Sebelum membaca chapter ini peringatan : alkoholik, pikiran intrusif.
Disarankan untuk mendengarkan lagu 33 Max Verstappen - by Carte Blanc, Maxx Power
Selamat membaca 😇
MANAMA, BAHRAIN
Hotel yang disewakan oleh Ferrari tidak berada jauh dari lokasi Sirkuit Al - Sakhir. Disana tampak sepi walaupun malam telah menunjukkan rembulannya, tidak ada aktivitas dari orang lain seperti semua menghilang pergi entah kemana. Mungkin malah hanya menyisakan dua orang, Carlos dan partnernya Charles. Kelihatan dari penampilan casual Carlos dengan kaos polo hitam dan jeans, dia tampaknya juga ingin pergi ke suatu tempat, namun langkahnya berhenti di depan kamar pintu lain, mengetuk pintu itu dengan sabar menunggu agar terbuka.
"Hey Cha! Anggota tim berniat merayakan kemenangan di Club. Ingin ikut?" Ucap Carlos saat pintu hotel kamar Charles terbuka dan menampakkan sang pemilik, masih dengan wajah mengantuk akibat tidur yang lama.
Dia tampak tenggelam dalam kemeja tunik yang digunakan, berantakan dan kusut. Betisnya telanjang tidak tertutup, bahan yang kurang panjang tentu karena itu adalah kemeja bukan pakaian yang didesain untuk baju tidur. Carlos bisa melihat tulang selangkanya, namun segera mengalihkan pandangan pada iris yang hijau, dia beruntung ada collar yang menutupi leher. Nafas Carlos tercekat, warna kulit yang sempurna bisa dilihatnya. Tidak terlalu putih juga tidak terlalu terbakar, akan sangat indah bila dia bisa meninggalkan jejak disana. Namun pikiran itu harus segera dihapus, dia berdehem menyadarkan diri setelah merasakan debaran jantungnya meningkat, tidak boleh kelewat batas, dia adalah rekannya, teman omega yang harus dia lindungi.
"Jadi bagaimana menurutmu?" Dia berusaha tampak tenang dan menutupi ketertarikannya takut membuat yang lain tidak nyaman dan salah paham. Tidak ada gerakan yang menunjukkan antusias dari Charles, dia hanya menguap, menggosok matanya. "Tidak tertarik" Jawabnya final tidak ada penjelasan lebih, tentu Carlos sudah tahu itu namun dia telah menyusun rencana agar rekannya ikut. Tidak ada arti yang lain, usaha ini dilakukan sekedar bentuk keakraban semata, dia telah menandatangi kontrak dengan Ferrari untuk tiga tahun kedepan tidak mungkin bekerja sama dalam lingkungan yang canggung.
"Ayolah, mereka sudah disana. Kapan lagi kita bersenang - senang, merayakan podium ganda tim ini"
Dia mendapat lirikan terganggu, Charles malas menjawabnya dia mengakhiri percakapan itu dengan berbalik untuk menutup pintu sebelum pergelangan tangannya dicekal. "Kupastikan kau menikmatinya" Carlos mengedipkan sebelah mata memberikan garansi pada Omega itu untuk ikut bersama.
Waktu istirahat setelah balapan itu sudah dihabiskan untuk tidur, dia merasa tubuhnya juga keram terlalu banyak berbaring diatas kasur. Mungkin ajakan itu adalah rencana yang tidak buruk, untuk apa menghabiskan malam dengan menyendiri, Charles bukanlah tipe yang anti pada sosial mungkin malah kebalikannya dia terbilang memiliki pasokan energi yang lebih. "Lepaskan tanganku, aku akan bersiap" Carlos menjentikkan jemarinya.
"Pilihan yang bagus, kita berangkat bersama aku yang akan menyetir" Seringainya mengeluarkan kunci mobil berlambang Ferrari itu.
"Aku bisa bawa mobil sendiri"
"Jangan begitu, aku yang mengajak mu lebih dulu, jadi kau adalah tanggung jawabku" Dia mendorong kedua pundak Charles menyuruhnya untuk bersiap.
Mereka sampai ditempat yang telah dijanjikan, wajah - wajah familiar anggota Ferrari ditemukan. Banyak juga dari tim lain ada disana, tidak hanya itu beberapa pengemudi Formula 1 juga tidak ketinggalan. Carlos memberikan kunci mobil Ferrari ke pihak yang bertanggung jawab untuk diparkirkan. Bersama Charles memasuki remang - remang ruang utama, mereka disambut suara musik yang menggelegar. Debaran jantung tentu meningkat, bau alkohol menyengat memenuhi ruangan itu bagi mereka yang masih mempertahankan kesadarannya tempat itu penuh campur aduk dari berbagai aroma feromon. Tidak tahu lagi apakah itu dari alpha atau omega, sangat mengaduk perut Charles yang terbiasa menghirup udara bebas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Omega vs Alpha [Lestappen's Enemies to Lovers Story]
FanfictionKehidupan formula 1 modern berlatar belakang tahun 2xxx tidak membatasi siapapun untuk bertanding di sirkuit. Alpha, Beta dan Omega apalah itu selama mereka menyetir dengan kedua tangan dan memiliki kualifikasi yang baik tentu saja FIA akan mengizin...