10. terungkap

143 9 0
                                    

Pagi telah tiba, sinar hangat sang mentari menyinari kehidupan dibumi. Tampak dua pemuda yang sedang berjalan menyusuri kota.

" kenapa tidak naik mobil atau sepeda saja sih, kita ga perlu ribet ribet jalan begini kan "

" berhenti mengeluh wooin, rumah sakit joker tak jauh dari lokasi rumah ku, apa gunanya membawa mobil mu. Lagian ini juga masih pagi, olahraga sedikit "

" tapi kan naik sepeda juga olahraga "

" wooin jarak rumah sakitnya hanya 10 menit dari rumahku "

Hyuk sudah kesal dengan semua keluhan tak jelas wooin, padahal jarak rumah sakit yang joker tempati hanya 10 menit dari rumah Hyuk walau itu dengan berjalan. Telinga hyuk benar benar panas sekarang. Hyuk jadi berpikir bagaimana caranya joker bertahan dengan semua suara cembreng wooin.

Akhirnya mereka berdua sampai, wooin sudah mulai mengeluh lagi namun Hyuk tak peduli. Hyuk memilih bertanya pada resepsionis dimana kamar joker. Setalah mengetahui dimana kamar joker, Hyuk melesat pergi ke kamar itu dengan wooin yang berlari terlebih dahulu. Ntah hilang kemana sudah semua keluhan itu tadi setelah mengetahui dimana letak kamar joker.

Mereka sampai, Hyuk membuka pintu kamar itu. Cahaya remang remang dan bau obat obatan menusuk hidung Hyuk. Belum sempat Hyuk membawa dirinya masuk, wooin menerobos masuk, membenturkan dirinya pada joker yang duduk bersandar di ranjangnya. Joker sebenarnya sudah sadar dari jam 4 pagi tadi dan sekarang sudah jam 8.

" joker huaaaa ku pikir kau mati malam itu " pecah sudah tangis si cempreng

Suara tangis wooin memenuhi ruang inap joker, Hyuk menatap ngeri, baginya suasana ini benar benar lebih menyeramkan daripada masuk ke rumah hantu yang berisi hantu sungguhan.

Hyuk duduk di kursi sebelah ranjang joker, wooin masih sibuk berpelukan dan menangis di pangkuan joker. Beberapa kali joker mencoba menenangkan wooin tapi bukannya tenang wooin malah mengomel tak jelas. Akhirnya joker memutuskan untuk diam dan membiarkan wooin melakukan apa pun yang dia mau.

" apa yang terjadi? "

Suara Hyuk memecah suasana itu, joker menoleh ke arah Hyuk, bagi joker Hyuk termasuk ke orang orang yang sangat peka dengan sekitar jadi joker tak heran jika Hyuk sadar dengan semua yang terjadi padanya.

" hanya pertengkaran kecil " jawab joker asal dengan mengusap rambut wooin

" kau bilang kecil, kau lupa kau berakhir dimana sekarang "

" Hyuk kita bahas nanti saja "

" kita bahas sekarang! " potong wooin dengan wajah mendongak menatap joker

Joker sedikit menghela nafasnya, dia memang berencana memberi tau wooin, tapi kesadarannya hilang saat sampai di pintu kamar apartemen wooin. Mungkin dia akan memberi tau semuanya sekarang.

" seseorang mengirim pesan singkat pada ku, dia bilang bahwa aku harus menemuinya jika aku ingin masalah dopping yang wooin bawa itu selesai. Dia juga mengajukan persyaratan bahwa aku harus pergi sendiri, tapi....... "

" tapi mereka curang dan memukul kepalamu dengan benda tumpulkan " potong wooin dengan wajah emosinya

" wooin dengarkan joker dulu, jangan memotong cerita orang lain " balas Hyuk kesal

Wooin yang mendengar balasan Hyuk jadi bertambah kesal, tapi dirinya juga kepo dengan kelanjutan cerita joker jadi wooin memutuskan untuk diam dan menyembunyikan wajahnya di dada joker.

" yang di katakan wooin ada benarnya Hyuk, belum sempat aku menelusuri gang itu seseorang memukulku dari belakang dengan balok kayu. Keadaan di situ gelap jadi aku tak sempat bersiaga, namun sebelum aku berakhir pingsan di apartemen wooin aku merampas salah satu handphone dari mereka. Sepertinya ada di saku jaket ku "

Hyuk berjalan kearah jaket joker yang tergantung di sebelah sofa kamar inapnya. Mengambil handphone yang joker maksud dan kembali duduk di tempatnya, menyerahkan ponsel itu pada joker. Joker membuka handphone itu dan memutar semua video yang hwangyeon perlihatkan padanya.

Mata wooin membulat sempurna, jadi pemilik handphone ini yang merusak semua rencananya. Wooin ingin murka, namun semua tangan memeluk pinggangnya lembut seakan menyuruhnya untuk tetap tenang.

" tenanglah wooin, semua rekaman itu ada di handphone ini "

" milik siapa itu " wooin berucap pelan namun penuh penekanan di setiap katanya

Hyuk yang masih fokus dengan video di handphone itu menemukan sesuatu. Ghost?. Bukankah itu crew yang di pimpin oleh adeknya sangho, bagaimana bisa sangho melakukan ini, apa dia menghianati wooin?

" leader crew ghost "

Bagai tersambar petir di pagi yang cerah ini, wooin dan Hyuk terkejut. Jadi benar jika sangho mengkhianati wooin.

" maksudmu, ghost? Crew yang di pimpin oleh adek sangho? " tanya Hyuk meyakinkan

Joker hanya mengangguk sebagai jawaban, sedangkan wooin tersenyum miris. Wooin tak berpikir sejauh ini bahwa dia akan dikhianati lagi. Tubuh mungil itu sedikit gemetar, joker yang merasa wooin ingin menangis dalam diam mengisyaratkan Hyuk untuk pulang terlebih dahulu, Hyuk yang dasarnya memang sangat peka memilih untuk menyetujuinya.

" aku pergi dulu, nanti ku kunjungi lagi " ucap Hyuk dan berlalu pergi meninggalkan kamar inap joker

Benarkan apa yang joker rasakan, wooin terisak di pelukannya. Joker kembali mencoba menenangkan wooin, berkata bahwa semuanya tak akan pernah kembali seperti masa lalunya, semua akan baik baik saja karna joker disini bersamanya.

Lelah dengan tangisnya akhirnya wooin terlelap di pelukan joker. Joker masih stay memeluk tubuh mungil itu dengan lembut, membenarkan posisi tidur si mungil agar lebih nyaman. Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore namun wooin tak kunjung bangun. Joker harus pengganti perban kepalanya sekarang.

Perlahan joker pindahkan tubuh mungil wooin ke ranjangnya, merebahkan tubuh si mungil dengan nyaman dan melangkah pergi menemui perawat untuk menggantikan perbannya. Joker sampai, dia duduk diam dengan perawat yang mulai mengganti perban kepalanya, sekilas dia melirik keluar jendela, ternyata di luar sedang hujan, padahal tadi pagi langit sangat cerah.

Berbanding terbalik dengan wooin, wooin yang bangun dari tidurnya mencoba mencari keberadaan joker, namun tak kunjung menemukan apa yang wooin cari. Wooin menatap setiap inci kamar itu, gelap. Lampu kamar itu tak menyala karna joker pergi sebelum langit gelap tadi. Wooin melirik ke arah jendela yang kordennya pun tak tertutup. Hujan? Di luar sedang hujan?

Wajah wooin berubah menjadi pucat, ketakutannya pada guntur dan kilat benar benar membuat tubuhnya menciut sekarang. Baru juga wooin ingin turun dari ranjang joker, sebuah kilat menyambar dengan sangat nyaring. Tumpah sudah tangis wooin, dia benar benar ketakutan sekarang. Mengurungkan niatnya untuk meninggalkan kamar itu, jangan kan meninggalkan kamar, turun ranjang itu saja wooin sudah tak berani. Dia hanya berharap joker lekas kembali dan memeluknya. Berkata kembali semuanya akan baik baik saja karna ada joker yang selalu bersamanya




















╥﹏╥

Makin kemari makin ga nyambung ya? Bingung banget pliss aaaaaaaa
Hiks mau hiatus dulu apa yah, bingung sendiri ama alurnya

Komen aja yah kalau ga nyambung atau ambigu ntar ku benerin lagi ╥﹏╥

Happy reading luv (〃゚3゚〃)

 | Wooin x Joker | late realizing your love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang