Pagi itu, sinar matahari menyelinap lembut melalui jendela apartemen yang baru saja dibuka. Gita melihat ke luar jendela dengan rasa campur aduk antara antisipasi dan kecemasan. Ini adalah hari pertama kuliah di universitas dan dia merasa seolah-olah dirinya berada di persimpangan besar dalam hidupnya. Gita baru saja pindah ke kota pesisir Izu untuk memulai petualangan baru di dunia akademik dan, dalam pandangannya, kehidupannya yang baru.Dengan langkah cepat, Gita menyusuri lorong apartemennya yang bernama “Domi Blue.” Nama yang mungkin terdengar megah, tapi saat Gita melihat lebih dekat, dia menyadari bahwa ruangan tersebut agak kacau. Lantai yang berantakan dengan sisa-sisa pizza dan botol minuman keras kosong menyambutnya.
“Wow, tempat ini benar-benar lebih berwarna dari yang aku bayangkan,” gumamnya sambil memeriksa suasana ruangan. “Sepertinya aku harus segera membereskan ini.”
Gita menghela napas dan mulai membersihkan, sementara pikirannya berkelana ke harapan dan impian yang mengisi kepalanya. Berharap menemukan kehidupan kampus yang penuh warna, dia berharap bisa menyeimbangkan antara studi dan kesenangan. Kegiatan yang menarik, teman-teman baru, dan mungkin sebuah klub yang sesuai dengan minatnya.
Saat Gita sibuk membersihkan, suara ketukan di pintu mengalihkan perhatiannya. Dia membuka pintu dan di hadapannya berdiri seorang gadis dengan rambut pendek berwarna cokelat dan senyum lebar yang penuh energi.
“Halo! Aku Freya. Kau pasti Gita, kan?” tanyanya dengan antusias. “Aku datang untuk menyambutmu ke Domi Blue dan memberi tahu bahwa kita punya acara hari ini.”
Gita terkejut namun tersenyum ramah. “Hai, Freya. Terima kasih atas sambutannya. Acara apa yang kau maksud?”
Freya melangkah masuk, melihat kekacauan di dalam ruangan, dan berkata, “Kami dari klub selam universitas. Kami mengadakan pesta selamat datang di klub kami malam ini, dan aku pikir kau pasti ingin ikut bergabung!”
Gita merasa cemas sekaligus excited. Dia tidak menyangka akan langsung disambut dengan acara semacam ini, tapi dia juga merasa terbuka untuk mencoba hal baru. “Pesta selamat datang? Tentu, aku akan datang.”
“Bagus!” Freya berkata sambil mengeluarkan secarik kertas dari tasnya. “Ini alamat dan waktu untuk pesta. Kami akan menunggu kedatanganmu di Domi Blue nanti malam.”
Freya meninggalkan ruangan setelah memberi Gita kertas itu, meninggalkan Gita dengan perasaan campur aduk. Dia terus membersihkan ruangan, merenungkan betapa berbeda hari ini dari apa yang dia bayangkan.
Saat malam tiba, Gita menyiapkan diri dengan pakaian yang nyaman dan menuju ke lokasi pesta. “Well, ini adalah bagian dari petualangan,” pikirnya sambil melangkah dengan semangat ke lokasi.
Begitu sampai di lokasi pesta, Gita melihat sekelompok orang yang tampaknya sudah sangat menikmati malam mereka. Ruangan itu dipenuhi dengan musik keras, tawa, dan aroma makanan ringan. Gita merasa sedikit canggung saat memasuki ruangan, namun sambutan yang hangat dari para anggota klub selam membuatnya merasa lebih nyaman.
“Hey, Gita! Kau akhirnya datang!” teriak seorang pemuda berambut pirang dengan antusias. “Aku Eli, ketua klub selam. Selamat datang di Domi Blue!”
Gita merasa sedikit lega melihat wajah-wajah yang ramah di sekelilingnya. “Terima kasih, Eli. Aku senang bisa bergabung.”
Eli menunjuk ke arah meja makanan dan minuman. “Silakan ambil sesuatu. Kita akan memulai dengan beberapa permainan untuk mengenal satu sama lain.”
Gita mengikuti arah tangan Eli dan bergabung dengan kelompok yang sedang bermain permainan papan dan berbincang. Suasana pesta semakin meriah dengan perkenalan yang penuh semangat dan interaksi yang ramah. Setiap orang tampaknya bersemangat untuk menjadikan malam itu sebagai malam yang menyenangkan.
Di tengah-tengah kerumunan, Gita mulai merasa lebih nyaman. Dia bertemu dengan anggota klub selam lainnya—Freya, yang sebelumnya telah menjemputnya, dan beberapa orang lainnya yang semuanya tampak bersemangat dan ramah. Mereka semua berbagi cerita tentang kehidupan kampus, pengalaman mereka di klub selam, dan tentu saja, kebiasaan mereka yang konyol dan unik.
Tak lama setelah itu, Gita bertemu dengan seorang gadis bernama Muthe yang segera menjadi teman akrabnya. “Hey, Gita! Kamu baru di sini, kan?” tanya Muthe sambil menawarkan makanan ringan.
“Iya, ini malam pertama aku di Domi Blue,” jawab Gita. “Tapi semua orang sudah sangat ramah dan membuatku merasa diterima.”
Muthe tersenyum lebar. “Kamu akan cepat terbiasa di sini. Klub selam kami memang sangat menyenangkan, meski sedikit gila kadang-kadang.”
Gita tertawa. “Aku sudah bisa merasakannya. Tapi aku suka suasananya.”
Malam berlalu dengan berbagai aktivitas menyenangkan—permainan, tawa, dan banyak interaksi sosial. Gita mulai merasa seperti bagian dari komunitas ini, walaupun dia juga merasa sedikit terkejut dengan kebiasaan yang sangat berbeda dari apa yang dia bayangkan tentang klub selam.
Seiring berjalannya waktu, Gita menikmati momen-momen kecil seperti bercakap-cakap dengan teman-teman baru, menikmati makanan, dan terlibat dalam berbagai aktivitas. Pesta ini benar-benar melebihi ekspektasinya, dan dia merasa beruntung bisa menjadi bagian dari kelompok ini.
Saat malam semakin larut, suasana mulai tenang. Gita, Eli, Muthe, dan beberapa anggota klub lainnya duduk di luar untuk menikmati suasana malam. Mereka berbicara tentang berbagai hal—dari rencana masa depan hingga pengalaman unik yang mereka miliki.
“Jadi, Gita,” kata Eli dengan senyum lebar, “Apa yang membuatmu tertarik bergabung dengan klub selam kami?”
Gita tersenyum, memikirkan jawabannya. “Aku ingin menemukan sesuatu yang berbeda dari kehidupan kuliah biasa. Aku juga menyukai ide untuk belajar menyelam dan menjelajahi lautan.”
Freya menambahkan, “Bagus! Kami semua sangat bersemangat tentang menyelam dan berbagi pengalaman kami dengan orang-orang baru. Aku yakin kamu akan menyukainya di sini.”
Muthe menepuk punggung Gita. “Dan jangan khawatir tentang hal-hal kecil. Klub ini memang agak kacau, tapi itu yang membuatnya seru.”
Gita merasa sangat diterima. Malam itu, dia mulai merasakan bahwa dia benar-benar bisa menemukan tempat di komunitas ini. Pesta selamat datang telah menjadi awal yang sangat positif untuk petualangannya di universitas.
Ketika semua orang mulai bersiap untuk pulang, Gita berpamitan dengan penuh rasa syukur. Dia merasa malam itu telah memperkenalkan dia pada sesuatu yang jauh lebih besar daripada yang dia bayangkan. Meskipun ada kekacauan dan ketidakteraturan, dia bisa merasakan kehangatan dan semangat dari teman-teman barunya.
Kembali ke apartemennya, Gita menatap langit malam yang cerah dan merasa optimis tentang masa depan. Mungkin hidup di Domo Blue akan jauh berbeda dari apa yang dia harapkan, tapi dia merasa siap untuk menjalani semua petualangan yang ada di depannya.
Saat dia bersiap untuk tidur, dia merasa bersyukur atas kesempatan baru ini dan berharap untuk hari-hari yang akan datang. Dengan semangat baru dan harapan yang menggebu, Gita siap menghadapi segala tantangan dan keseruan yang akan datang di kehidupan kuliahnya.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Musim Panas dalam Kenangan
Short StoryKisah seseorang yang masuk kedunia selam Mc nya Gita Up nya selang Seling x dan chapter nya bakal dikit