Sebelum membaca cerita peringatan : perilaku seksual! Chapter yang panjang.
Disarankan untuk mendengarkan lagu Blackbird - by The Beatles
Happy Reading all!
SIRKUIT IMOLA
EMILIA ROMAGNA GRAND PRIX
"Ekhem, ekhem"
Atensi Carlos teralihkan pada suara serak dari rekan setim. Dia melihat Charles mengaruk leher yang terlindung oleh collar hitam itu. "Ada apa Charles? Apa kamu sakit?" Alpha itu segera mendekati dan meraih botol air miliknya yang belum tersentuh.
"Tidak tahu, aku merasa tenggorokanku panas. Apa jangan - jangan alergi ya? " Pria yang lebih muda bertanya - tanya, musim semi sudah mendekati akhir, namun serbuk bunga tentu masih banyak disana. Dia tidak boleh sampai sakit minggu itu, karena bagaimanapun pertandingan nanti merupakan salah satu dari perlombaan kandang Ferrari. Negara dimana Ferrari sangat di sanjung dan dipuja - puja bagaikan suatu agama itu sendiri, negeri pizza dan pasta. Italia.
Charles meraih dan menegak botol minum yang Carlos berikan, meminum sampai kandas tapi tidak membantu melegakan tenggorokannya. Masih panas dan memerlukan cairan lebih, bibir Charles tampak pecah - pecah dia merasa tidak enak badan. "Apa kita pulang saja? Tidak ada yang memaksamu untuk tetap datang kok" Carlos menerima botol yang telah kosong, menginstruksikan pegawai disana untuk mengisikan kembali dan membawa kemari secepatnya.
Charles menimbang usulan rekannya itu, mungkin pilihan yang baik karena besok latihan bebas berlangsung, performa yang diciptakan bisa hancur, namun hal itu akan membuat fans yang telah menunggu bersedih. Charles tidak mau mereka mengerluarkan uang secara sia - sia tanpa kemunculan dan sapaan pria itu, hal biasa sudah menjadi bagian dari resiko yang harus dihadapi oleh Charles. Dia adalah bintang dan calon juara, kondisi apapun harus segera dilawan, baik sakit dan tidak enak badan bukan penghalang untuk meraih kesuksesan. "Tidak. Jangan Carlos. Orang - orang telah menunggu kita, lagipula kurasa tidak akan memakan waktu selama itu. Percayalah ini bisa kuhadapi sendiri" Charles bangkit dari kursi tunggu yang berada di belakang panggung. Menunggu giliran sampai nama kedua bintang tamu itu dipanggil.
"Kau yakin? " Carlos menatap nanar Omega itu.
"Iya.. " Keputusan Charles sudah bulat.
Carlos memejamkan mata, tidak mampu mengubah pikiran orang yang lebih muda. Manik hazel itu seketika terbuka, pria itu teringat dengan kotak obat yang tidak pernah dia lupakan. Segera diambil tas punggung miliknya dan mengeluarkan medkit yang sudah disiapkan. Mengeluarkan salah satu obat dari botol "Minumlah ibuprofen dulu, setidaknya untuk menurunkan panas dan peradangan yang kau rasakan" Tangan terjulur menyerahkan pil obat beserta botol air yang telah dibawakan oleh petugas yang disuruh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Omega vs Alpha [Lestappen's Enemies to Lovers Story]
FanfictionKehidupan formula 1 modern berlatar belakang tahun 2xxx tidak membatasi siapapun untuk bertanding di sirkuit. Alpha, Beta dan Omega apalah itu selama mereka menyetir dengan kedua tangan dan memiliki kualifikasi yang baik tentu saja FIA akan mengizin...