(4) Quattro| Courageous woman
ꕤ✮
Rossane berjalan masuk ke area sekolah Lola. Tanpa sepengetahuan gadis itu tentunya, ia tidak akan tinggal diam. Masalah ini jelas jelas fitnah, dan itu harus di selesaikan. Rossane mengetuk pintu ruangan kepala sekolah, lalu seseorang membuka kan pintu disana. "Signorina?".
"Aku ingin bicara dengan kepala sekolah."
"Masuklah."
Rossane lalu masuk kedalam. "Selamat pagi." Sapa Rossane, sang kepala sekolah yang sebelumnya menghadap kebelakang kini memutarkan kursinya dan menatap Rossane kaget.
"Rossane?apa yang membuatmu kesini?".
Rossane tersenyum miring. "Masalah kemarin, aku anggap belum selesai." Rossane menggebrakkan meja disana, membuat ang asisten kepala sekolah menegurnya dengan berkata "Per favore, siate rispettosi!".
(Tolong respectlah!) Rossane terkekeh pelan mendengar teguran dari asisten disana. "Aku akan respect padanya, ketika dia bersikap adil terhadap masalah ini."
"Apa yang kau maksud Rossane? Aku sudah bersikap adil kemarin, jelas sekali dalam permasalahan ini adikmu yang melukai Rachel."
Rossane menggeleng. "Apa kau mempunyai bukti yang kuat? Tidak kan?". Rossane melipat lengannya di dada. "Lantas bagaimana dengan hukuman skorsing bagi adikku? Hukuman itu berlaku padanya saja?."
"Duduklah dulu Rossane."
"Tidak perlu. Yang perlu kau ketahui, adikku anak yang baik dan berprestasi tidak mungkin, dia melakukan hal seperti itu di lingkungan tempatnya menuntut ilmu! Dan satu hal, Rachel pembully di sekolah ini."
"Rossane cukup...".
"Tidak, aku tidak akan diam. Adikku tidak diperlakukan adil di sekolahnya, padahal nama sekolah ini sudah dibawa oleh adikku dengan baik di dalam kejuaraan lomba lomba science, tapi apa pantas sekolah memperlakukan adikku seperti ini?".
Rossane menatap tajam kearah kepala sekolah. "kau boleh menghukum adikku atas tuduhan tidak jelas, dengan men-skorsing adikku selama seminggu. Tapi kau harus melakukan hal yang sama dengan Rachel! Keluarkan Rachel dari sekolah ini!".
"ABBASTANZA!".
(Cukup) Bentak kepala sekolah sambil berdiri dan menggerakkan meja. "Kau tidak tau apa apa Rossane!! Adikmu dinyatakan bersalah!".
"Tidak! Aku mengenal baik adikku seperti apa! Dia tidak melakukan itu!!!".
"Jika Orang tua Rachel tau hal ini, kau bisa di tuntut atas tuduhan pencemaran nama baik keluarga mereka!".
"Aku tidak peduli, kau memang punya bukti akurat bahwa adikku dinyatakan bersalah? CCTV di taman itu rusak? Atau memang sengaja di matikan?".
Asisten kepala sekolah menarik lengan Rossane memaksanya untuk keluar dari ruangan ini. "Kau dibayar untuk menutup kebenaran, katakan iya?!!!". Bentak Rossane yang terus terusan di tarik hingga pintu utama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Men at Prada
Roman d'amourBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! Hidup di kota dengan gaya hidup yang tinggi tidak cukup bagi Rossane yang sebagai pekerja designer muda dengan usaha kecil kecilannya, menjual dan menawarkan karyanya. Ia harus menghidup adik perempuannya yang mas...