12. TETES HUJAN JATUH MEMBASAHI KOTA BANDUNG

15 2 0
                                    

HALO

VOTE + KOMENNYA JANGAN LUPA YA MANISSS

SELAMAT MEMBACA, SEMOGA KALIAN SUKA, AAMIIN ❤️

"Hujan itu anugerah terindah dari tuhan. Tapi kenapa setiap tetes hujan yang jatuh, membuat banyak orang berteduh?"
__Raquella Shaqueena Pramoedya

12. TETES HUJAN JATUH MEMBASAHI KOTA BANDUNG
_____________

"Itu bokap gue, Ra" ucap Reano memperkenalkan sang ayah.

David adalah ayah Reano, pria paruh baya itu hanya tinggal berdua dengan anak semata wayangnya. Ibu Reano -Syerlia- sudah meninggal saat ia melahirkan Reano. Perjuangan seorang ibu dalam melahirkan anaknya ke dunia ini memang sangat berat. Nyawa menjadi taruhan. Syerlia atau biasa dipanggil Lia rela mempertaruhkan nyawanya demi melahirkan Reano dan untuk memberikan suaminya keturunan.

"Halo, om" sapa Raquel dengan senyum manis.

"Pacarnya Reano?"

David tersenyum hangat ke arah Raquel, menyambut gadis itu dengan sangat baik. "Cantik" pujinya saat pertama kali melihat Raquel. Tak heran, kecantikan yang dimiliki oleh Raquel akan membuat siapa saja pangling ketika melihat gadis itu.

"Bukan, saya temen sekelasnya Reano. Nama saya Raquel" ucap Raquel memperkenalkan diri.

"Gadis itu mirip dengan kamu" kata David memperhatikan jelas wajah Raquel.

Raquel tersenyum kikuk, mungkin ayah Reano salah orang. "Maaf, mungkin om salah orang" jawab Raquel pelan.

David memungut mungut mengerti, "Anggap saja rumah sendiri" kata David ramah, setelahnya pria itu melenggang pergi meninggalkan Reano dan Raquel berdua.

Raquel melihat sekeliling rumah, ia tidak sengaja melihat ke arah foto keluarga di ruang tamu, dan siapa perempuan yang bersama dengan ayah Reano? Itu adalah pertanyaan yang ada di dalam benak Raquel.

"Ren, itu siapa?" tanya Raquel menunjuk ke foto perempuan cantik dengan memakai baju dokter. 

Reano melihat ke objek yang ditunjuk oleh Raquel.

"Nyokab" jawab Raano singkat.

Foto nyokap Reano kenapa bisa mirip sama bunda. Batin Raquel. Tidak mau terlalu memikirkan hal yang tidak penting, Raquel langsung saja beralih ke niat awal yaitu belajar.

Kedua remaja dengan seragam dengan atribut yang sama itu saling pandang satu sama lain. Bukannya mendengarkan penjelasan Reano, Raquel malah menatap cowok itu dengan sangat intens.

"Ngerti nggak sama penjelasan gue?" tanya Reano, seperti guru yang sedang menjelaskan materi kepada muridnya.

Raquel mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Tunggu sebentar"

Reano pergi meninggalkan Raquel sendiri di ruang tamu. Tak lama kemudian cowok itu kembali dengan membawa selimut untuk temannya.

"Di luar hujan, takut lo kedinginan"

"Makasih, lo hari ini baik banget" ucap Raquel dengan senyum manis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARESTA | Perahu KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang