CHAPTER 19 - AAN

10.7K 764 33
                                    

Anata keluar dari toilet, ia berjalan menghampiri cermin untuk memperbaiki penampilan nya sebelum berjalan keluar menuju kantin.

Kalila dan Zeanna sudah terlebih dahulu pergi ke kantin, awalnya mereka bertiga berjalan bersama, tetapi karena panggilan alam, Anata harus pergi dulu ke toilet dan membiarkan dua curutnya pergi terlebih dahulu.

Sejak dia pergi ke sekolah memakai motor Barbie William dan helm Spongebob memakai sempak. Popularitas Anata semakin meningkat, siswa maupun siswi yang tak sengaja bertemu dengannya selalu menyapa dirinya— di bumbui tawa yang menggelar hebat.

Anata sih, B aja kan ya. Biarkan sajalah, ingin bersembunyi di lubang tikus pun Anata yang berjiwa Kania ini akan selalu terkenal di mana-mana. Ya mungkin memang inilah garis takdir nya.

Terkenal melebihi Syahrini.

Anata berjalan santai, sesekali siulan nyaring keluar dari mulut mungil nya.

Hingga saat dia ingin berbelok, Anata langsung memberhentikan langkahnya dan bersembunyi di balik tembok.

Di sana terlihat si Lalita terjatuh dengan ringisan kecil keluar dari mulut jahanam nya, buku-buku pun berserakan di sampingnya. Sedangkan di depan nya ada lelaki yang membawa kardus berisi, entah Anata tak tahu isi nya apa. Yang pasti lelaki itu menaruh kardus nya di lantai dan membantu Lalita untuk berdiri.

"Lo gapapa kan?"

Lelaki itu bertanya dengan tatapan khawatir, Lalita menggeleng pelan sebagai jawaban.

"E-enggak papa kok kak"

Lelaki itu mengangguk, dengan pelan dia melepaskan genggaman tangannya dan tangan Lalita yang masih bersautan tadi, tetapi dengan sengaja Lalita pura-pura jatuh kembali sehingga mau tak mau lelaki itu menahan tubuh Lalita.

"Aduh, ma-maaf kak"

Anata melotot tak percaya, si Lalita itu ada saja modus nya, mentang-mentang ada cowo ganteng dan tidak ada di Dirga, gadis itu malah mencari target baru.

"Lo yakin gapapa?, Kayaknya ada yang luka sampai lo gak bisa berdiri"

"Tiba-tiba cacat paling tuh"
Mungkin saking tidak sukanya Anata dengan Lalita, mulutnya nya pun reflek nyinyir dengan sendirinya.

"H-ha?, i-iya kayak nya, sakit banget soalnya" Lalita tersenyum tak enak hati.

Lelaki itu membawa Lalita duduk di lantai dengan hati-hati. dia melepaskan rangkulan tangan Lalita dari leher nya.

Kejadian ini, Anata kembali seperti pernah meli— tidak tidak tidak, bukan melihat tetapi memba—

Tunggu, jangan-jangan itu Elvano!?

Protogonis pria!?

"AN—" cepat-cepat Anata menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya. Bisa-bisanya dia ingin teriak tadi, jika kelepasan kan apa tidak gawat?.

Oke oke, tenang Anata, mari kita lihat dulu adegan-adegan milik kedua pemeran utama yang sudah bertemu ini.

"Izin gue periksa lutut Lo ya?"

Lalita yang sedari tadi hanya menatap paras rupawan Elvano seketika terkejut, ia langsung mengangguk cepat walau tak mendengar apa yang di katakan Elvano tadi.

Baru saja Elvano ingin menyingkap sedikit rok Lalita, tiba-tiba teriakan dari seseorang mengejutkan Elvano, Lalita dan tentu saja si penguping Anata juga ikut terkejut.

"WOY BANGSAT!"

Elvano dan Lalita menoleh, reflek Elvano menjaga sedikit jaraknya dengan Lalita. Lelaki itu menyeringit heran saat melihat Dirga berjalan menghampiri dirinya dan Lalita dengan rat wajah marahnya.

Adik Antagonis NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang