1🐣

51.3K 1.5K 13
                                    

Happy reading~

.

.

.

.

.

.

.

"Ugh ini dimana?" Dirinya langsung saja terduduk dan meneliti sekitar.

"Ini bukan lumah Oliv"

"Ini Kamal bukan milik Oliv bukan lumah Oliv sama mama sama papa"

"Hiks mama papa~" tangis nya, apakah kedua orang tuanya membuangnya?

"Hiks jangan buang Oliv hiks papa mama"

"Oliv janji tidak nakal lagi hiks tidak sakit sakit lagi" tangis nya, dirinya mengingat dengan jelas kalau malam itu dia dan kedua orang tuanya bertengkar karena dia yang kekeuh untuk tidak operasi karena takut.

Zeanata Olivia adalah anak yang spesial, Minggu lalu umurnya sudah genap 15 tahun, dirinya sedari kecil sudah mengidap penyakit jantung koroner. Yang bisa dirinya lakukan hanyalah tidur dan istirahat setiap saat, dan itu terasa begitu membosankan.

Pergi keluar rumah? Ya, dirinya selalu keluar rumah setiap minggunya, tapi bukan ke taman ataupun tempat wisata, yang dirinya lakukan hanya keluar masuk rumah sakit untuk melakukan pengobatan.

Keluarga nya adalah orang biasa, ayahnya sebagai pekerja kantoran dan ibunya adalah penjual kue kecil. Kedua orang tuanya rela bekerja keras setiap harinya hanya untuk mengumpulkan biaya untuk operasi dirinya, namun dengan tidak tau malunya dirinya malah menolak hanya karena takut.

Oliv adalah anak yang begitu polos dan nakal. Oliv juga adalah anak yang memiliki rasa penasaran yang begitu besar, ini dikarenakan oleh dirinya yang sama sekali belum pernah keluar dan melihat suasana di luar rumah. Teman atau apapun itu dirinya tidak punya, Oliv hanya akan berbicara dan bercanda dengan kedua orang tuanya.

Dan sekarang, dengan pemikiran polos nan lugu milik Oliv, dirinya sama sekali tidak mengetahui apa yang sedang terjadi dengannya, yang ada dipikirannya sekarang adalah orang tuanya membuang dirinya dikarenakan nakal.

Menghapus air matanya "lapal eh_?!" Menutup mulutnya dengan kedua tangan mungilnya.

"Suala Oliv belubah... Tidak bisa bilang l" dengan tidak percaya, dia memegang dahinya.

"Tidak panas belalti tidak sakit ini Oliv, telus kenapa tidak bisa bilang l?"

"Ini Oliv halus bagaimana? Kabul?"

"Ini kan diculik sepelti di tv tv itu jadi halus kabul bial tidak dijual sama dibunuh"

Merangkak menuruni kasur dan berjalan mengendap-endap seperti maling.

"Huh aman tentlam tidak ada Olang" mengintip dengan menyembulkan kepalanya saat membuka pintu kamar.

"Telus ini kita halus pelgi kemana? Kili atau kanan?" Menatap bingung kearah dua lorong.

"Kalo lolong kili kan selam jadi halus ke lolong kanan sih ini, kata mama juga kanan bagus sama kili jelek"

Berjalan ke arah lorong kanan dengan memperhatikan sekitar yang terlihat begitu mewah.

"Wah~ kelen banget lumahnya sudah besal sama bagus jugak"

"Astaga nona kecil mau kemana sayang?" Tanya seorang wanita paruh baya yang sedang berjalan cepat kearahnya.

Menatap bingung wanita tersebut "siapa?" Tanya Oliv.

"Maksud nona kecil apa?"

"Lebih baik sekarang ayo kembali ke kamar untuk mandi"

Olivia Xavier Helton ||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang