Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wang Yibo, CEO muda umur 27 tahun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sean Zhan, karyawan kafe, 27 tahun.
Kisah bermula dari seorang pria paruh baya yg tampak gelisah dalam tidurnya. Sepertinya pria paruh baya itu sedang bermimpi buruk, itu terlihat jelas dari jejak keringat yg sudah membasahi wajah dan tubuhnya.
Di alam bawah sadar pria itu atau lebih tepatnya dalam mimpi pria paruh baya itu.
Di dalam sebuah mansion besar, disana terlihat banyak sekali orang, tapi bukan untuk merayakan makan bersama atau kumpul bersama, atau pesta. Melainkan di mansion itu sedang terjadi pembantaian, yg di lakukan oleh beberapa penghianat dan juga saingan bisnis dari si pemilik mansion.
Banyak sekali yg menjadi korbannya termasuk sang pemilik rumah. Mereka terluka parah.
Pemilik mansion itu adalah pasangan WangXian dan putra mereka yg bernama Lan Yibo. Saat ini mereka sedang di serang habis habisan oleh para musuhnya dan juga penghianat itu.
Lan Wang Ji yg sedang sekarat berusaha sekuat tenaga untuk melindungi istri dan anaknya.
"Wei Ying lari,,bawa Lan Yibo, kalian harus tetap hidup dan selamat" rintih Lan Wang Ji berusaha melindungi istri dan anaknya.
"tidak Lan Zhan, aku tidak mau, kita akan tetap bersama!" seru Wei WuXian keras kepala.
"tidak sayang kalian harus tetap hidup, tolong jaga putra kita pergilah yg jauh dan jangan pernah kembali" ucap lemah Lan WangJi.
"tapi..."
"cepat..."teriak Lan Wang Ji.
Saat mereka ingin lari dari arah belakang mereka muncullah orang yg begitu sangat mereka kenal dan percaya.
"kau,,," Wei WuXian sangat terkejut melihat orang yg sudah ia anggap keluarga itu ternyata penghianat dalam keluarganya.
Tapi orang itu hanya diam tidak mau melihat kearah mereka.
Lan Yibo yg masih berumur 10 tahun terus menatap orang itu dengan tatapan yg sulit di artikan.
"cepat pergi.." teriak Lan Wang Ji kembali melindungi istri dan anaknya agar bisa pergi dari sana.
