4. We Agree

681 135 88
                                    

Eps 4

"Kamu yang bener aja ajak saya nikah?!" Jelas dari ekspresi wajahnya, Bintang sangat terkejut. Umurnya yang masih terbilang belia kok di ajak nikah?

Kenal dengan Langit saja tidak. Astaga... pria ini sudah tak waras.

Mungkin Bintang lupa kalau mereka pernah bertemu sekali. Tapi dari sekian banyak manusia di dunia ini, pertemuan mereka hanya sekilas. Akan kecil kemungkinan mereka ingat satu sama lain.

"Saya udah nyelamatin kamu dari manusia brengsek itu tadi. Jadi saya gak salah menginginkan imbalan dari kamu." Kata Langit enteng, sambil menyilang tangannya di dada.

"Jangan sebut Ayah saya brengsek!" sentak Bintang langsung.

Langit menatap heran Bintang. Bisa-bisanya Bintang masih membela pria tua sialan itu setelah apa yang telah Arsa lakukan padanya.

Langit lalu memajukan langkahnya beberapa. Tatapannya menjadi serius. Mendekati Bintang, hingga gadis itu terkejut lucu. Mengira... kalau ia akan melakukan sesuatu terhadapnya. Gadis itu waspada, kemudian mundur beberapa langkah juga.

"Orang brengsek seperti dia masih kamu sebut sebagai Ayah?"

"Seorang Ayah seharusnya menyayangi putrinya, bukan malah membuat putrinya terluka dan dipertontonkan banyak orang."

"Dia seharusnya tinggal di jeruji besi. Dan—"

"Cukup! Jangan menghina dia!" Sela Bintang langsung. Ia mudah sensitif jika ada orang lain membahas keburukkan ayahnya. Baginya, itu tidak sopan."Ini urusan saya. Kamu gak pantas ikut campur keluarga saya."

"Seharusnya kamu bersyukur. Kalo tadi kamu gak saya tolongin, mungkin kamu udah—"

"Justru itu. Harusnya kamu gak usah selamatin saya tadi. Biarin saya terluka."

Langit berdecih.

"Gadis aneh. Kenapa kamu biarkan diri kamu disakitin oleh orang lain?"

Bintang diam. Kali ini ia kalah. Langit membuat dia kehilangan kata-kata. Kepala gadis itu nunduk ke bawah lagi. Tak lagi menunjukkan raut wajah emosi di depan pria itu. Ia punya alasan untuk itu. Bintang tak ingin berpisah dari Arsa. Walau dia sering dibentak, dipukul atau apapun itu, Bintang tak keberatan. Asalkan ia tetap bersama Arsa.

Karna... keluarga satu-satunya hanya ayahnya seorang. Bintang tidak punya siapa-siapa lagi.

Langit menghela nafas, lama sekali Bintang diam dan tak jawab pertanyaannya.

"Padahal.. kalo kamu setuju, saya akan kasih kamu tawaran yang bernilai."

"Apa maksud kamu?" Tanya Bintang, dia mendongak lagi untuk menatap Langit. Gadis itu sepertinya penasaran dengan ucapan Langit barusan.

Langit tersenyum kecil melihat antusias Bintang. Lalu ia menjelaskannya lebih dalam.

"Kalo kamu setuju jadi istri saya, saya akan kasih apapun yang kamu mau. Uang? Perhiasan? Rumah? Atau apapun itu akan saya kasih. Tapi ada syaratnya."

"Apa syaratnya?"

"Kamu harus kasih saya keturunan dan pernikahannya juga saya yang nentuin kapan berakhirnya."

"Nikah kontrak maksud kamu?"

Langit ngangguk.

"Iya. Kamu mau?"

Bintang segera meremat rambutnya sendiri, kemudian mengeluh.

"Oh astaga... negara ini benar-benar sudah di jajah oleh penipu." Katanya. Dan Langit mencengo disertai kerutan di kening.

Contract Marriage: Little Mom.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang