Chapter 20

74 20 0
                                    

CERITA INI HANYA UNTUK DINIKMATI
DON'T COPY MY STORY!!

Instagram;
@astihr_ [Author]
@hryntibooks_

Jangan lupa untuk selalu tekan vote bintang di pojok bawah ya.
Terimakasih🫶🏻

──── .❀˖

Arvand merasa hatinya hancur, meski tak satu pun kata keluar dari bibirnya. Bohong jika dia menganggap semuanya tak berarti, bohong jika dia tak merasakan sakit yang begitu mendalam. Melihat Kaia bersama Galen, di kota adalah pukulan yang lebih keras dari apa pun yang pernah dia alami.

Dia yang pernah mengorbankan segalanya, bahkan harga dirinya, tetap ditolak. Namun, Galen mendapatkan Kaia dengan mudah. Rasanya tak adil. Apa yang salah dengan dirinya? Dalam segala hal, Arvand sebanding dengan Galen, dari kekayaan hingga kekuasaan. Apa yang sebenarnya Kaia cari hingga dia lebih memilih pria itu?

Malam indah mereka di Tokyo, saat dunia hanya milik mereka berdua, kini terasa seperti ilusi yang cepat menguap. Semuanya hilang dalam sekejap, tergantikan oleh kehadiran Galen.

Louisa, yang berdiri di sampingnya, memperhatikan setiap perubahan kecil di wajah Arvand. Ia bersandar pada mobil, mengamati pria itu yang tampak tenggelam dalam pikirannya, menyembunyikan perasaannya di balik asap rokok yang ia hisap dalam-dalam.

"Tak mau berjuang sedikit lagi?" tanya Louisa, suaranya penuh keprihatinan, meski ia mencoba menyembunyikannya di balik nada santai.

Arvand mendesah, "Berjuang untuk apa? Kaia sudah membuat pilihannya jelas. Dia lebih memilih Galen daripada aku. Apalagi yang harus kuperjuangkan? Aku sudah melakukan segalanya, pergi menemuinya, meminta maaf, bahkan merendahkan diriku sendiri. Tapi itu tak cukup baginya. Apalagi yang dia inginkan?"

Louisa tersenyum kecil, menatap kosong ke depan. "Sepertinya kita memang jodoh, Arvand. Kisah cinta kita sama-sama tragis."

"Berhenti bicara omong kosong," sahut Arvand dengan nada sinis, meskipun ada sedikit rasa pahit dalam candaannya.

Tiba-tiba Louisa melirik ke arahnya, matanya bersinar penuh intrik. "Culik saja dia."

Arvand menoleh tajam, tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. "Kau gila?"

Louisa menatapnya serius. "Pikirkan, Arvand. Kau punya kuasa, uang, segalanya. Mengapa kau tak bisa mendapatkan wanita itu? Apa kau benar-benar akan membiarkan semua ini berakhir begitu saja?"

Arvand menggelengkan kepala, masih tak percaya dengan saran gila itu. "Justru semua itu, kuasa, dan uang yang membuatku terjebak, membuatku seperti ini. Mereka yang membuatku tak bisa melakukan apa-apa."

Louisa memandangnya dengan tatapan dalam. "Kalau begitu, tinggalkan semuanya."

Arvand terdiam, terpaku oleh kesungguhan di mata Louisa. "Jika itu satu-satunya cara... aku akan meninggalkan segalanya. Bahkan jika bayarannya adalah hidup bersamanya, aku akan melakukannya tanpa ragu."

Dalam hatinya, Arvand tahu kata-katanya bukan sekadar omong kosong. Jika ia harus melepaskan segala yang ia miliki demi bersama Kaia, ia akan melakukannya tanpa melihat ke belakang. Tapi pertanyaannya adalah, apakah Kaia juga merasa demikian?

──── .❀˖

Kaia berbaring di atas kasur, mengurung diri di kamar setelah pesta itu. Tangannya menggenggam ponsel, matanya tertuju pada layar yang menampilkan percakapan pesan antara dirinya dan Arvand di masa lalu.

FRACTURED VOWSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang