17

888 117 13
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Satu minggu berlalu sejak kejadian di markas black panter itu. Saat ini di sebuah arena sudah berdiri dua pria sedang berhadapan. Kedua pria itu adalah Wang Yibo dan Sean.

Saat ini mereka akan melakukan pertandingan yg sudah mereka sepakati saat di markas.

"ingat ini adalah pertandingan bebas, tapi tidak boleh saling membunuh" ucap Hao Xuan yg berpartisipasi menjadi juri.


"okeh,,ayo cepat mulai jangan banyak cincong kau" perintah Sean.


"baiklah,,,siaaaaaap,,,mulai" teriak Hao Xuan.

Kedua pria itu pun maju dan mulai menyerang satu sama lain. Sorak sorai dari para pendukung masing-masing terdengar nyaring di telinga. Mereka menyoraki jagoan masing-masing.

Dari kedua kubu bertaruh siapakah yg akan menang, black lion bertaruh untuk bosnya. Mereka sangat yakin kalo bosnya akan memenangkan pertarungan ini dengan mudah. Begitu juga dengan black panter mereka sangat yakin kalo bos merekalah yg akan menang.

"tuan muda Sean...tuan muda Sean..."

"tuan muda Wang,,tuan muda Wang.."

"Sean,,Sean,,,Sean..."

Sorak para pendukung masing-masing.

"hai Xuan kau curang,,kau kan juri kenapa kau malah berat sebelah" protes Haikuan.

"suka-suka aku dong, aku memang jurinya tapi aku tetap mendukung Sean" balas Hao Xuan.

"wah ini curang namanya.." dari kubu Wang Yibo tidak terima karna jurinya tidak sportip.

"apa yg salah"

Keribuatan pun tidak bisa di hindari lagi. Sedangkan orang yg sedang bertarung di atas arena menjadi berhenti saat mendengar keributan dari kedua kubu itu.

"hah,,,ha,,ha,,ha,,yg bertarung siapa yg ribut malah siapa" dengus Sean kesal.

"dasar penonton bodoh" timpal Wang Yibo.

"Yibo dari pada mendengar dan melihat mereka bertarung tidak jelas seperti itu bagai mana kalo kita pergi berkencan saja" usul Sean.

"ayo..biarkan saja mereka ribut sendiri" balas Wang Yibo setuju.

Akhirnya kedua pria tampan dan cantik itu pun pergi dari sana meninggalkan para anak buahnya yg terus bertarung di bawah arena.

Wei Ying dan Lan Wang Ji yg jengah mendengar keributan di halaman mansionnya pun meneriaki mereka menggunakan lospeker.

"DIAAAAAAM........"teriak Wei Ying dengan kencangnya.

Membuat mereka semua langsung senyap, sepi, sunyi. Setelah beberapa detik kemudian. Mereka baru sadar kalo orang yg bertarung sudah menghilang dari arena.

dendam (yizhan) (wangxian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang