part 28

413 95 21
                                    

Dua hari setelah bicara dengan Mama nya Mew benar-benar memutuskan untuk pindah ke desa bahkan ia sudah mengurus surat pindah sekolah Sean, Mew tidak perduli jika nanti Gulf menolaknya yang terpenting baginya ia sudah berada disana dan tidak mungkin bukan Gulf tega mengusirnya saat ia pun membawa Sean, karna biar bagaimanapun Gulf menyanyangi Sean dan begitupun sebaliknya.

"Aku yakin kau tidak akan menolak kehadiran ku, karna kau tidak akan tega saat melihat Sean menangis,"

Mew sengaja membawa Sean untuk memanfaatkan keadaan, tidak apa bukan ini semua ia lakukan agar ia bisa dekat dengan Win.

"Daddy!"

"Apa kau sudah siap sayang?"

"Sudah dad, Sean sudah tidak sabar ingin bertemu Papa dan Phi Win, pasti nanti mereka akan sangat senang dengan kejutan yang kita berikan,"

"Itu pasti sayang, ingat nanti Sean harus menurut apa yang Papa katakan, jangan membuatnya marah, mengerti?"

"Mengerti dad, Sean akan menjadi anak baik,"

"Sekarang ayo kita masukan kopernya ke dalam mobil, dan setelah itu kita berangkat,"

Dengan senang hati Sean membantu Mew membawa koper dan memasukannya ke dalam mobil, bocah kecil itu tidak pernah melunturkan senyumnya ia merasa senang karna ia akan tinggal bersama dengan Win.

"Semuanya sudah dad, tapi sepertinya ada yang kurang, boneka panda milik Sean belum Sean bawa,"

"Sean sudah besar masih ingin membawa boneka juga, apa nanti Sean tidak malu?"

"Jika Sean tidak membawanya, nanti Sean tidak bisa tidur,"

"Ya sudah cepat ambil, setelah itu kita berangkat agar tidak kesorean saat sampai disana,"

Saat tengah merapihkan kopernya tiba-tiba Mew di kejutkan dengan suara Jenie, dan itu membuatnya sedikit kesal untuk apa lagi wanita itu datang dan terus menganggunya bukankah ia mengatakan jika ia akan menikah.

"Mew!"

"Ada apa? Untuk apa kau datang kesini?"

"Aku hanya ingin bicara dengan Sean, apa boleh?"

"Untuk apa? Bukankah selama ini kau tidak perduli dengannya,"

"Tolong Mew, biar bagaimanapun dia juga putra ku, aku yang mengandung dan melahirkannya,"

"Kau sudah menyadari itu? Lantas selama tujuh tahun kau kemana saja?"

"Aku minta maaf, aku mengaku salah,"

"Semuanya sudah terlambat, dan kau tidak ada hak apapun saat kau berucap tidak pernah menginginkan dia lahir ke dunia ini, jadi lupakan semua lupakan saja jika kau pernah mengandung dan melahirkan Sean, dan mulai lah hidupmu yang baru bersama keluargamu karna Sean pun tidak pernah menganggapmu ada,"

Benar apa yang di katakan Mew sejak Sean kecil hingga berumur tujuh tahun tidak pernah Sean berharap apapun dari wanita itu, walau terkadang ia merindukan sosok seorang Ibu tapi semenjak bertemu dengan Gulf Sean selalu mengatakan jika ia hanya memiliki daddy dan Papa bahkan Sean sudah melupakan wanita yang melahirkannya itu.

"Daddy, ayo kita berangkat,"

"Sean!" Panggil Jenie.

"Untuk apa kau datang kesini? Pergilah aku tidak ingin melihatmu,"

"Sayang, Mama rindu Sean maafkan Mama karna sudah membuat Sean kecewa,"

"Rindu? Sejak kapan kau merindukanku? Dan sejak kapan kau perduli padaku, dulu saat aku selalu merindukanmu kau tidak pernah ada bahkan saat aku membutuhkanmu kau tidak pernah perduli bahkan saat aku sakit kau ada dimana? Sekarang aku sudah tidak membutuhkanmu karna aku sudah memiliki Papa yang jauh lebih baik darimu dan menyanyangiku,"

Kesalahan Yang Sama (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang