BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!!
Hidup di kota dengan gaya hidup yang tinggi tidak cukup bagi Rossane yang sebagai pekerja designer muda dengan usaha kecil kecilannya, menjual dan menawarkan karyanya. Ia harus menghidup adik perempuannya yang mas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(28) Ventotto | Plan A
ᯓ★
Rossane mendapatkan kabar malam ini ia bisa pulang, tentu saja hal ini tidak akan membuatnya sedih. Justru ia senang bisa cepat cepat keluar dari ruangan berbau obat ini baginya. Rossane sedang memperhatikan Dionna yang tengah memasukkan beberapa barang kedalam tas besar yang Jeffrey bawa. Keperluan Rossane yang semula sudah di siapkan untuk menginap beberapa hari disini, diurungkan karena dokter memperbolehkannya pulang.
Jeffrey juga sedang sejujurnya, ia bisa bermanja-manja kembali dengan Rossane jika gadis itu sudah sembuh. "Kau senang sayang?".
Rossane mengangguk semangat. "Aku senang sekali."
"Ibuku dan ayahku tidak ada dirumah, mereka terbang ke France siang tadi untuk mengurus beberapa pekerjaan disana."
Rossane mengangguk paham. "Lalu Julia?".
"Dia ikut. kau tau sendiri sayang, Julia tidak bisa berjauhan dengan ibuku."
Rossane bahkan tidak tau jika Julia memang anak yang manja, ia selalu bersama dengan Maria sang ibu. Jeffrey membantu Dionna mengeluarkan barang sampai pintu, rossane hendak turun menyibakkan selimutnya, namun sesuatu terlempar. Ia mengerutkan keningnya melihat secarik kertas dengan warna yang sama seperti saat staff Prada memberikannya.
Rossane hendak membuka nya, namun Jeffrey memanggilnya. "Sayang."
"Mari aku bantu, biarkan aku menggendong mu".
Rossane menyembunyikan secarik kertas itu di dalam saku jaketnya. "Ah tidak Jeff akuーaaaaa Jeff!".
Jeffrey mengangkat tubuh Rossane ala bridal style dengan refleks Rossane mengalungkan lengannya di leher Jeffrey. "Jeff, menyebalkan sekali."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
