Part 21

2.4K 188 2
                                    

"SAYA TIDAK MAU TAU!! PELAKUNYA HARUS DITEMUKAN, JIKA TIDAK MAKA SAYA AKAN MEMBAKAR KANTOR POLISI!!"

Beberapa polisi mencoba untuk menenangkan Varen yang saat ini tengah membuat kekacauan di kantor polisi.

"Bapak tenang dulu, kami akan mencari pelakunya," ucap sang polisi dengan nada setenang mungkin.

"Saya pegang ucapan anda! Saya tidak main-main dengan ucapan saya yang akan membakar tempat ini!" Varen menunjuk-nunjuk wajah polisi, sebelum pergi dari sana.

Flashback _

("Hallo, tuan?")

"Hallo, ini saya." Sahut Dania.

("Oh nyonya, emh ini, saya ingin mengabarkan bahwa kami sudah menemukan tuan muda Alden,") Ucap seorang pria yang merupakan orang suruhan Varen untuk mencari Alden, tadi.

"Syukurlah kalau begitu," Dania bernafas lega.

("Mohon maaf, nyonya. Tapi ini bukanlah kabar yang baik!") Ujar pria itu dari seberang sana, membuat Dania mengernyitkan dahinya, anaknya sudah ditemukan, bukankah itu kabar yang baik?

"Apa maksudmu?" Tanya Dania.

("Kami menemukan tuan muda di jalanan yang sepi, dengan kondisi yang luka-luka, dan tidak sadarkan diri, bahkan motornya juga tidak ada,") Dania melebarkan matanya mendengar hal itu.

"Sayang, kenapa?" Tanya Varen yang baru saja datang. Dia melihat raut wajah sang istri yang menegang kala berbicara dengan seseorang dari seberang sana menggunakan handphone nya.

"Varen, anak kita... Terkena musibah," lirih Dania sambil menatap sang suami.

"Hah?! Apa maksudmu?!" Tanya Varen dengan raut terkejut.

"Bawahan lmu menelepon dan berkata bahwa dia menemukan anak sulung kita  pingsan di tengah jalan dengan tubuh yang luka-luka," jawab Dania, membuat amarah dalam diri Varen membuncah.

"Sial! Siapa yang berani-beraninya melakukan hal ini pada anakku?!" Tanyanya entah pada siapa.

"Ayo kita ke rumah sakit sekarang! Katanya anak kita dibawa ke rumah sakit ***!" Ujar Dania kepada sang suami.

"Tapi bagaimana dengan Erland? Dia baru saja tidur!" Tanya Varen sambil berujar.

"Biarkan saja, jangan bangunkan dia! Biarkan dia tidur, kita akan mengatakan padanya besok pagi!" Balas Dania.

Mereka pun segera pergi menuju rumah sakit untuk melihat keadaan putra mereka.

"Perketat keamanan mansion, terutama di depan kamar Erland!" Ujar Varen kepada para bodyguardnya sebelum berlalu dari sana.

"Siap, tuan!"

Flashback end _

"Kau darimana saja, Varen?" Varen memeluk tubuh ramping istrinya yang saat ini terduduk lemas di depan ruangan di mana anak sulung mereka ditangani.

Saat bawahan Varen mengangkat tubuh tuan muda mereka itu untuk dibawa kerumah sakit tadi, ada banyak sekali darah yang mengalir, ternyata tuan muda mereka itu juga ditikam oleh pelaku.

"Maafkan aku karena sudah meninggalkanmu, aku pergi ke kantor polisi, agar mereka mencari sialan itu. Walaupun aku sudah mengerahkan para bawahanku, tapi kita juga tidak bisa melupakan peran polisi, kan?" Jawab Varen, meskipun caranya melapor ke kantor polisi adalah dengan marah-marah dan mengancam polisi.

"Bagaimana keadaan mansion?" Tanya Dania.

"Kau tenang saja, semuanya aman!" Jawab Varen sambil menenangkan istrinya.

♔ Transmigration King ♔ (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang