7. Perkelahian dan Kebenaran

106 7 3
                                    

HARAP BERIKAN VOTE NYA YAA SEBAGAI DUKUNGAN KEPADA AUTHOR, TERIMAKASIH 🫶🏻
.
HAPPY READING
.
.
.
.

"Nanti gue kasih hoodie lo di kantin fisip."

Begitulah kira-kira isi pesan singkat yang Zana kirimkan kepada Arga. Pemuda itu tersenyum dan sekarang dia sudah berada di sana bersama sahabatnya, Julian.

"Lo yakin kak Zana bakalan ke sini?" tanya Julian sambil memakai siomay miliknya.

Arga mendecih, "Mending jangan banyak nanya, lagian lo kenapa sih pake segala ikutan."

"Mau liat interaksi lo sama kak Zana aja gimana" jawab Julian santai.

Arga memutar matanya. Salah satu tangannya ia jadikan topangan untuk kepalanya. Mungkin sudah 20 menit mereka ada di sana untuk menunggu Zana. Arga sengaja datang cepat agar bisa menyambut Zana tapi sahabat bodohnya malah ikut sehingga membatalkan segala rencana romantis yang seharusnya Arga lakukan untuk Zana.

"YANG MANA DI SINI YANG NAMANYA ARGA" teriak salah satu orang yang baru datang membuat Julian tersedak oleh makanannya sendiri.

Arga dengan cepat menoleh ke sumber suara. Pemuda dengan mata bulat itu sedikit terkejut karena yang memanggilnya ternyata Kenzo, yang katanya mantan pacar Zana. Bukan terkejut karena takut, melainkan terkejut karena Kenzo ternyata juga kuliah di sana.

"Ga, lo bikin aneh-aneh ya? sampe dicariin orang, bukan Arga lo, kan?" bisik Julian.

Arga tak menjawab pertanyaan dari Julian, namun langsung berdiri dan menghampiri Kenzo yang saat itu datang bersama 5 orang temannya.

"Gue Arga, kemarin kita udah pernah ketemu, kan?" ujar Arga dengan wajah santai saat menghampiri Kenzo.

Kenzo menatap Arga dengan tatapan emosi, "Lo pacarnya Zana?" tanya Kenzo penuh tekanan.

"Iya, gue pacarnya Zana, kenapa?" lagi-lagi Arga menjawab pertanyaan Kenzo dengan santai, bahkan terkesan menantang.

Sekarang sudah banyak terdengar bisikan-bisikan dari para mahasiswa yang tengah melihat mereka sekarang. Apalagi mereka mendengar nama Zana yang di ucapkan oleh dua orang pemuda tampan yang ada di depan mereka. Siapa yang tidak kaget? apalagi Zana terkenal karena sering disebut sebagai ayam kampus.

"Kurang ajar!"

Bugh

Satu pukulan melayang mengenai pipi Arga membuat pemuda itu hampir saja terjatuh namun beruntungnya dia berhasil menjaga keseimbangan tubuhnya.

"Bangsat!"

Bugh

Kali ini pukulan diberikan oleh Arga hingga Kenzo jatuh tersungkur ke lantai.

"Lemah, kurang waktu itu gue gebukin lo di apartement Zana?"

Ucapan dari Arga semangkin menyuburkan opini-opini para mahasiswa yang berada di sana.

"Apartement? berarti mereka pernah ke apartement Zana dong? jangan-jangan mereka pernah mesen?" bisik salah satu mahasiswa.

Kenzo berdiri dan mengusap darah yang ada di sudut bibirnya. Lagi-lagi dia mendaratkan pukulan hingga akhirnya perkelahian pun tak terelakan.

Julian berusaha melerai namun dia malah ikut terkena pukulan dari Kenzo yang saat ini tengah dikuasai emosi. Arga dan Kenzo bahkan hampir sama-sama babak belur namun tidak ada di antara mereka yang mau mengalah.

Arga sudah hampir pingsan dengan wajah penuh memar. Kenzo duduk di atas tubuh Arga dan sekali lagi akan mendaratkan pukulan, namun sebuah tendangan membuat Kenzo terguling ke samping hingga ia terlihat kesakitan.

BERONDONG?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang