P10

129 14 2
                                    

           Bintang berdiri didepan kelas junior. Beberapa mahasiswa junior hanya bisa diam diam menatap takut kearahnya. Mereka tidak berani melakukan kontak mata langsung dengan Bintang karna seluruh kampus tahu selain dia mahasiswa memiliki temprament buruk, dia adalah penerus Firma hukum besar diThailand.

          Bintang menyapa Becky dengan ceria saat gadis itu ingin masuk kedalam kelasnya. Bintang mencegah Becky masuk terlebih dulu menjadikan pusat perhatian diantara mahasiswa lainnya.
          "Senior Bintang, kenapa kau disini" tegur Becky pelan. Bintang segera menyerahkan selembar undangan party pada Becky.
          "Ku mohon datanglah" pinta Bintang. Semua tatapan mahasiswa tidak percaya menyaksikan hal itu. Bahwa Becky satu satunya mahasiswa junior yang mendapatkan undangan party itu terlebih lagi diberikan langsung oleh pemiliknya.
          "Baik, sekarang senior Bintang pergilah" kata Becky buru buru menerima undangan tersebut lalu masuk kedalam kelas. Sedangkan Bintang pergi dengan tersenyum penuh keberhasilan. Nunew menghampiri bangku Becky dan menatap tajam pada gadis itu.
          "Ada apa Nunew?" Tanya Becky
          "Bec, diantara semua mahasiswa junior hanya kau yang diundang dan anehnya..padahal kau mahasiswa pindahan beberapa minggu disini. Bagaimana kalian bertemu sebelumnya" pikir Nunew penasaran dan ingin tahu keseluruhannya. sementara pandangan teman mahasiswa dikelas masih tertuju Becky. Mereka juga diam diam membicarakan hal itu.
          "Kembalilah ketempatmu Nunew, aku tidak ingin membicarkannya sekarang" tegas Becky pada Nunew dan tidak lama kemudian dosen datang mengajar kelas.

          Racha dan Lyn mengunjungi rumah Freen. Sehari tanpa kabar jelas darinya membuat Racha dan Lyn nekad menemuinya. 
         "Lihatlah, dia bahkan tidak merasa bersalah sekalipun" sindir Racha pada Lyn yang mengamati raut diwajah Freen datar. kemudian mereka sama sama duduk di sofa ruang tamu.
         "Ada perlu apa?" Tanya Freen acuh dan seorang pelayan menyediakan minuman dan beberapa suguhan untuk mereka
        "Kemana saja kau kemarin Freen" balas Lyn
        "Oh itu.. ayahku meminta datang ke agensinya kemarin" jawab Freen
        "Begitukah? Apa kau sudah resmi menjadi Ceo disana?" Sahut Racha antusias
        "Belum, ah sudahlah" respon Freen tidak ingin membicarakannya lebih jauh.
        "Ah ya, apa kalian lihat kabar digrup kampus kita. Aku pikir mereka sedang ramai membicarakan Becky" ucap Lyn mengangkat ponselnya kearah Freen dan Racha sebentar
        "Ya aku tau kabar itu tapi, tidak kusangka mereka ternyata membicarakan Becky" respon Racha yang sudah mengetahui sebelumnya
        "Memangnya mereka membicarakan apa tentang Becky?" Freen angkat bicara
        "Baca dan cari tahu sendiri Freen, huh" desis Racha
         "Selama ini Freen tidak peduli apapun, jadi kurasa dia akan butuh waktu mencari tahu hal itu. Kau bisa membacanya langsung diponselku Freen" pikir Lyn lalu menyerahkan ponselnya pada Freen. Gadis itu membaca komentar beberapa oknum mahasiswa kampus yang membicarakan inisial B dengan mahasiswa pindahan junior. Mereka beramai ramai membahas undangan party B pada Mahasiswa pindahan itu secara terang terangan yang terjadi didepan kelas hukum pidana kemarin. Freen masih menarik jemarinya dilayar ponsel Lyn membaca komentar mereka dengan serius.
          'Tidak kusangka dia murahan sekali'
          'Benar, dia hanya menerima kalangan atas seperti B'
          'Sepertinya aku harus menjadi penerus seperti B agar bisa bersamanya, setidaknya sekali'
          'Ohh.. ini mustahil!' komentar dari grup itu membuat Freen segera meletakkan ponsel Lyn dimeja.

         "Kebanyakan komentar itu dari kalangan mahasiswa pria. Aku jadi mengkhawatirkan Becky" kata Lyn peduli
         "Sudahlah itu resiko Becky karna menjadi wanita cantik"
         "Lebih baik kita mempersiapkan diri untuk acara wisuda besok" kata Racha
         "Benar, aku ingin mencari high heels yang nyaman untuk kakiku" respon Lyn sedangkan Freen hanya fokus pada pemikirannya sendiri. Kini Freen beranjak dari tempat duduknya dan menatap sebentar kedua temannya.
         "Aku pergi dulu" ucap Freen berjalan cepat menuju laci untuk mengambil kunci mobil segera keluar dari rumah
         "What? Dia meninggalkan kita begitu saja" gerutu Racha mengoceh kesal

Boom Boom LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang