Bab 16. Yang Seharusnya Kamu Tahu

970 155 42
                                    


Mala berjalan cepat menuju ruang kerja Carakha yang berada di lantai dua. Tepat di atas ruangannya. 

Vanilla sudah biasa keluar masuk ruangan tersebut tanpa mengetuk pintu. Tapi saat ini, mungkin hal itu akan menjadi hal yang akan dia sesali.

Brak

"Ra–kha" Vanilla dikejutkan oleh pemandangan yang terpampang dihadapannya. Detective arogan itu terlihat mesra dengan jaksa wanita yang pernah dia temui tempo hari. Jaksa Lyn.

"Vanilla!" pekik Carakha kaget.

"Maaf mengganggu!" ucap Vanilla sambil berlalu pergi setelah menutup pintu dengan kasar. 

Rakha seketika mendorong tubuh sang Jaksa yang berada di atas tubuhnya. Lalu mengejar rekan kerjanya itu.

Vanilla berlari menuju lift. "Sial!" Karena malas menunggu dia memilih melewati tangga. Dia harus bergegas, karena dia yakin Carakha pasti mengejarnya.

Vanilla berlari menuruni anak tangga. TApi sayang Langkah Carakha lebihcepat dia berhasil mengejar gadis itu "Vanilla! dengar penjelasan gue. TAdi itu..." Lelaki itu mencengkeram lengan Vanilla.

"STOP! Lo ngga perlu jelasin apapun! karena gue ngga peduli!" jawab Vanilla sambil menepis tangan Carakha lalu kembali melangkah. 

Carakha kembali mencekal tangan Vanilla lalu mendorong tubuh gadis itu hingga bersandar di tembok. 

"Benarkah lo ngga peduli? bukankah kita sudah..."

"Oh soal semalam? itu juga tujuan gue buat nemuin lo tadi! tapi sepertinya waktu kedatangan gue kurang tepat! Sory udah ganggu !" Vanila merogoh tasnya dan mengeluarkan sebuah kotak.

"Ini gue kmebalikan, sampaikan maaf gue buat tante Salma!" Carakha menatap nyalang mata gadis dihadapannya.

"Apa lo sengaja mau mempermalukan gue di mata keluarga gue?"

"Awalnya gue sempat ragu tapi setelah melihat kejadian tadi, gue yakin ini yang terbaik!" tegas Vanilla. "kenapa ngga lo kasih saja ke jaksa itu? sepertinya dia suka sama lo begitu juga sebaliknya! jangan jadikan gue sebagai mainan lo, seperti cewek-cewek yang lainnya!"

"Vanilla!" bentak Carakha. Vanilla terperanjat. Baru pertama kali ini lelaki itu membentaknya. "Gue ngga suka lo ngomong seperti itu! lo itu beda!"

Vanilla tersenyum miring. "Apa bedanya? perlakuan lo sama saja ke cewek lain!"

Rakha mencengkeram bahu Vanilla. "Apa lo perlu bukti?"

"Apa maksud lo?"

Carakha mendorong tubuh gadis itu ke dinding lalu mengungkungnya. lelaki itu mencumbu Vanilla dengan rakus. GAdis itu meronta, tapi sia-sia. 

Carakha tak memberi kesempatan sedikitpun pada gadis itu untuk melawan. Ia kembali mencium kasar bibir gadis itu dengan tangan yang menahan kedua tangan gadis itu diatas kepalanya

Bahkan saat gadis itu kehabisan nafas dia hanya memberi sedikit jeda. "Lepasin! kurang aj...mmppft..."

Sebelum kembali membungkam gadis itu dengan bibirnya. Vanilla benar-benar tak berdaya di bawah kendali Carakha. 

Entah apa yang ingin dibuktikan Carakha, dengan melakukan hal itu.

"Auchh!" Carakha menarik wajahnya. Saat Vanilla dengan sengaja menggigit bibirnya, dan meninggalkan luka di sana. Tak ada pilihan lain.

"LO GILA!!!"  Gadis itu mendorong tubuh Carakha.

Plak 

Satu tamparan keras dari Vanilla mendarat di pipi kanannya. Tatapan mata penuh amarah dan kekecewaan terlihat jelas di mata gadis itu. Bahkan satu tetes airmatanya lolos, sebelum dia pergi meninggalkan Carakha seorang diri.

Mr. Detective I love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang