Entah kenapa hari ini sepertinya mood Arvel sedang tidak baik. Karena daritadi cuman diem aja. Biasanya udah siap siaga buat ngebully Zenan tapi kali ini malah santuy di kantin.
"Woy Vel. Lo beneran gak papa nih?" Tanya Alta.
"Gak papa."
"Lo keliatan aneh loh beberapa hari ini. Kek yang biasanya hobi banget bully Zenan sekarang malah cuma diem aja." Kiehl ikut menimpali ucapan Alta. Sedangkan Levan hanya diam dan menyimak saja.
"Ini juga satu makhluk ikut ikutan aneh." Kiehl menyenggol lengan Levan yang tampak sedang melamun.
"Apaan?"
"Lo ngelamunin apaan daritadi?" Tanya Arvel.
"Halahh paling juga ngelamunin di Zania dia tuh." Jawab Kiehl tanpa di filter.
"Zania?"
"Iyaa Zania. Levan kan emang udah lama suka sama Zania tuh." Alta menjelaskan.
"Pantesan kagak bully Zenan lagi."
"Lo juga monyet."
"Apa jangan jangan lo malah naksir Zenan lagi." Kiehl asal ceplos membuat Arvel meliriknya dengan tatapan sinis.
"Diem, gue lagi nggak mood."
Alta menggeplak kepala Kiehl dengan sedikit keras membuat Kiehl mengerucutkan bibirnya ngambek.
"Monyong monyong mulut lo kek bebek."
"Jahat lo!"
"Biarin"
•
•
•
•"Tumben tuh empat manusia resek ngga gangguin Zenan." Ucap Agatha sambil memperhatikan Arvel dan yang lainnya.
"Bener malahan kalo gitu." Zania menjawab dengan santai sambil makan dan menatap Zenan yang makan dengan lahap.
"Gimana lo sama Levan?"
"Biasa aja."
"Biasa aja? Aduhh lo kalo suka perjuangin dong."
"Males, mager."
"Mager? Emang berjuang nya gimana? Sampe harus perang kah? Kan enggak!"
"Cerewet banget lo."
"Kakak beneran suka sama Levan?" Tanya Zenan yang sedari tadi hanya menyimak.
Zania pun mengangguk sebagai tanggapan.
"Nggak papa kan?" Zania bertanya sambil menatap Zenan. Zenan menghentikan acara makannya kemudian tersenyum dan mengangguk.
"Nggak papa kok. Tapi sejak kapan?" Zenan bertanya dengan penasaran.
"Udah lama."
Zania tersenyum dan mengusap lembut rambut Zenan. Zania mengambil ponselnya dan tampak mengetik sesuatu. Kemudian dia berdiri dari duduknya.
"Gue pergi dulu."
"Eh mau kemana lo monyet?"
"Nyari sub."
"Goblok!"
Ternyata sedari tadi juga Arvel dan yang lainnya mengamati mereka bertiga. Bersamaan dengan itu juga, Levan berdiri dari duduknya.
"Mau kemana lo?"
"Nyari ayang."
"Bilang aja mau ketemu Zania."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕄𝕚𝕟𝕖
Teen Fiction"Kalo lo suka sama dia, ya harusnya lo jaga. Bukan malah lo rusak dan sakitin."