12. Pesan Dari Strangers

6 4 4
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Hari ini 5 nama peserta Kompetisi Melukis Tahunan akan diumumkan. Para pemenang akan dihubungi pihak panitia untuk datang ke Gedung Snezhny Pik - milik Nyonya Darya. Sesuai dengan namanya, gedung ini diresmikan saat salju turun begitu deras - puncak salju, menyelimuti seluruh area dengan lapisan putih yang dingin. Sang pemilik berharap dengan adanya gedung ini, orang-orang akan merasa hangat ketika salju sedang turun dan kota akan terihat semakin cantik.

"Libur musim panas tersisi 3 hari. Apa rencana kalian setelah hari ini?" Karl berjalan menuju ruang tengah lalu duduk di single sofa, bergabung bersama teman-temannya sambil makan ramen.

"Bagaimana kalau kita melanjutkan penyelidikan yang sempat terhenti?" Slavik mencoba berpendapat. Entah mengapa ide ini tiba-tiba muncul di pikirannya. Mungkin karena ambisinya untuk menemukan si pelaku.

"Kita kembali ke rumah?" Karl bertanya, tangannya terulur untuk mengambil sosis yang mereka beli kemarin.

"Tentu saja. Memangnya kita bisa menyelidiki dari sini?" Graffias menatap sinis ke arah Karl. Pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, pikirnya.

Graffias meletakkan cup ramennya yang sudah habis tak tersisa. Mengambil minuman soda dalam kemasan kaleng, lalu meminumnya hingga tandas. "Bagaimana dengan kasus Nona Alisha? Apa masih ada yang perlu diselidiki?" tanyanya.

"Ya, masih. 3 hari sepertinya waktu yang cukup untuk menyelesaikannya." Slavik mengambil kemasan maanan ringan dan cup ramen mereka, lalu membuangnya ke tempat sampah.

"Perlu bantuan kami?" Karl mencoba menawarkan diri, meski sebenarnya ia tak ingin.

"Tidak. Aku bisa menyelesaikannya sendiri," jawab Slavik. Sebenarnya ia hanya tak ingin melibatkan kedua temannya, bukan karena ia tidak membutuhkan bantuan mereka, hanya saja ia perlu memastikan sesuatu dulu serta tak ingin menambah masalah sebelum urusannya dengan kasus Nona Alisha selesai.

Drrt Drrt.

Dering ponsel Slavik kala ada pesan yang masuk. Ia ambil benda pipih itu yang semula ada di meja depannya. Membaca pesan yang masuk dengan penuh perhatian. Sebuah senyuman terbit di wajahnya, membuat kedua temannya terheran.

"Kau tampak bahagia sekali, pesan dari siapa?" tanya Graffias yang ingin tahu siapa pengirim pesan itu hingga bisa membuat temannya yang sedingin Antartika ini bisa sedikit leleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tampak bahagia sekali, pesan dari siapa?" tanya Graffias yang ingin tahu siapa pengirim pesan itu hingga bisa membuat temannya yang sedingin Antartika ini bisa sedikit leleh.

"Pemenang kompetisi melukis sudah diumumkan," mengalihkan perhatiannya pada Graffias dan Karl. Mendengar hal itu, sontak kedua pemuda itu mendekati Slavik untuk membaca pesan tersebut.

"Slav, kau mendapatkan posisi pertama," ucap Graffias dengan mata yang penuh rasa bangga.

"Hari yang kau tunggu telah tiba. Selamat atas kemenanganmu, kawan!" Karl menepuk punggung Slavik, ia juga merasa bangga dengan beruang putih satu ini.

"Sore nanti aku bisa berkunjung kesana untuk melihat lukisanku. Kalian bisa ikut denganku untuk melihatnya secara langsung." Wajah Slavik tampak berseri-seri. Ia merasa lega, akhirnya bisa meningkatkan nama baik keluarganya lagi. Lukisan-lukisan miliknya telah banyak dibeli oleh para pengusaha dan pejabat, itulah yang menyebabkan nama keluarganya melambung tinggi seiring dengan bisnis fashion orang tuanya.

Wanita Bergaun Biru (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang