Becky mendatangi Aparteman Bintang. Ia ingin mengembalikan pada Bintang gaun beserta aksessoris lainnya yang semalam diberikan untuk menghadiri pesta itu sekaligus permohonan maaf telah meninggalkan acaranya begitu saja.
"Tidak Bec, aku membelikannya untukmu" Bintang menolaknya dan tidak mau menerima totebag tersebut. Sedangkan Becky bersikeras menyerahkan totebag itu dengan menaruhnya didepan pintu apartemen Bintang.
"Maaf senior Bintang, tapi aku ingin mengembalikannya. Sekali lagi terimakasih. Permisi" jelas Becky segera pergi
"Tunggu Bec, okay. Aku tidak akan memaksamu tapi sebagai gantinya, aku ingin kau menemaniku makan malam?"
"..."
"Kalau begitu, aku akan mengembalikannya lagi kerumahmu" ancam Bintang melihat Becky tidak meresponnya
"Huhft. baiklah" kata Becky menyerah dan mereka sepakat pergi bersama.Freen menemani Prim berbelanja dan mereka menikmati suasana di tepian dermaga Bangkok. Mereka melakukan foto bersama dengan background pemandangan temaram. Kemudian mencicipi aneka jajanan kaki lima khas Thailand.
Meski banyak pengunjung dan orang orang yang berlalu lalang disekitar mereka, Prim tidak merasa khawatir karna sudah mempersiapkan dirinya dengan sedikit penyamaran memakai aksessoris topi hitam beserta kacamata minusnya.
Disaat mereka sedang menikmati suasana indah itu sebuah takdir mempertemukan mereka pada dua orang disana. Freen tidak sengaja berpapasan dengan Becky dan Bintang."Phi Prim.. Freen" sapa Bintang tidak percaya bisa bertemu dengan mereka
"Bintang? Kau disini juga dan..bersama Becky?" respon Prim juga terkejut melihat kehadiran mereka
"Ya, Becky ingin menikmati kuliner khas Thailand dan aku membawanya kesini" kata Bintang dengan senang
"Wah.. kau perhatian sekali apa itu berarti.. kalian berkencan?" goda Prim. Tiba tiba Freen terbatuk batuk membuat Becky maupun Prim menoleh kearahnya bersamaan. Mereka sama sama menunjukkan rasa khawatir pada Freen.
"Kau baik baik saja Freen?"
"Aku baik baik saja Phi""Becky, lihat makanan itu. Kau harus mencobanya" Bintang menunjuk beberapa tempat kuliner yang berada tidak jauh dari mereka kemudian menarik tangan mungil itu untuk mendekat kesana.
"Kita juga harus mencobanya Freen" kata Prim dengan menggenggam tangan Freen menyusul Bintang dan Becky. Kini empat orang itu berjalan bersama dengan sepasang didepan dan sepasang dibelakang.
Freen diam diam menyaksikan kemesraan Becky dengan Bintang. Laki laki itu sering kali menyuapi Becky, memperhatikan sesuatu yang ada diwajah Becky seperti layaknya kekasih. Seolah Freen dan Prim sebagai penonton untuk mereka. Freen menghembuskan napasnya samar. Prim tidak ingin kalah, ia juga selalu memberikan perhatian pada Freen namun pandangan Freen terlalu fokus pada dua orang didepannya."Bec, aku ingin ke belakang sebentar" pamit Bintang lalu pergi mencari toilet umum. Becky menoleh pada Freen namun gadis itu langsung memalingkan wajahnya dengan kesal.
"Apa yang salah?" Bathin Becky aneh.Tiga orang perempuan tiba tiba datang dan salah satu mereka memastikan lagi kearah Prim.
"Hey, kau benar! Dia phi Prim"
"Memakai samaran pun tidak merubah penampilannya"
"Dia masih cantik" tiga orang penggemar itu terus membicarakan Prim kemudian memberanikan diri menyapa model cantik itu. Becky menyaksikan tubuh Freen yang hampir tersingkir diantara penggemar itu membuatnya segera menarik Freen menjauhi kerumunan tersebut."Lepas Bec" pinta Freen saat mereka berada ditepian dermaga. Becky segera melepaskan tangannya.
"Maaf, aku tidak ingin kau terluka karna penggemar itu" ucap Becky
"Lalu kenapa kita disini? Kau terlalu jauh membawaku, Becky" mendengar itu Becky baru menyadarinya, bahkan belum tahu tempat apa sekarang. Freen menghela napasnya kemudian mengajak Becky melanjutkan perjalanan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boom Boom Love
RomanceBertabur rasa kasih sayang, cinta, rindu dan gengsi menjadi pengalaman yang tersirat didalam kehidupan.