(40) quaranta | overthinking mind
᭝ ᨳଓ ՟
Mark memberhentikan mobilnya di depan deretan rumah bertingkat kecil sedikit jauh dari pusat kota. "Ini rumah Arthur." Ucap Mark lalu turun dari mobil, ketika Rossane hendak membuka pintu.
Dengan sigap Mark membukanya lebih dulu "thanks."
"My pleasure."
Rossane berjalan kearah pintu, menaiki anak tangga kecil disana sebelum tangannya terangkat mengetuk pintu kayu yang menjulang. Tak ada respon dari dalam, kini Mark yang bergantian mengetuk pintu.
Knock! Knock!
"Is he not in there?". Tanya Rossane kebingungan.
"I guess." Ucap Mark lalu mengeluarkan ponsel dari saku jaket kulit yang ia kenakan. Mark mencoba menghubungi lewat saluran telfon. "Sepertinya dia tertidur. That's a bad habit."
Rossane terkekeh dan kembali mencoba mengetuk pintu disana, selagi Mark sedang mencoba menghubungi.
"Oh cavolo, chi sta interrompendo la mia mattinataーchi siete ragazzi?!".
(Ya ampun, siapa yang mengganggu pagikuーsiapa kalian?!)
Rossane dan Mark menatap wanita cantik berambut coklat di hadapan mereka. Bajunya nampak compang camping dengan dada sedikit turun di bagian bajunya. Lipstick yang ia kenakan pun sudah berantakan.
"Se non volete parlare! Andare!".
(Jika Anda tidak ingin bicara! Pergilah!)
Ketika wanita itu hendak menutup pintu kembali, Rossane segera menahan menggunakan tangan " Ah no, vogliamo incontrare Arthur."
(Ah tidak, Kami ingin bertemu dengan Arthur)
Wanita itu nampak lama menatap Mark dan Rossane selanjutnya ia membuka pintu itu lebar lebar "Si accomodi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Men at Prada
RomanceBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! Hidup di kota dengan gaya hidup yang tinggi tidak cukup bagi Rossane yang sebagai pekerja designer muda dengan usaha kecil kecilannya, menjual dan menawarkan karyanya. Ia harus menghidup adik perempuannya yang mas...