Sore ini Zania dan Zenan sedang menunggu sopirnya untuk menjemput mereka. Jangan lupa pasti selalu ada Agatha juga.
Zania sama Agatha mana bisa dipisah. Mau kemanapun juga bakalan bareng terus. Bahkan kalo bisa tuh yaaa, kalo salah satu dari mereka ada yang nyemplung got, yang lain juga bakalan ngikut.
Halahh bo'ong, palingan juga di ketawain.
Intinya mereka itu selalu bareng bareng terus. Bahkan dari masih kecil masih di dalam kandungan tuh udah bareng. Emak mereka maksudnya.
Cukup lama menunggu orang yang mereka tunggu tunggu pun tiba. Zania dan Zenan segera masuk ke dalam mobil, sedang Agatha seperti biasa menaiki motornya dan mengikuti di belakang mobil Zania dan Zenan.
Perjalanan cukup panjang, namun terasa menenangkan dan menyenangkan. Melihat lampu lampu yang sudah banyak di nyalakan. Menambah keindahan malam yang gelap ini.
Di langit terlihat bintang bintang yang bersinar. Ada yang kecil dan besar. Sinarnya pun ada yang terang, ada yang tak begitu terang.
Namun, bulannya masih tampak malu malu untuk menampakkan sinarnya yang indah.
Setelah perjalanan yang lumayan melelahkan. Mereka pun sampai di rumah Zania dan Zenan.
Kenapa Agatha ikut kesini? Ya karena mau nginep, gabut dia di rumah mulu.
Mereka masuk ke dalam rumah dan langsung ke kamar Zenan. Mereka menemani Zenan yang harus istirahat malam ini.
Tapi sebelum itu tentunya mereka akan makan malam terlebih dahulu. Laper kan yaaa.
Mereka makan bareng di kamar Zenan lalu nemenin Zenan tidur. Abis Zenan tidur mereka pergi ke kamar Zania.
Yaaa mereka tidur bareng disana lahh.
"Kira kira siapa yang lakuin ini sama Zenan?" Tanya Agatha sambil berpikir.
"Gue juga gak tau. Tapi...." Zania menggantungkan ucapannya dan menatao Agatha yang juga sedang menatapnya.
"Lo mikirin hal yang sama kayak gue gak?" Tanya Agatha. Dan Zania mengangguk.
"Sialan! Awas aja mereka!" Zania menggeram marah dan mengepalkan tangannya dengan erat.
"Tenang Zan, tenang. Atau kamar ini bakalan ancur." Agatha menatap Zania dengan perasaan waspada. Takutnya emosi Zania akan meluap.
"Heh! Lo pikir gue apaan?!" Zania menatap Agatha dengan nyalang.
"Monster." Agatha menjawabnya dengan enteng. Kemudian pergi ke kamar mandi yang ada di kamar Zania. Buat apa? Sembunyi? Mana ada. Jelas mau buang air lah.
•
•
•
•
•Pagi yang indah dengan udara yang segar terasa begitu nyaman. Burung burung berkicau menciptakan suasana yang begitu damai.
Namun, Zenan kini tengah merengek kepada Zania agar diperbolehkan untuk sekolah hari ini.
"Ayolah kak, boleh ya?" Zenan memegangi lengan Zania. Zania mengalihkan pandangannya dari Zenan.
"Gak." Jawabnya dengan tegas.
"Kak... Aku bosen kalo di rumah terus." Zenan menggoyangkan lengan Zania.
¿?°•°¿?°•°¿?°•°¿?
Akhirnya setelah drama yang panjang, Zania pun mengizinkan Zenan untuk sekolah hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕄𝕚𝕟𝕖
Teen Fiction"Kalo lo suka sama dia, ya harusnya lo jaga. Bukan malah lo rusak dan sakitin."