Jessica terbangun di sebuah roof top, ia memegang kepalanya karna terasa pusing, ia berdiri dan berjalan ke pembatas roof top, melihat suasana kota yang sangat sepi.
“Kenapa sepi banget?” Ia berjalan cepat ke arah pintu dan turun untuk keluar dari gedung tersebut. Jessica melihat ke sekitar ketika ia menyusuri lorong gedung, dan itu terlihat aneh baginya, seperti... Ia melupakan sesuatu.
Ia sampai di pintu utama dan melangkah keluar dari gedung, suasana kota begitu sepi, seakan tidak ada kehidupan di sana, apa yang terjadi?
Jessica berjalan mengelilingi kota, tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana, bahkan hewan seperti kucing yang biasanya ada, kini menghilang.
“Halo!? Apa ada orang!?” Teriak Jessica, tapi tidak ada jawaban di sana, kota itu benar benar tak berpenghuni.
Bruk!
Sesuatu terjatuh dan mengagetkan Jessica, “Siapa di sana?!” Tanyanya ketakutan.
Seorang pria seumurannya keluar dari sana, ia menatap Jesicca kaget.
“Wah! Ternyata ada orang lain juga? Gue kira gue sendiri.” Ucapnya, ia menghampiri Jesicca dengan wajah berseri seri dan bersemangat, ia mengulurkan tangannya, “kenalin, Gabriel.” Ucapnya sambil tersenyum ramah.
“Jesicca.” Jawabnya pelan, ia tersenyum dan menarik tangannya kembali.
“Umm.. btw, Lo tau ga orang orang pada keamanan?” Ia bertanya seolah ia juga tidak tau apa yang sedang terjadi.
Jesicca menggeleng pelan.
“Haduh! Pada kemana ya..?” Gabriel melihat ke sekitar dengan tatapan dan hembusan nafas frustasi.
“Kenapa kamu ada di sini?” Tanya Jesicca membuat pandang Gabriel beralih padanya.
“Gue gatau, gue baru aja bangun di kamar gue beberapa menit lalu, suasananya hening, jadi gue keluar dan... Ga ada siapa siapa. Gue panik terus nyari semua orang, tapi tetep ga ada, sampai akhirnya gue ketemu sama Lo.” Gabriel menunjuk Jesicca, ia tersenyum, sepertinya ia pria yang cukup friendly.
Jessica terdiam mendengar penjelasan Gabriel, ia merasa ada yang janggal, tapi apa?.
“Kalau Lo? Kenapa Lo ada di sini?” Tanya Gabriel memecahkan keheningan.
“Aku baru aja bangun beberapa menit lalu di atas roof top, aku liat seluruh kota dari atas sana, tapi ga ada tanda kehidupan, aku keluar buat cari orang lain, dan ketemu kamu.” Gabriel mengangguk mendengar penjelasan Jesicca.
“Ngapain Lo di roof top?” Tanya Gabriel membuat Jesicca kembali berfikir dan merasa aneh, iya, aneh karna ia melupakan segalanya, ia lupa apa yang terjadi sebelumnya, ia bahkan lupa siapa dirinya dan siapa keluarganya.
“Aku... Lupa...” Ucap Jesicca dengan raut wajah sangat khawatir dan ketakutan.
“Nah kan!! Itu dia! Gue juga lupa gue abis ngapain sebelumnya, gue juga gatau nama panjang gue, bahkan, gue gatau siapa keluarga gue! Ini aneh sih...” Gabriel terlihat lebih panik.
Drrtt! Drrtt!
Sebuah ponsel di seberang jalan menyala dan bergetar, beberapa televisi digital yang di pasang di gedung gedung juga menyala. Gabriel melirik ke segala arah, kini semua digital menyala tanpa sebab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transendensi
AcakSekelompok remaja dari berbagai belahan dunia menemukan diri mereka terjebak di dunia yang aneh dan tak bernyawa. Mereka tidak tahu bagaimana mereka sampai di sana atau mengapa mereka ada di sana; yang mereka tahu hanyalah mereka ingin melarikan di...