11. SELAMANYA AKAN MENJADI MUSUH

24 2 0
                                    

HALO, APA KABAR?

ABSEN DISINI
UNTUK KEHADIRAN KALIAN 👉🏻

VOTE + KOMEN DISETIAP PARAGRAF JANGAN LUPA BROTHER 🌟 💭

SELAMAT MEMBACA

SELAMAT MEMBACA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

11. SELAMANYA AKAN MENJADI MUSUH
________________

****

Apa kabar, semestaku? Tanya seorang gadis cantik dari balik telpon.

"Baik, lo sendiri gimana?"

Aresta dan Arvazea sedang melakukan panggilan vidio call. Sebenarnya Aresta tidak ingin berbicara, tetapi karena Arvazea memaksa dengan alasan kangen, jadi Aresta menuruti kemauan pacarnya. Setelah sekian lama ia kembali mendengar suara Arvazea.

Aku juga baik disini, tapi hari-hariku kurang lengkap tanpa kamu. Kata Arvazea dengan senyuman yang merekah di kedua sudut bibirnya.

"Gimana sama sekolah baru lo, Ze?" tanya Aresta kepada sang gadis.

Lingkungan sekolah disini nyaman, aku punya banyak temen. Jawab Arvazea, seraya mengalihkan layar ponsel ke sekitarnya.

Cowoku makin ganteng aja, jadi pengen cepet-cepet ketemu. Puji Arvazea, gadis itu tidak mengalihkan pandanganya dari layar ponsel. Sedari tadi ia terus memperhatikan wajah tampan Aresta.

Lanjut nanti lagi, ya? Bu Hanum udah masuk kelas

Aku selalu sayang kamu, semoga kita segera dipertemukan kembali. Kata Arvazea sebelum gadis itu mengakhiri panggilan vidio call.

"Gue juga sayang sama lo" gumam Aresta memandang layar ponselnya. Walaupun cowok itu terlihat cuek, tetapi dalam lubuk hatinya yang terdalam ia sangat mencintai Arvazea melebihi apapun.

Arvazea itu dunianya Aresta, sedangkan
Aresta itu cintanya Arvazea. Mereka adalah dua kekasih yang terpaksa berpisah oleh jarak.

"Cantik, selalu cantik" puji Aresta ke foto  perempuan cantik yang tertata rapi di galerinya. Ya, itu foto Arvazea.

Dunia ini memang luas. Ada berjuta-juta manusia yang tinggal di dalamnya, tetapi tidak akan ada seseorang yang bisa menandingi Arvazea dalam mencintai Aresta. Walaupun ada belum tentu dia mirip dengan gadis kesayangan Aresta.

Apa ada seseorang yang bisa mengendalikan hati? Jika ada bagaimana cara kalian mengendalikannya?

"Ngapain lo duduk di bawah pohon mangga sendirian?" tanya Marven dengan stylenya yang seperti seorang berandalan.

ARESTA | Perahu KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang