke seorang gadis yang sedang berada dihadapannya. Lengkara berjalan menghampiri gadis itu dan melihatnya dari atas hingga bawah. kampungan, batin Lengkara menilai.
"Itu cewek cantik mau diapain sama Lengkara?" bisik Marven di telinga Aresta.
Aresta yang sangat bodo amat itu mengangkat kedua bahunya tidak tahu, "bukan urusan gue, udah ah lo minggir" Aresta lalu mendorong bahu Marven agar memberikan dirinya celah. Cowok dengan seragam sekolah yang jauh dari kata rapi itu mengambil tempat duduk dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apapun.
"Jalan samping luas padahal, main nyenggol gue aja lo" protes Marven yang tak dihiraukan oleh Aresta.
Kacang! Kacang!
Aresta mengeluarkan ponsel di saku celana seragamnya. Beberapa notif dari Arvazea yang berada di bar notifikasi membuat Aresta menghela nafas. Aresta hanya membaca pesan itu tanpa ada niatan untuk membalas satu pesanpun. Sebetulnya Aresta tidak tahu kemana arah hubungannya sekarang, ia hanya mengikuti kemana arah semesta akan membawa perubahan di dalam hubungannya nanti. Setelah membaca pesan Arvazea, Aresta meletakkan ponselnya di atas meja. Cowok itu menyenderkan kepalanya di senderan kursi.
"Anjing" umpat cowok itu kasar.
Marven yang sedang memakan gorengan tahu itu menoleh, "siapa yang anjing?" tanya Marven sambil mengelap mulutnya dengan tissue.
"Lo yang anjing" jawab Atharel dengan enteng tanpa dosa.
"Gue manusia ya, bangsat" bantah Marven.
"Siapa yang bilang lo monyet?" tanya Lengkara dengan asap rokok yang keluar dari mulutnya.
"Muka gue ganteng, kulit gue putih, masa iya mau disamain sama hewan? Beda level atuh men" jawab Marven berdecak pelan.
"Lo 'kan sahabat karibnya hewan" timpal Reygan ikut bersuara.
"Terserah kalian, gue mau ngechat Geby" ucap Marven yang tampak sedang sibuk mengutak-atik layar ponselnya.
"Geby saha? Si Gabriel eta bukan" tebak Leo tepat sasaran.
Marven mengangguk membenarkan tebakan Leo, "yoi, dia mantan yang pernah menjadi kesayangan gue"
"Kesayangan kenapa di selingkuhin?" sahut Lengkara, sebenarnya ia sangat malas menanggapi jiwa crocodile di dalam diri Marven.
"Coba kasih tau ke gue, kurang apa coba si Gabriel? Cantik, pinter, berbakat. Apa nggak gamon hati lo?" ucap Leo ikut tertawa pelan.
"Cara mengubah rasa gamon menjadi saldo dana" tanya Atharel kepada asisten Google yang berada di ponselnya. Ia sengaja menyindir Marven agar sahabatnya itu sadar diri dan segera berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARESTA | Perahu Kertas
Teen Fiction"Di Bandung, gue menemukan rangkuman persahabatan & rasa cinta" _Aresta Rai Meheswara. **** [ BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] CERITA MENGANDUNG UMPATAN KASAR DIDALAMNYA, JADI AMBIL YANG POSITIF BUANG YANG NEGATIF TENTANG COWOK BERANDALAN & GADIS...