(58) cinquantotto | difficult choice
ᯓ★
Rossane berteriak pagi ini kamarnya. Semalam adalah kejadian yang tidak pernah ia sangka. Bagaimana tidak? Pasalnya ia berciuman dengan Jeffrey Arsenault! Ciuman mereka bahkan berlangsung lama, Rossane jadi tidak tidur nyenyak.
Lihat saja sekarang rambutnya seperti singa dengan kantung mata yang sedikit terlihat jelas. "Apakah dia melakukan ini semua pada gadis yang baru ia temui?!." Pekik Rossane kesal sembari menggeser duduknya kearah kiri lalu berjalan kearah balkon.
Alisnya mengerut melihat suasana mansion ini yang terlihat sepi. "Dimana pria itu? Dia menghilang begitu saja."
Rossane merasa sangat bosan sekarang, jika ada Jeffrey, mungkin ia akan mengejek pria itu sampai ia merasa senang. Rossane menatap kolam renang dari atas sembari memikirkan sesuatu apa yang harus ia lakukan dirumah sebesar ini tanpa ia merasa bosan.
Rossane teringat sesuatu! Dengan gerakan cepat ia berjalan masuk kembali ke kamar lalu mengambil ponsel miliknya, ia mencari cari kontak disana. "Edd?."
"Haruskah aku menelfonnya? Aku sangat terlihat dekat dengannya." Ucap Rossane sembari melihat isi chat nya dengan edd. Tetapi, last chat mereka sudah sangat lama.
Rossane menggeleng sembari kembali melakukan pencarian di kontak kontak yang tersimpan. "Marella?."
"Haruskah aku menelfonnya?." Monolog Rossane sembari mengetuk ngetuk dagunya dengan jari telunjuk.
"Ahhhh aku sangat bosan!! Aku butuh teman untuk berbicara!".
Rossane akhirnya menekan tombol telfon pada layar. Ia menunggu beberapa saat hingga telfon itu tersambung, dengan cepat ia menempelkan ke arah telinganya.
"Ane? Is that you? Kau sudah pulang ya?."
"Hello?."
"Ane?."Rossane meringis sembari menggarukkan kepalanya.
"Aku tidak mengingatmu." Ujar Rossane akhirnya membuka suara.
"It's okay ane, aku mengerti. Kau sekarang dirumah tuan Jeff?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Men at Prada
RomanceBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! Hidup di kota dengan gaya hidup yang tinggi tidak cukup bagi Rossane yang sebagai pekerja designer muda dengan usaha kecil kecilannya, menjual dan menawarkan karyanya. Ia harus menghidup adik perempuannya yang mas...